Berlindung dari Gelombang Ransomware
gospelangolano.com Tekno – Dunia sedang diguncang gelombang serangan siber ransomware yang berdampak pada operasional berbagai institusi publik dan swasta. Serangan ini semakin menunjukkan betapa rentannya sistem keamanan terhadap ancaman dunia maya. Meskipun perusahaan keamanan siber berupaya keras untuk memerangi serangan-serangan ini, kenyataannya serangan terus meningkat pada 29 Agustus 2024. Menurutnya, pelaku kejahatan selalu mencari cara baru untuk melakukan kejahatan. Demikian pula, penyerang dunia maya selalu mencari kerentanan baru untuk dieksploitasi. Pasalnya, tujuan akhir serangan ini adalah data. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa melindungi data kita jika semua pertahanan ditembus oleh serangan? Apa yang perlu dilakukan agar kita bisa pulih secepat mungkin dalam hitungan menit saat serangan terjadi? “Jawabannya sederhana. Terapkan konsep penyimpanan data yang benar,” kata Simon. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan: 1. Mode aman pada snapshot dan penyimpanan utama Mode aman dengan penyimpanan yang dapat disesuaikan (hingga 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun) dapat melindungi data secara efektif. Mengambil snapshot tanpa fitur Safe Mode hanya berarti hasil snapshot masih bisa terhapus dan hilang, bisa dikembalikan dalam hitungan menit bahkan detik. tergantung pada jumlah data.2. Irrevocable Copy Backup Jangan hanya mengandalkan sistem backup biasa, namun implementasikan Irrevocable Copy Backup. Data cadangan yang tidak dapat diubah tidak dapat dihapus, diubah, atau dikodekan oleh malware. Ini memberikan lapisan perlindungan tambahan yang penting.3. Teknologi penyimpanan disk dengan pemulihan cepat Selain pencadangan cepat, teknologi penyimpanan disk juga harus memiliki kemampuan pemulihan cepat. Pencadangan cepat tanpa pemulihan cepat tidak banyak membantu ketika data diserang oleh ransomware. Kemampuan memulihkan data dengan cepat sangat penting untuk mengalahkan serangan ransomware. Gunakan flash disk nvme, bukan SATA atau SAS, hanya HDD.4. Enkripsi semua data Gunakan setidaknya enkripsi AES 256-bit untuk memastikan data tetap aman meskipun dicuri. Jika poin pertama diikuti dengan baik, sistem cadangan dapat digunakan untuk penyimpanan jangka panjang dengan Immutable Copy Backup, serangan ransomware tidak akan berdampak signifikan, dan pemulihan data hanya membutuhkan waktu beberapa menit atau detik. Penyimpanan jauh lebih efisien “dibandingkan backup yang kecepatan pemulihannya tergantung teknologinya,” kata Simon, saat ini, lanjutnya, sebagian besar sistem backup di Indonesia hanya mampu memulihkan 1 terabyte per jam. Lebih dari 10 terabyte per jam untuk memulihkan data dari cadangan. Oleh karena itu, teknologi dan strategi penyimpanan data yang tepat sangat penting dalam memerangi serangan ransomware,” jelasnya. Satu pekerjaan dijanjikan, 27 data orang dicuri untuk Panjul. 27 pelamar kerja diduga menjadi korban penipuan dan penggelapan. cara mencuri data pribadi Pinjol mencapai Rp 1,1 miliar gospelangolano.com.co.id 8 Juli 2024