Atlantis Subsea Indonesia Siap IPO, Intip Kinerja Keuangannya
gospelangolano.com, Jakarta – PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan simbol ATLA. Perusahaan ini adalah penyedia layanan dan teknologi terintegrasi yang andal dan berkualitas tinggi bagi perusahaan energi.
PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk memberikan keuntungan terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan di bidang produksi industri dengan menyediakan layanan pendukung yang andal, berkualitas dan inovatif, menciptakan budaya yang dinamis dan menarik serta memberikan layanan terbaik di industri.
Kegiatan usaha perusahaan bergerak dalam bidang analisis dan jasa bagi perusahaan energi. Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2023, perseroan meraup total pendapatan sebesar Rp 20,75 miliar. Pendapatan ini turun 26,60% dibandingkan pendapatan sebesar Rp 41,89 miliar pada September 2022.
Meski mengalami penurunan pendapatan, namun beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 22,79 miliar pada September 2023 dari Rp 32,43 miliar pada September 2022.
Imbasnya, laba perseroan terpangkas menjadi Rp7,96 miliar dari Rp9,46 miliar pada September 2022. Pada September 2023, beban usaha perseroan sebesar US$4,98 miliar, bagian kerugian entitas asosiasi sebesar Rp44,48 juta, beban keuangan sebesar Rp490,37 juta, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp38,46 juta.
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan melaporkan laba periode berjalan sebesar Rp 1,88 miliar. Laba tersebut turun 36,54% dibandingkan laba saat ini sebesar US$2,96 miliar pada September 2022.
Aset perseroan meningkat menjadi Rp52,88 miliar per September 2023 dari US$48,62 miliar pada Desember 2022. Utang pada September 2023 telah berkurang secara signifikan menjadi $4,18 miliar dari $14,88 miliar pada akhir tahun 2022. Sementara itu, simpanan akan ditingkatkan hingga September 2023. Rp 48,7 miliar dibandingkan Rp 22,74 miliar pada akhir tahun 2022.
Laporan Kinerja Perusahaan PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk, Laporan Tahunan PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk 2020. Dalam acara tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,2 miliar saham senilai Rp8 masing-masing.
Pada Rabu (20 Maret 2024), Atlantis Subsea Indonesia menerbitkan prospektus di halaman e-ipo yang menetapkan harga penawaran Rp 100-120 per saham. Oleh karena itu, perusahaan akan membayar hingga $144 miliar dalam IPO-nya.
Perseroan menerbitkan 1,74 miliar waran Seri I atau 34,80% dari seluruh saham ditempatkan dan disetor. Waran seri pertama diterbitkan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang saham baru yang terdaftar dalam daftar pemegang saham pada tanggal pemberian. Pemilik 20 saham baru perseroan berhak atas 29 waran Seri I yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dimasukkan dalam portepel.
Waran Seri I adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perusahaan dengan nilai Rp8 per saham dan biaya pemakaian Rp300 yang dapat diselesaikan mulai setiap hari kerja. Dari 6 bulan setelah penerbitan waran putaran pertama hingga 1 hari kerja sebelum tahun pertama pendaftaran waran putaran pertama, yaitu sejak 16 Oktober 2024 sampai dengan 15 April 2025, sebesar US$522 miliar.
Sekitar 36,74% dana yang terkumpul dalam IPO ini akan digunakan untuk pembelian peralatan guna menunjang operasional perusahaan. Sedangkan sisanya akan digunakan perusahaan untuk biaya pemasangan peralatan (biaya sewa peralatan, biaya dukungan teknis, pengawasan teknis dan pekerjaan inspeksi), biaya staf ahli, biaya penelitian dan investigasi, biaya survei dan modal kerja lainnya. Peralatan, transportasi dan akomodasi. Biaya, biaya pemeliharaan, biaya pelatihan, gaji karyawan, dll.
Sementara itu, dana hasil pelaksanaan waran Seri I akan digunakan perseroan secara keseluruhan untuk modal kerja perseroan, yaitu biaya pemasangan peralatan (biaya sewa peralatan, biaya dukungan teknis – teknologi, kegiatan pengendalian teknis dan pemantauan). ), biaya bisnis, biaya penelitian dan investigasi, biaya peralatan, biaya transportasi dan akomodasi, biaya pemeliharaan, biaya pelatihan, gaji karyawan, dll. Perseroan berencana menggunakan dana hasil pelaksanaan waran putaran pertama untuk biaya operasional (beban/biaya operasional).
Mulai tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024, manajemen perseroan berencana membagikan dividen tunai kepada pemegang saham paling banyak 20% dari laba bersih tahun berjalan.
Besarnya pembagian dividen tergantung pada kinerja operasi dan pendapatan perusahaan serta perkiraan bisnis, kebutuhan modal kerja, pengeluaran dan rencana investasi di masa depan.
Selain itu juga mengkaji batasan-batasan hukum dan kewajiban-kewajiban lainnya, serta kebijakan penggunaan keuntungan perseroan, penetapan jumlah pembagian dana, dan pembagian dividen yang diputuskan oleh peserta rapat pemegang saham. Rapat diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Pasal 71 UU PT.
Jadwal IPO PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk: Masa penawaran perdana: 19 sd 22 Maret 2024 Tanggal efektif: 28 Maret 2024 Penawaran umum perdana: 2 sd 4 April 2024 Tanggal hibah: April 2024 Tanggal Alokasi Elektronik: 5 April 2024 Rekam Indonesia Tanggal Bursa: 16 April 2025 Waran Seri I (Pasar Reguler dan Perdagangan) Masa Perdagangan: 16 April 2024 s/d April 2025 Masa perdagangan Waran Seri I (Pasar Saham) pada 10 April: 16 April 2024 s/d 14 April 2025 Masa pelaksanaan Waran Seri I tahun 2025 : tanggal 16 Oktober 2024 sampai dengan tanggal 15 April 2025.