Cuaca Panas Landa Arab Saudi, Menag Yaqut Imbau Jemaah Haji Siapkan Kesehatan Fisik
gospelangolano.com, Jakarta – Haji ke Tanah Suci tinggal menghitung hari lagi. Umat paroki akan mulai berangkat secara bertahap mulai 12 Mei hingga 10 Juni 2024.
Sebelum berangkat, Menteri Agama Yakut Cholil Kumas mengimbau jemaah mempersiapkan kesehatan jasmani. Pasalnya, selain padatnya rangkaian ibadah, jamaah haji 2024 juga memperkirakan cuaca sangat panas di Makkah.
Yakut merasakan langsung cuaca panas tersebut saat mengecek ketersediaan hotel, bus, dan dapur untuk makanan jamaah haji di Mekkah.
“Cuacanya sangat hangat. Hari ini suhunya 40 derajat. Ini belum mencapai puncaknya. “Beberapa hari lalu, Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa suhu di Arab Saudi pada puncak ibadah haji bisa mencapai 48-50 derajat,” jelas pria yang akrab disapa Gus Man itu di Mekkah, Selasa. 7 Mei 2024 dengan mengacu pada siaran pers.
Itu sebabnya Yakut berpaling kepada kawanannya dengan permintaan untuk menjaga kesehatan dan bentuk fisiknya. Karena haji adalah ibadah jasmani. WNI diminta istirahat yang cukup sebelum berangkat ke Arab Saudi.
“Saya meminta para jamaah untuk mempersiapkan fisik semaksimal mungkin.” Haji adalah ibadah yang bersifat fisik. Persiapkan sosok terbaikmu. Jangan berlebihan. Makan makanan bergizi, vitamin. “Ini akan membantu masyarakat tetap tangguh,” kata Gus Men.
Meski begitu, Yakut berpesan kepada masyarakat untuk tidak khawatir dengan berbagai kemungkinan yang mungkin timbul. Pasalnya, Kementerian Agama telah melatih petugas yang siap melayani mereka saat dibutuhkan.
“Jangan khawatir, Kemenag sudah melatih pegawai Kemenkes yang akan terus melayani masyarakat 24 jam penuh.” “Jemaat tidak perlu segan-segan memberikan apapun kepada menteri untuk membantu jamaah,” jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Agama melakukan sejumlah upaya menjaga kesehatan jemaah haji untuk pelaksanaan ibadah haji 1445 H/2024 M.
Salah satunya adalah pelepasan senam haji. Senam Haji diisi dengan gerakan-gerakan sederhana yang diciptakan oleh para ahli senam sehat yang profesional di bidangnya. Tujuannya agar gerakan ini bisa dilakukan seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk lansia.
Selain senam haji, Kementerian Agama sejak awal telah menetapkan kesehatan sebagai syarat pembayaran biaya haji.
Istitha’ah dalam bahasa Indonesia diungkapkan dengan kata mampu. Istita merupakan salah satu syarat wajib menunaikan ibadah haji.
Menurut Komisi Fatwa Ijtim’ Ulama VI Majelis Ulama Indonesia Tahun 2018, istita mencakup aspek keuangan. Yakni, biaya perjalanan dan makan untuk keluarga yang tersisa, serta keamanan. Kemudian hasil Mudzakarah Perhajian Indonesia 2023 menegaskan syarat yang sama adalah syarat pembayaran biaya haji.
Selain itu, jamaah haji yang hendak berangkat ke Tanah Suci harus menunaikan isth kesehatan (badaniiiah) yang meliputi kesehatan jasmani dan rohani. Hal ini merupakan bagian dari pemenuhan syarat wajib menunaikan ibadah haji.
Secara teknis, Kementerian Kesehatan menyiapkan Keputusan tentang standar teknis pemeriksaan kesehatan dalam rangka penetapan derajat kesehatan Haji melalui KMK No. HK.01.07/MENKES/2118/2023.
Sesuai aturan, surat keterangan sehat baru bisa diperoleh jika masyarakat telah melewati sejumlah pemeriksaan kesehatan fisik dan mental di institusi medis.
Kesehatan ini penting mengingat ibadah haji meliputi ibadah jasmani seperti Tawaf, Sai, Mabit di Muzdalifah, Mabit dan melempar di Mina.
Apalagi, mengingat angka kematian jemaah haji pada masa operasional haji tahun 2023 sebanyak 774 orang yang meninggal dunia, termasuk satu orang jemaah haji yang meninggal dunia, kata Pejabat Fungsional Keagamaan Islam Kota Jakarta Selatan KUA Pesanggrahan Naif Adnan dalam laman resmi Kementerian. Agama.
Kementerian Agama mengumumkan Indonesia mendapat 241.000 kuota pada tahun ini. Terdiri dari 213.320 jemaah reguler dan 27.680 jemaah khusus.
Dari jumlah tersebut, sekitar 45.000 jemaah haji biasa masuk dalam kategori orang lanjut usia.