Chery Akan Beralih dari LFP ke Nikel untuk Baterai Mobil Listriknya

0 0
Read Time:1 Minute, 47 Second

gospelangolano.com, Jakarta – PT Chery Sales Indonesia (CSI) meluncurkan mobil listrik pertama di Indonesia, Chery Omoda E5. Pabrikan Tiongkok juga mempertimbangkan penggunaan nikel mentah (berbahan dasar nikel) untuk baterai kendaraan listrik di masa depan.

“Untuk memperdalam wilayah Chery, kami berusaha menghadirkan lebih banyak peluang dan pengembangan di negeri ini, kami akan mempertimbangkan untuk menggunakan baterai nikel pada produk berikutnya, itu rencana kami,” kata Asisten Presiden PT CSI Zeng Shuo di Jakarta. , Senin, 5 Februari malam.

Pengumuman tersebut disampaikan saat Manajer Ekonomi Airlangga Hartarto meluncurkan mobil listrik pertama Chery. Airlangga mengatakan Chery Omoda E5 menggunakan baterai berbahan dasar nikel.

Meski demikian, Chery mengklarifikasi bahwa Omoda E5 masih menggunakan baterai lithium-ion atau Lithium Ferro Phosphate (LFP), bukan baterai nikel.

Direktur Eksekutif PT CSI Qu Jizong mengatakan, pemerintah ingin perusahaannya menggunakan baterai nikel, sebagai salah satu syarat mendapat insentif kendaraan listrik dari pemerintah.

“Jadi pasti ada rencana, ke depan mereka akan menggunakan sumber daya negara untuk mencoba membantu pembangunan negara, itu yang diinginkan pemerintah. Jadi, sekarang baterainya sudah terpakai. adalah LFP, kami mengubahnya (beralih ke nikel) secara bertahap,” kata Qu Jizong.

 

Chery Omoda E5 dijual Rp 498,8 juta di jalanan Jakarta. Harga tersebut sudah termasuk charger V2L, charger AC 7 kW, charger portabel.

Menariknya, Chery memberikan harga spesial untuk 1.000 pelanggan pertama, yakni Rp 488,8 juta. Harga tersebut sudah termasuk insentif pajak dari pemerintah.

“Pembeli pertama juga akan mendapatkan garansi seumur hidup untuk motor listrik dan baterai, serta asuransi satu tahun lagi,” kata Assistant President PT CSI Zeng Shuo.

Saat ini Omoda E5 memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 40 persen, dirakit dan diproduksi secara lokal (Knocked Down/CKD total) di pabrik milik PT Handal Indonesia Motor (HIM), Bekasi, Jawa Barat.

PT CSI berkomitmen meningkatkan TKDN secara pesat hingga 60 persen, untuk menambah luas area produk yang dapat membantu perolehan baterai lokal.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), produksi nikel global diperkirakan mencapai 3,3 juta metrik ton pada tahun 2022, dan total produksi nikel Indonesia diperkirakan mencapai 1,6 juta metrik ton atau lebih dari 48,48 persen nikel global. semua produksi tahun lalu.

happy Chery Akan Beralih dari LFP ke Nikel untuk Baterai Mobil Listriknya
Happy
0 %
sad Chery Akan Beralih dari LFP ke Nikel untuk Baterai Mobil Listriknya
Sad
0 %
excited Chery Akan Beralih dari LFP ke Nikel untuk Baterai Mobil Listriknya
Excited
0 %
sleepy Chery Akan Beralih dari LFP ke Nikel untuk Baterai Mobil Listriknya
Sleepy
0 %
angry Chery Akan Beralih dari LFP ke Nikel untuk Baterai Mobil Listriknya
Angry
0 %
surprise Chery Akan Beralih dari LFP ke Nikel untuk Baterai Mobil Listriknya
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D