Bela Nelayan Kecil, KKP Minta Hasil Tangkapan Bisa Dijual Pasar Internasional
gospelangolano.com, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah mendorong ketersediaan produk hasil tangkapan nelayan skala kecil ke pasar Asia-Pasifik. Ingatlah bahwa 90 persen ikan yang ditangkap di Indonesia berasal dari nelayan skala kecil.
Direktur Jenderal Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Lotharia Latif berharap penangkapan dan penangkaran nelayan kecil bisa menjangkau pasar internasional. Menurutnya, Indonesia menyumbang 7 persen produksi ikan global.
“Mayoritas nelayan Indonesia 90% adalah nelayan skala kecil, dan kepentingan mereka akan kita perjuangkan pada pertemuan regional ini,” kata Latif di Asia-Pacific Forum, Kamis (10/3/2024), dikutip dalam keterangan resmi. . ).
Latif menegaskan, Indonesia mempunyai potensi besar di bidang perikanan laut. Untuk itu, ia berharap perjanjian perdagangan dengan nelayan skala kecil dapat lebih berperan dan didengar di tingkat internasional.
“Saya mengajak negara-negara Asia-Pasifik untuk memperkuat arah kebijakan di forum internasional, karena industri perikanan kita memiliki banyak kesamaan dalam karakteristik, tantangan dan peluang untuk bersaing di pasar global,” ujarnya.
Pada saat yang sama, Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rajendra Aryal Kumar mengapresiasi dukungan KKP dan Infofish atas kerja sama yang baik dalam penyelenggaraan lokakarya tersebut.
“Scalfishing bukan hanya soal bisnis, tapi juga soal penghidupan, penentuan nasib sendiri, dan pengelolaan perikanan. “Kami berharap pertemuan ini dapat berkontribusi pada pengembangan proposal pengelolaan perikanan berkelanjutan di seluruh dunia,” ujarnya.
Lokakarya yang bertajuk “Peluang dan Tantangan Permasalahan Ekonomi dan Pasca Panen Terkait Akses Pasar Produk Perikanan dan Budidaya Perairan” ini merupakan kelanjutan dari Pelatihan Regional FAO tentang Pemahaman Kondisi Pendukung Perikanan dalam Konteks Asia yang diselenggarakan pada 17-19 Oktober , 2023 .
Secara keseluruhan, tujuan pertemuan ini adalah untuk meningkatkan saling pengertian dan mendiskusikan secara konstruktif tantangan dan peluang yang dihadapi negara-negara di kawasan dalam kegiatan pascapanen dalam produksi dan ekspor produk perikanan.
Lokakarya yang berlangsung hingga 3 Oktober 2024 ini akan melibatkan perwakilan negara-negara anggota FAO di kawasan Asia-Pasifik. Setiap negara telah menentukan sektor perikanan lautnya, dengan fokus pada langkah-langkah dan strategi perjanjian perdagangan untuk produk perikanan berkelanjutan.
Selain itu juga dibahas kajian pascapanen dalam pemasaran produk perikanan dan tantangan dalam meningkatkan akses pasar produk perikanan tersebut.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono terus menjadi ujung tombak perikanan skala kecil di berbagai pertemuan internasional dan menyoroti pentingnya peran perikanan skala kecil sebagai sektor yang mendukung ketahanan pangan di Indonesia.