Carsurin Bidik Pendapatan Rp 468,71 Miliar pada 2024
gospelangolano.com, Jakarta – PT Carsurin Tbk (CSRN) berharap bisa melanjutkan kinerja bagusnya di tahun 2024. Perseroan berencana meraup pendapatan Rp 468,71 miliar di tahun 2024.
Sheila Tiwan, Presiden PT Carsurin Tbk, mengatakan harapan ini sejalan dengan harapan industri pengujian, inspeksi dan sertifikasi (TIC) di tanah air. Ia yakin indikatornya akan bagus di tahun 2024.
“Pertumbuhan industri TIC didorong oleh kebutuhan industri akan komitmen lingkungan, manajemen risiko, kepatuhan terhadap peraturan, peningkatan permintaan akan produk dan layanan berkualitas dan bermutu tinggi, serta peningkatan kesadaran konsumen akan keselamatan dan keamanan produk. . akan terus tumbuh sejalan dengan berkembangnya bisnis internasional,” kata Sheila seperti dikutip, Sabtu (29/6/2024).
Selain itu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Carsurin Tbk (CRSN) CFO PT Carsurin Tbk Timotheus menyetujui pembagian dividen sebesar Rp6,79 miliar atau setara Rp2,35 per saham tahun buku 2023 Nugraha Tjahjana Tunai ke Daftar Dividen Pemegang Saham Terdaftar (DPS) mulai 10 Juli 2024 katanya
Dividen dijadwalkan pada 8 Juli 2024, dividen non tunai dijadwalkan pada 9 Juli 2024, dividen tunai dijadwalkan pada 10 Juli, dan dividen non tunai dijadwalkan pada 11 Juli 2024.
“Pembayaran dividen akan dilakukan sebelum 1 Agustus 2024,” kata Timothy.
Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp444,43 miliar pada tahun 2023, naik 22,31% dari pendapatan tahun 2022 sebesar Rp363,37 miliar. Berkat keberhasilan tersebut, perseroan memperoleh laba periode berjalan sebesar Rp 27,55 miliar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Sejak didirikan pada tahun 1968, perusahaan ini telah menjadi salah satu pionir dalam industri TIC di Indonesia. Saat ini perusahaan memiliki lebih dari 1.021 anggota tim untuk pengembangan bisnis di 20 cabang dan 17 laboratorium di seluruh Indonesia.
“Pengalaman lebih dari 55 tahun berarti keahlian kami dalam pengetahuan pasar industri TIC, mitigasi risiko, penyelesaian masalah teknis dan non-teknis serta bea cukai tidak perlu diragukan lagi,” kata Sheila.
Perusahaan telah menghidupkan kembali sejumlah laboratoriumnya. Di antaranya Samarinda, Kendari, Cikarang, Palembang, dan Pontianak. Selain itu, 3 cabang yang berlokasi di 3 kota seperti Jambi, Medan dan Gresik telah direlokasi. Sedangkan fasilitas operasional saat ini sedang dikembangkan di 3 lokasi yaitu Jakarta, Bogor dan Kolaka.
Sebelumnya, PT Carsurin Tbk bergerak di bidang jasa pengujian, audit, dan sertifikasi serta sedang melakukan penawaran umum perdana (IPO). Perseroan menargetkan pembiayaan baru hingga Rp 75 miliar.
Pada Selasa (20/6/2023), calon emiten berkode saham CRSN itu melepas 600 juta saham dengan nilai nominal Rp50, mengutip laman e-ipo. Jumlah saham yang diterbitkan adalah 20,75% dari seluruh saham yang diterbitkan. dan modal disetor penuh dalam IPO.
Carsurin menawarkan harga saham perdana antara Rp 120-125 per saham. Oleh karena itu, perseroan akan mendapat dana baru maksimal Rp 75 miliar dari IPO.
Sekitar 98,03% dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal, sekitar 23,04% untuk renovasi gedung laboratorium eksisting di lima lokasi yakni laboratorium Sumatera 2 (Jambi dan Medan), laboratorium Sulawesi 2 (Morowali). & Kendari) dan Laboratorium Maluku 1 (Halmahera). Transaksi ini akan dilakukan dalam waktu 12 bulan setelah dana IPO diterima.
Kemudian, sekitar 66,44 persen belanja modal diarahkan untuk pembelian peralatan dan perlengkapan laboratorium dari pihak ketiga. Operasi ini dilakukan setelah perbaikan laboratorium selesai. Sekitar 8,55 persennya untuk pembelian peralatan dan perlengkapan kantor seperti komputer, printer, mesin fotokopi, meja dan kursi, lemari arsip, serta perabot kantor lainnya. Operasi ini dilakukan setelah perbaikan laboratorium selesai.
Selain itu, sekitar 1,97 persen untuk modal kerja, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian barang yang digunakan dalam kegiatan operasional, penyewaan mobil.
Dalam IPO ini, perseroan telah menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai inisiator penerbitan obligasi tersebut. Namun, penjamin emisi obligasi tersebut akan diketahui kemudian.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada beberapa perusahaan yang sedang dalam jalur penawaran umum perdana (IPO).
Hingga 21 Juni 2024, terdapat 25 perusahaan yang tercatat di pasar modal. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO sebesar Rp 3,95 triliun.
I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian BEI, mengatakan saat ini ada 35 perusahaan yang siap terjun di pasar saham. Perusahaan menengah masih memiliki aset. Namun secara sektoral, sebagian besar berasal dari sektor nonkonsumen.
“Sejauh ini tercatat ada 35 perusahaan yang masuk dalam daftar saham BEI,” kata Nyoman kepada wartawan, Minggu (23/6/2024).
Berdasarkan POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 8 perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp 250 miliar. Kemudian 21 perusahaan dengan aset menengah antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Sisanya 6 perusahaan memiliki aset kecil kurang dari Rp 50 miliar.
Sedangkan rincian sektornya adalah sebagai berikut:
• 2 perusahaan dari sektor bahan baku
• 3 perusahaan dari sektor sirkuit konsumen
• 11 perusahaan dari sektor konsumen non-siklus
• 2 perusahaan di bidang energi
• 1 perusahaan dari sektor keuangan
• 3 perusahaan di bidang kesehatan
• 4 perusahaan di sektor ini
• 1 perusahaan dari sektor infrastruktur
• 2 perusahaan dari sektor real estate dan real estate
• 4 perusahaan dari sektor teknologi
• 2 perusahaan di bidang transportasi dan logistik