Bos Timah Buka-Bukaan Penyebab Perusahaan Rugi Rp 450 Miliar

Read Time:2 Minute, 30 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Direktur Utama PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal membeberkan alasan perseroan mencatatkan kerugian pada 2023. Perusahaan berkode saham TINS® ini mengalami kerugian sekitar Rp 450 miliar.

Virsal mengatakan, penyebab kerugian terbesar adalah harga timah di pasar dunia mengalami penurunan. Imbasnya, pendapatan PT Timah Tbk pun tercatat turun.

Pada saat yang sama, dia mengatakan biaya operasional perseroan masih tinggi. Oleh karena itu terdapat perbedaan yang cukup besar antara pendapatan dan biaya operasional.

“Jadi beban puncaknya sama, biaya puncaknya sama, tapi pendapatan kita turun banyak karena produksinya juga turun banyak. Produksinya turun, dan yang lebih parah lagi harga jual timah turun, jadi pendapatannya sangat seimbang.” kata Virsal dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi DPR RI, Selasa (04/02/2024).

Dia mengatakan dunia kebanjiran pasokan timah sehingga menyebabkan harganya anjlok.

“Penurunan produksi dan turunnya harga jual karena pasar dunia sudah jenuh,” lanjutnya.

Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya meningkat. Salah satu yang disebutkannya adalah Malaysia yang bisa meningkat pada tahun 2023.

Jadi ada beberapa, dari laporan ITRI ada sedikit yang mengalami peningkatan, Malaysia di antaranya mengalami peningkatan produksi, jelasnya.

PT Timah Tbk (TINS) sebelumnya menerbitkan laporan keuangan 2023 di tengah ramainya kasus dugaan korupsi timah pada Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk 2015-2022 yang ditemukan Kejaksaan Agung.

Hasil keuangan PT Timah Tbk kurang menggembirakan, berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis, Sabtu (30/03/2024). Perusahaan mengalami penurunan penjualan dan membukukan kerugian sepanjang tahun 2023.

Pendapatan PT Timah Tbk turun 32,88 persen menjadi Rp 8,39 triliun pada 2023 dari Rp 12,50 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan penurunan pendapatan tersebut, PT Timah Tbk mencatatkan kerugian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 449,69 miliar pada tahun 2023. Kondisi ini berbeda dengan tahun 2022 yang memperoleh laba sebesar Rp 1,04 triliun.

Beban pokok pendapatan turun 20,56 persen menjadi Rp7,92 triliun pada 2023 dari Rp9,97 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun laba kotor perseroan pada 2023 turun 81,55 persen dari tahun 2022 menjadi Rp 2,52 triliun.

Perseroan mencatat beban umum dan administrasi meningkat 9,48 persen dari Rp842,94 miliar pada 2022 menjadi Rp922,90 miliar. Beban pokok penjualan turun 75,3 persen menjadi Rp69,03 miliar pada tahun 2023 dari Rp279,68 miliar pada tahun 2022.

Biaya keuangan turun tipis sebesar 1,05 persen menjadi Rp205,09 miliar pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp207,28 miliar. Pendapatan lain-lain meningkat 74,11 persen menjadi Rp233,64 miliar pada tahun 2023 dari tahun 2022 dari Rp134,19 miliar. Perseroan memperoleh keuntungan revaluasi investasi properti hingga Rp 14,61 miliar pada tahun 2023 dari posisi tahun 2022 sebesar Rp 24,59 miliar. Perseroan meraih peningkatan laba bersih entitas asosiasi menjadi Rp 28,35 miliar pada tahun 2023 dari posisi Rp 10,51 miliar pada tahun 2022.

Sejalan dengan kinerja tersebut, PT Timah Tbk mencatatkan rugi per saham dasar/dilusian sebesar Rp60 pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp140.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 403
Next post Harga Saham HYBE Anjlok Setelah Dikabarkan Audit Manajemen ADOR Termasuk CEO Min Hee Jin