Daftar Negara Pemilik Jet Tempur F-35 Terbanyak di Dunia
JAKARTA – Beberapa negara mendaftar untuk memiliki jet tempur F-35 dalam jumlah terbesar di dunia. F-35 merupakan pesawat tempur tercanggih dan termahal di dunia.
Pesawat tempur F-35 dirancang sebagai pesawat tempur multiperan untuk melakukan misi superioritas udara dan serangan. F-35 juga mampu memberikan peperangan elektronik dan kemampuan intelijen, pengawasan dan pengintaian.
Pesawat ini dikembangkan oleh Lockheed Martin, sebuah perusahaan kedirgantaraan, pertahanan, senjata dan teknologi canggih Amerika, pemenang program Joint Strike Fighter (JSF) pada tahun 2001.
Ciri utama F-35 dan berbagai variannya adalah sifatnya yang tersembunyi dan tidak terlihat oleh radar. Pesawat tempur ini mempunyai tiga tipe utama yaitu F-35A take-off and landing (CTOL), F-35B short take-off and vertical landing (STOVL) dan F-35C services berbasis kapal induk (CV/CATOBAR).
Berikut daftar negara pemilik jet tempur F-35 terbanyak di dunia, dilansir berbagai sumber, Sabtu (16/3/2024). Amerika Serikat
Angkatan Darat AS adalah pengguna utama pesawat tempur F-35. Mereka berencana membeli total 1.762 jet tempur F-35A untuk Angkatan Udara AS dan 693 jet tempur F-35B dan jet tempur F-35C untuk Angkatan Laut AS dan Angkatan Laut AS.
2. Inggris
Menurut Forces.net, Inggris memiliki 18 jet tempur F-35B dan 30 lainnya sedang dalam produksi. Secara total, pesawat tempur F-35 Inggris dapat memiliki hingga 138 pesawat, 48 di antaranya pada tahun 2025. Saat ini, 15 pesawat tempur F-35B berada di RAF Marham, tiga sisanya berada di AS dan dijadwalkan untuk ditempatkan. Inggris pada akhir tahun ini.
3. Italia
Italia awalnya memesan 131 pesawat tempur F-35, namun jumlahnya dikurangi menjadi 90 unit pada tahun 2012. Dari 90 pesawat tempur F-35 tersebut, 60 unit merupakan pesawat tempur F-35A dan 30 sisanya merupakan pesawat tempur F-35A -35B. Hingga Oktober 2019, 28 pesawat telah dikirimkan dan 62 sisanya masih dalam tahap konstruksi.
4. Belanda
Pada tahun 2015 Belanda memesan delapan jet tempur F-35A. Pesawat tempur ini merupakan pengganti resmi F-16 Angkatan Udara Belanda. Sejauh ini, sembilan jet tempur F-35A telah dikirim ke Belanda: empat beroperasi di Pangkalan Udara Leeuwarden dan sisanya berada di Amerika untuk pelatihan. Total, Belanda telah memesan 46 pesawat tempur.
5. Australia
Empat skuadron Royal Australian Air Force Australia telah diperkuat dengan pesawat tempur F-35A. Secara total, Australia telah memesan 100 pesawat F-35A, unit pertama diterima pada tahun 2018. Pada tahun 2021, skuadron F-35A pertama No. 3, bekerja. Sebanyak 72 pesawat tempur akan beroperasi penuh pada tahun 2023.
6. Norwegia
Pada tahun 2015, dua pesawat tempur Norwegia pertama dikirim ke Pangkalan Angkatan Udara Luke di Arizona untuk pelatihan pilot. Dua tahun kemudian, pada bulan November 2017, F-35 tiba di Norwegia untuk penempatan permanen di Pangkalan Udara Ørland. Saat ini terdapat 25 pesawat yang beroperasi, termasuk tujuh di Amerika Serikat. Pada tahun 2020, Norwegia telah membiayai pembelian 40 dari 52 jet tempur F-35, dengan persetujuan selanjutnya dilakukan setiap tahun.
7. Israel
Israel menjadi negara pertama yang memilih pesawat F-35 melalui proses penjualan militer luar negeri pemerintah AS pada tahun 2010. Pada tahun 2016, Angkatan Udara Israel menerima pesawat tempur F-35A pertamanya dalam sebuah upacara di Texas. Kemudian, pada bulan Desember 2017, Israel mengumumkan bahwa armada F-35A pertamanya telah beroperasi. Sebanyak 50 jet tempur F-35A diperkirakan akan dikirim ke Angkatan Udara Israel.
8. Jepang
Pembelian jet tempur F-35 Jepang meningkat dari 42 unit menjadi 147 unit pada Desember 2018. Menurut Forces.net, Kementerian Pertahanan Jepang menyebutkan armada mereka akan mencakup 105 pesawat F-35A dan 42 F-35B. Pada tahun 2019, Angkatan Udara Bela Diri Jepang membentuk skuadron tempur F-35A pertamanya, Skuadron ke-302, di Pangkalan Udara Misawa.
9. Korea Selatan
Pada tahun 2014, Republik Korea menandatangani surat penerimaan dengan Amerika Serikat untuk 40 pesawat tempur F-35A. F-35A pertama Angkatan Udara Republik Korea dikirimkan pada bulan Maret 2018, dan pelatihan pilot dimulai secara bersamaan di Arizona di Pangkalan Angkatan Udara Luke. Pada tahun 2019, pesawat tersebut dikirim ke Pangkalan Udara Chongju dan resmi mulai beroperasi. Sejauh ini Korea Selatan telah menerima 13 jet tempur F-35A dari 40 pesanan.