Begini Situasi COVID-19 di Indonesia Saat Varian KP.1 dan KP.2 Tingkatkan Kasus di Singapura

0 0
Read Time:1 Minute, 53 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Varian COVID-19 KP.1 dan KP.2 rupanya tidak hanya melanda Singapura, tapi juga ditemukan di negara Asia lainnya seperti Malaysia, Thailand, dan Kamboja.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan JN.1 Omicron, khususnya KP.2, sebagai pengendalian varian suboptimal (VUM). Belum tersedia di Indonesia.

Namun per Mei 2024, Kementerian Kesehatan RI (KMENX) telah memastikan varian KN tidak akan tersedia di Indonesia.

Hingga Mei 2024, subvarian Omicron JN.1.1 dan JN.1 serta JN.1.39 dominan dalam penyebaran kasus COVID-19 di Indonesia. Subvarian KP belum terdeteksi, kata juru bicara Kementerian Kesehatan. Dr. kata Mohammad Syahril. , Sp.P, MPH, melalui keterangan tertulis yang diterima gospelangolano.com, Rabu, (22/5).

Di Indonesia hingga Mei 2024, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 meningkat 11,76% pada minggu ke-18 dibandingkan minggu sebelumnya.

Merujuk data GISAID Indonesia 2024, opsi JN.1 saat ini mendominasi sebagian besar kasus. Rumah sakit tidak bertambah

Syahril menegaskan, meski jumlah orang yang tertular Covid meningkat, namun jumlah pasien rawat inap dan kematian tidak.

Berdasarkan Laporan Mingguan Covid-19 Nasional yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI pada 12-18 Mei 2024, terdapat 19 kasus terkonfirmasi, 44 di unit perawatan intensif, dan 153 kasus isolasi. Di Indonesia, positivity rate mingguan Covid-19 sebesar 0,65% dan nihil kematian. Tren orang yang dites selama sepekan mencapai 2.474 orang.

 

Pemerintah Indonesia mempunyai strategi penanganan Covid-19 yaitu manajemen klinis, surveilans, vaksinasi, promosi kesehatan, dan lain-lain. termasuk peningkatan kapasitas.

“Upaya telah dilakukan untuk memastikan rumah sakit memiliki peringatan dini mengenai perpindahan tempat tidur, memiliki staf yang siaga dan siap menyediakan pasokan kesehatan seperti oksigen, obat-obatan dan vaksinasi,” kata juru bicara Ciaril.

Menurutnya, strategi tersebut tidak lepas dari pembelajaran selama pandemi.

 

Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan terus memantau penyebaran kejadian darurat (emergency events), termasuk Covid-19. Jaringan lebih dari 15.000 fasilitas kesehatan, laboratorium, dan Pusat Karantina Kesehatan (HCC) telah dibentuk di seluruh Indonesia untuk mengendalikan penyebaran penyakit potensial ini.

 

Syahril juga mengatakan Kementerian Kesehatan sedang mengoordinasikan pengendalian influenza dan Covid-19.

Selain itu, integrasi surveilans influenza dan Covid-19 telah dilaksanakan sesuai rekomendasi internasional. Rumah Sakit di Indonesia siap jika terjadi peningkatan kasus, jelas Syahril.

Kami akan terus memantau laporan tarif tempat tidur harian/mingguan (BOR) untuk masing-masing unit dan/atau ICU.

happy Begini Situasi COVID-19 di Indonesia Saat Varian KP.1 dan KP.2 Tingkatkan Kasus di Singapura
Happy
0 %
sad Begini Situasi COVID-19 di Indonesia Saat Varian KP.1 dan KP.2 Tingkatkan Kasus di Singapura
Sad
0 %
excited Begini Situasi COVID-19 di Indonesia Saat Varian KP.1 dan KP.2 Tingkatkan Kasus di Singapura
Excited
0 %
sleepy Begini Situasi COVID-19 di Indonesia Saat Varian KP.1 dan KP.2 Tingkatkan Kasus di Singapura
Sleepy
0 %
angry Begini Situasi COVID-19 di Indonesia Saat Varian KP.1 dan KP.2 Tingkatkan Kasus di Singapura
Angry
0 %
surprise Begini Situasi COVID-19 di Indonesia Saat Varian KP.1 dan KP.2 Tingkatkan Kasus di Singapura
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D