Daftar Merek Asli Indonesia yang Sukses Go Internasional, Indomie Juaranya
gospelangolano.com, Jakarta Sebagai negara dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, Indonesia selalu menjadi lebih dari sekadar pasar berbagai produk di dunia. Buktinya banyak brand di Indonesia yang sukses di dalam dan luar negeri.
Dikutip Mebiso, Jumat (5/10/2024) Banyak brand di Indonesia yang sepertinya sudah mendunia. Merek-merek tersebut berkisar dari produk makanan, minuman, pakaian, dan jamu.
Siapa yang tak kenal Indomie? Mie instan di Indonesia ini tidak hanya ada di ASEAN saja, namun pasarnya sudah menyentuh empat benua, Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika. Daftar merek
Tidak hanya Indomie, berbagai merek lokal lainnya yang berhasil go global antara lain sebagai berikut: 1. Pasar Produk Indomie (PT Indofood Sukses Makmur): Benua Asia, Benua Amerika, Benua Eropa, dan Benua Afrika 2. Kopiko (PT Mayora Indah Tbk ) Pasar: Asia Tenggara, Korea Selatan, Australia, Portugal, Spanyol, Jerman 3. J.CO Donuts & Coffee (PT Jco Donuts & Coffee)
Pasar: Malaysia, Filipina, Singapura, Cina dan Arab Saudi. 4. Tolak Angin (PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk)
Pasar Tolak Angin : Malaysia, Singapura, Negara Timur Tengah.
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan kinerja kuartal I tahun 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024.
Pada periode tersebut, industri jamu dan farmasi Sido Muncul mampu mencatatkan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis laporan keuangan perseroan pada Kamis (25/4/2024), perseroan membukukan penjualan Rp 1,05 triliun. Penjualan tersebut meningkat 16,11 persen dibandingkan penjualan kuartal I 2023 yang dilaporkan sebesar Rp 907,3 miliar.
Meski pendapatan naik, namun beban pokok penjualan naik tipis menjadi Rp 428,3 miliar pada Q1 2024 dari Rp 424,1 miliar pada Q1 2023. Dengan demikian, perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp 625,11 miliar dibandingkan laba kotor yang dibukukan. Rp 483,19 miliar untuk triwulan I 2023.
Pada kuartal I 2024, perseroan melaporkan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp94,81 miliar, beban umum dan administrasi sebesar Rp38,66 miliar, beban lain-lain sebesar Rp13,26 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp13,04 miliar. Sementara pendapatan keuangan tercatat sebesar Rp 11,76 miliar dan beban keuangan sebesar Rp 650 juta.
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan melaporkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp390,49 miliar pada triwulan I 2024. Laba tersebut meningkat 30,04 persen dari laba triwulan I. 2023 Sebesar Rp 300,28 miliar.
Per 31 Maret 2024, aset perseroan tumbuh dari Rp3,89 triliun pada akhir tahun 2023 menjadi Rp4,25 triliun. Pada akhir triwulan I 2024, liabilitas turun menjadi Rp460,73 miliar dari Rp504,77 miliar pada akhir tahun lalu. Sementara persediaan naik menjadi Rp3,79 triliun per 31 Maret 2024 dibandingkan Rp3,89 triliun pada akhir tahun 2023.