BPS Beri Bukti Impor Pakaian dari China Masih Banjiri Indonesia
JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor pakaian jadi dari China ke Vietnam terus mengalir ke Indonesia. Plt Direktur BPS Amalia mengatakan, impor pakaian jadi berupa pakaian jadi rajutan atau HS 61 meningkat sebesar 55,46% secara bulanan dan impor pakaian jadi berupa pakaian jadi rajutan atau HS 62 meningkat sebesar 29,01%.
Untuk mengimpor garmen yang dibuat berupa garmen rajutan dari China, Vietnam, Bangladesh, Turki dan Italia. Sedangkan impor pakaian non-rajut terutama berasal dari Tiongkok, Bangladesh, Vietnam, Hong Kong, dan Maroko.
Namun perlu diketahui, secara keseluruhan produk fesyen dan aksesoris HS 61 dari Tiongkok pada Januari hingga Juli 2024 tercatat mengalami penurunan sebesar 4,75%, dan produk terbesar mencatat penurunan pada produk rajutan dan aksesoris, jelas Amalia dalam jumpa pers hari ini, Kamis. (15.08.2024).
Sedangkan HS 62 mengalami penurunan sebesar 7,71%, dimana HS 62 merupakan kelompok non woven dan aksesorisnya. Yang kemudian mengalami penurunan cukup tajam adalah kelompok bra non-kapas.
Jadi, lagi-lagi bulanannya naik, tapi kalau angka ekspor dan impornya relatif lebih baik, lihat angka kumulatifnya selama berbulan-bulan pada periode tertentu, kalau bulanannya relatif besar maka dampaknya terhadap waktu pengiriman akan berbeda. menjelaskan.
“Tetapi kalau kita melihat bagaimana tren ekspor atau impor suatu negara lebih baik dilihat dari angka akumulasinya,” pungkas Amalia.