Darah Biru Kepiting Tapal Kuda Dijual dengan Harga Selangit, Apa Saja Kegunaannya?

Read Time:1 Minute, 40 Second

gospelangolano.com, JAKARTA – Perdebatan tengah marak di media sosial soal kepiting tapal kuda. Salah satu pengguna 

Postingan dari akun X@convofms menjadi viral, ditonton lebih dari 1,3 juta kali, dan ribuan orang membagikan ulang dan mengutip ulang postingan tersebut. Netizen membanjiri postingan tersebut dengan beragam komentar, termasuk mereka yang terdampak dan mereka yang prihatin terhadap hewan tersebut.

Kepiting tapal kuda terkenal karena “darah biru” mereka yang merupakan komponen prosedur pengujian vaksin yang menyelamatkan jutaan nyawa. Satu galon (3,7 liter) darah kepiting tapal kuda berharga $60.000 (kira-kira Rs 944,52 juta), Business Insider Page melaporkan pada Rabu (3 Juni 2024).

Harga ini sama dengan tahun 2020, jadi mungkin sekarang akan lebih mahal lagi. Tentu saja ada alasan kuat mengapa harga darah hewan laut begitu mahal. Darah kepiting tapal kuda ternyata mempunyai banyak kegunaan.

Menurut laman National Museum of History, darah biru cerah kepiting tapal kuda mengandung sel kekebalan penting yang sangat sensitif terhadap bakteri beracun. Ketika sel-sel ini bersentuhan dengan bakteri yang menyerang, mereka bergabung menjadi satu.

Sel-sel inilah yang kemudian melindungi tubuh kepiting tapal kuda dari racun. Para ilmuwan menggunakan sel darah “pintar” ini untuk mengembangkan tes yang disebut Limulus Amebosit Lysate (LAL) untuk memeriksa kontaminasi pada vaksin baru. Teknik ini telah digunakan di seluruh dunia sejak tahun 1970an.

Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi manusia karena vaksin melindungi dari berbagai penyakit yang tidak diinginkan, termasuk campak, gondongan, dan Covid-19. Sayangnya, hal ini tidak begitu baik untuk kepiting tapal kuda. Ribuan kepiting ditangkap dan dikeluarkan darahnya setiap tahun. 

Para ilmuwan mengatakan kepiting tersebut dilepaskan setelah darahnya diambil, dan diperkirakan tubuh kepiting akan mampu meregenerasi darahnya setelah beberapa waktu. Namun, beberapa kepiting justru mati setelah kehabisan darah selama uji klinis, dan tidak diketahui berapa jumlahnya.   

Selain itu, banyak kepiting tapal kuda yang mati secara alami karena terjebak dan bangkainya terdampar di pantai setelah mendarat untuk kawin. Hewan-hewan ini juga terkena dampak buruk dari penangkapan ikan, polusi, kenaikan permukaan laut, dan konstruksi.

Kepiting tapal kuda adalah rumah bagi…

 

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Terjebak 10 Hari di Jurang, Ini Cara Cerdas yang Dilakukan Pendaki Agar Selamat
Next post Peneliti Rancang Bentuk Olahraga Baru untuk Penghuni Bulan di Masa Depan