Balita tak Selalu Tenang Ketika Cukur Rambut, Ayah dan Ibu Harus Bagaimana?

0 0
Read Time:1 Minute, 24 Second

gospelangolano.com, JAKARTA — Kasus “brutal” seorang kapten memegang kepala anak. Tuduhan itu dilontarkan oleh Nadia Shavera yang terkesan. Alih-alih menarik perhatian netizen dan mendapat simpati, ucapan Nadia di Instagram story justru menjadi bumerang.

Nadia awalnya menegaskan bahwa sang kapten tidak memperlakukan anak itu dengan lembut. Ia pun memperlihatkan gambar tangan sang kapten yang memegang erat kepala anaknya saat ia sedang mencukurnya.

Warganet menyebut, sebaiknya Nadia menyampaikan keluhannya langsung ke barber shop yang bersangkutan. Ada lebih banyak catatan dari ini tanpa dipublikasikan di media sosial. Ini bisa menjadi pelajaran umum bagi orang tua baru.

Nurlinga Rehmaniya, seorang ibu muda, mengaku banyak melakukan persiapan sebelum mencukur bulu bayinya. Kelisari memiliki seorang putra berusia 2 tahun asal Jakarta Timur.

 

“Pertama, suarakan dengan jelas. Beritahukan kepada anak bahwa dia siap untuk bercukur dan dia harus diam agar tidak terluka. Kedua, kenali dulu tukang cukurnya agar bisa rileks,” kata Noorlinga kepada Republika.co .id Jumat (19/4/2024).

Agar bayi merasa lebih nyaman, menurut Noorlinga, orang tua bisa menggendongnya di pangkuannya saat proses potong rambut. Memberikan jajanan, mainan, atau benda untuk dilihat bisa dilakukan untuk mengalihkan perhatian anak ketika ia sedang bosan.

“Kalau anak merengek, hentikan, jangan pukul kepalanya. Kalau tidak, anak akan semakin memberontak,” kata Noorlinga.

 

Noorlinga mencontohkan pengalaman Nadia saat membagikan video sang kapten yang memegang erat kepala bayinya. Yang terbaik adalah menyalahkan langsung di tempat kejadian. Mengunggah ke Instagram untuk menjadi viral bukanlah hal yang cerdas.

“Saya yakin, saya harus bilang tidak dulu. Garda terdepan anak-anak kita adalah orang tuanya, dan dia (Nadia) dekat dengan mereka, tidak hanya berdiri dan mengatakannya. Saya kira minimalnya adalah Joe. Menyebarkan adalah hal yang terpenting, terutama jika tidak ada akuntabilitas,” kata Noorlinga.

happy Balita tak Selalu Tenang Ketika Cukur Rambut, Ayah dan Ibu Harus Bagaimana?
Happy
0 %
sad Balita tak Selalu Tenang Ketika Cukur Rambut, Ayah dan Ibu Harus Bagaimana?
Sad
0 %
excited Balita tak Selalu Tenang Ketika Cukur Rambut, Ayah dan Ibu Harus Bagaimana?
Excited
0 %
sleepy Balita tak Selalu Tenang Ketika Cukur Rambut, Ayah dan Ibu Harus Bagaimana?
Sleepy
0 %
angry Balita tak Selalu Tenang Ketika Cukur Rambut, Ayah dan Ibu Harus Bagaimana?
Angry
0 %
surprise Balita tak Selalu Tenang Ketika Cukur Rambut, Ayah dan Ibu Harus Bagaimana?
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D