BI: Penetrasi QRIS Capai 31 Juta Pengguna
gospelangolano.com, JAKARTA – Bank Indonesia menyatakan perkembangan penggunaan Quick Response Code Standar Indonesia (QRIS) terus meningkat. Hal ini dianggap sebagai salah satu pencapaian literasi keuangan di Indonesia.
“Saat ini penetrasi QRIS sudah mencapai 31 juta,” kata Direktur Grup Perlindungan Konsumen, Divisi Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen, Bank Indonesia Diana Yumanita pada acara Dialog Inspiratif AstraPay bertajuk ‘Pengembangan Literasi Keuangan Digital Berbasis QRIS’ di Pusat Wilayah Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Diana mengatakan, QRIS merupakan cara atau inovasi baru untuk meningkatkan literasi keuangan. Jika biasanya literasi dilakukan melalui edukasi melalui forum dan sejenisnya, QRIS merupakan cara yang lebih realistis karena bisa langsung dipraktikkan.
Diketahui BI pertama kali meluncurkan QRIS pada 17 Agustus 2019, dan diimplementasikan secara nasional pada 1 Januari 2020. Untuk memperluas penggunaan QRIS, pimpinan Bank Indonesia meminta 46 perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia untuk mengimplementasikan QRIS.
“Ini literasi yang paling efektif. “Kantor perwakilan BI punya tujuan untuk penetrasi QRIS, dan kalau dilihat manfaatnya banyak,” ujarnya.
Dengan upaya yang dilakukan, Bank Indonesia mencatat nilai transaksi QRIS lebih dari Rp 450 triliun data tahun 2021-2024.
“Pada tahun 2021-2024, volume transaksi QRIS mencapai 4,47 miliar dan nilai nominal transaksi sebesar Rp459,4 triliun,” kata Diana. Ia optimistis jumlahnya akan terus meningkat seiring dengan semakin meningkatnya literasi keuangan.
Diana menambahkan, cara meningkatkan penetrasi QRIS adalah dengan mengajak pemangku kepentingan untuk menggunakannya. Misalnya saja perusahaan Astra yang memiliki ratusan kantor perwakilan atau cabang di seluruh Indonesia.
“Astra memiliki 300 cabang, lebih banyak dari kantor perwakilan Bank Indonesia sehingga literasi langsung bisa kita terapkan di cabang-cabang yang kita miliki,” jelasnya.