Cegah Infeksi DBD dan Chikungunya, Program Desa Bebas Nyamuk Sasar 18 Desa di Jember
gospelangolano.com, Januari – Bupati Jember Ir H. Hendy Siswanto, ST, IPU, ASEAN Eng meresmikan Desa Bebas Nyamuk di Kantor Desa Ringintelu, Kecamatan Pugar pada Selasa (6 April 2024) November. Informasi melalui kemitraan dengan produk Sofel Enesis Group, Pemko Jember berupaya menanggulangi penyebaran penyakit demam berdarah (DBD) dan chikungunya di 18 desa di dua kecamatan di Jember.
Handy Siswanto berpendapat, upaya pemberantasan jenis nyamuk penyebab demam berdarah memerlukan kerja sama banyak pihak.
Handy di Desa Wringintelu mengatakan: “Saya mohon semuanya untuk membantu, membantu saudara-saudara kita, untuk bersama-sama menyatukan masyarakat kita dalam mengendalikan dan mengelola kawasan rawan sarang nyamuk. Kantor Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)”, Selasa (Juni) juga mengarah. 4).
Handy meminta semua pihak turut membantu membersihkan lingkungan melalui Langkah 3M Plus. Ia juga memuji Enesis yang mendukung program pencegahan demam berdarah dan chikungunya.
Dikatakannya: “Kita harus bersinergi memberantas DBD di lingkungan kita, menerapkan 3M Plus yaitu menguras, menutup, mendaur ulang plus mengoleskan obat nyamuk, ini sebagai upaya menghindari nyamuk DBD.”
Sebelumnya, upaya pencegahan penyakit DBD melalui Program Desa Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat, dan Gerakan Merdeka juga dilaksanakan di 15 desa di Banyuwangi.
Menurut Kementerian Kesehatan, pada minggu ke-18 tahun 2024, tercatat 91.269 kasus demam berdarah di Indonesia dengan 641 kematian. Jumlah ini lebih dari tiga kali lipat jumlah kasus yang dilaporkan pada periode yang sama tahun lalu.
Dalam kesempatan tersebut juga dilantik petugas Jumanti yang bertugas memantau perkembangan jentik nyamuk di sekitar wilayahnya.
Handy berharap : “Semoga Jumantis yang diresmikan hari ini dapat menular pada Jumantis berikutnya. Semoga kegiatan ini dapat menjadi penyemangat bagi kita semua dengan mewujudkan desa bebas nyamuk, keluarga sehat dan kebebasan bepergian”. .
Direktur Dinas Kesehatan Jember Dr. Menurut keterangan Hendro Solistijno, aparat kehakiman diharapkan bisa memantau jumlah kawasan bebas jentik. Lebih lanjut, menurutnya, hal terpenting dalam mencegah penularan DBD adalah dengan menghentikan siklus nyamuk.
“Teorinya bagaimana kita bisa menghentikan siklus nyamuk. Siklus nyamuk bisa dihentikan ketika kontak langsung dengan manusia dihentikan, dengan menerapkan 3M Plus dan obat nyamuk, diharapkan kita bisa memutus rantai pertumbuhan nyamuk.” kata Kadinkes Jember mengutip informasi yang diperoleh gospelangolano.com.
Cadinkes Jember juga mengingatkan warga untuk segera berobat jika ada keluhan gejala mirip DBD.
“Jika demam disertai nyeri sendi dan lemas sebaiknya segera berobat, karena ini hanya virus, cukup memperkuat daya tahan tubuh, Insya Allah bisa mengurangi gejala yang sedang berlangsung sehingga masyarakat khawatir. perlu,” saran Handro.
Menurutnya, wilayah pesisir seperti Pugar dan Balung merupakan tempat asal nyamuk sehingga tidak heran jika angka kasusnya tinggi.
“Banyak kasus di pesisir ini karena kita tahu populasi nyamuk sangat tinggi karena genangan air. Makanya kita tempatkan di Pugar dan Balung dengan harapan bisa menurunkan angka kasus demam berdarah.”
Program Desa Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat, dan Gerakan Merdeka Desember akan berlangsung hingga 28 Juni 2024 dan akan mendidik 15.000 penduduk setempat tentang langkah-langkah pencegahan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
Direktur SDM dan Humas Enesis Group RM Ardiantara mengatakan, pihaknya meyakini kunci penurunan kasus DBD adalah dengan mengubah perilaku masyarakat dan lebih memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan.
“Maka kita terus berupaya untuk terus mensosialisasikan tentang PSN 3M Plus, khususnya menutup, menyiram, mendaur ulang, dan menggunakan obat nyamuk agar nyamuk tidak menghisap darah,” kata Ardiantara, dan siklus perkembangbiakan nyamuk dapat kita hentikan.” .
Menurutnya, keluarga berperan penting dalam menjaga dan melindungi kesehatan masyarakat sekitar.
Ia menambahkan: “Kami berharap kegiatan edukasi ini tidak hanya sekedar upaya sementara namun merupakan investasi jangka panjang agar kesadaran pencegahan DBD menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan dapat menurunkan jumlah kasus DBD secara signifikan.