Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 72 Miliar pada 2023
gospelangolano.com, JAKARTA — PT Banka Jago Tbk (ARTO) berhasil meraup laba bersih sebesar Rp72 miliar sepanjang tahun 2023. Laba bersih tersebut meningkat 355 persen dibandingkan tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp16 miliar.
“Selama tahun 2023, kami akan mampu menjaga pertumbuhan bisnis yang positif dan sehat dengan mewaspadai potensi risiko yang ada. Hal ini tentunya akan menjadi momentum yang baik bagi kami untuk tumbuh secara berkelanjutan di tahun 2024,” kata Direktur Bank Jago, Presiden Bank Arief Harris. Tandjung dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (26/03/2024).
Sebagai bank berbasis teknologi, pada tahun 2023 jumlah nasabah Bank Jago mencapai 10,2 juta nasabah, termasuk 8,1 juta nasabah yang melakukan pembiayaan melalui aplikasi Jago.
Jumlah pengguna aplikasi Jago bertambah 3 juta pengguna dibandingkan posisi akhir tahun 2022 yaitu 5,1 juta pengguna.
Arief mengatakan pertumbuhan nasabah Banka Jago tidak lepas dari konsistensi inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital.
Salah satu inisiatif strategis Bank Jago adalah peluncuran Tabungan GoPay oleh Jago pada Oktober 2023.
Melalui kerja sama dengan GoPay, bagian dari GoTo Financial, GoPay Tabungan by Jago merupakan produk tabungan transaksi harian yang dapat diakses melalui aplikasi GoPay dan Gojek.
“Sejak awal, Banka Jago secara konsisten mengedepankan inovasi dan kerja sama dengan ekosistem digital sebagai proposisi nilai unik kami. Kerja sama dengan mitra strategis kami, termasuk ekosistem GoTo, menjadi titik awal akses nasabah terhadap produk dan layanan perbankan Jago. “ucap Arief.
Meningkatnya jumlah pengguna aplikasi Jago berdampak positif terhadap jumlah dana pihak ketiga (DPK). Hingga akhir tahun 2023, total aset pihak ketiga perseroan mencapai Rp12,1 triliun atau meningkat 46 persen dibandingkan akuisisi pada akhir tahun 2022 yang sebesar Rp8,3 triliun.
Lebih dari 65 persen DPK berasal dari dana murah atau giro dan tabungan (CASA) yang mencapai Rp7,9 triliun, sedangkan 34,7 persen atau Rp4,2 triliun merupakan simpanan nasabah dalam bentuk deposito.
Dari sisi penyaluran kredit, Banka Jago juga mencatatkan pertumbuhan. Jumlah pinjaman pada akhir tahun 2023 mencapai Rp13 triliun atau meningkat 38 persen dibandingkan akhir tahun 2022 sebesar Rp9,4 triliun.
Arief mengatakan penyaluran pinjaman terus dilakukan secara berkualitas dengan mengutamakan kerja sama dengan berbagai mitra seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan keuangan, dan lembaga keuangan lainnya.
Hal ini terlihat dari rendahnya proporsi kredit bermasalah (NPL) bruto, yakni sebesar 0,8 persen pada tahun lalu.
Pertumbuhan kredit ini berdampak positif terhadap pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 1,6 triliun sepanjang tahun 2023.
Hingga akhir tahun 2023, Bank Jago berhasil mencatatkan aset sebesar Rp21,3 triliun atau tumbuh 26 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp17 triliun.
Rasio kecukupan modal (CAR) yang mencapai 62 persen dinilai menunjukkan tingkat permodalan yang kuat untuk mendukung ekspansi.
“Dalam membangun bank berbasis teknologi, Bank Jago tidak hanya fokus membangun infrastruktur teknologi. Kami juga mengembangkan sumber daya manusia yang terampil agar industri keuangan digital dapat terus berinovasi,” kata Arief.