Artificial Intelligence Jadi Tantangan dan Peluang Perpustakaan Kampus
Respublika.co.id, Penulis: Daugas Elsya Pratiwi, Universitas Pustakawan Nusa Mandiri
Pengembangan Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) menawarkan peluang besar serta tantangan bagi Perpustakaan Pendidikan Tinggi Indonesia. PG dapat meningkatkan efisiensi manajemen informasi, mempercepat layanan dan menciptakan pengalaman baru untuk mengunjungi perpustakaan.
Namun, integrasi teknologi ini ke dalam sistem yang ada adalah sebuah tantangan. Perpustakaan harus memastikan bahwa semua pengguna dapat diakses secara optimal.
PG dapat mengubah manajemen perpustakaan universitas, seperti buku, majalah, dan tautan lainnya. Teknologi ini dapat mengotomatiskan pemrosesan data bibliografi, memfasilitasi pencarian literatur yang tepat dan membuat rekomendasi sesuai dengan minat pengguna. Kecerdasan buatan memudahkan siswa dan guru untuk mengumpulkan manajemen dan akses ke informasi lebih mudah.
Namun, untuk mengimplementasikan AI secara efektif, perpustakaan tersier menghadapi beberapa tantangan, terutama ketika datang ke infrastruktur. Tidak semua universitas memiliki sumber daya untuk berinvestasi dalam teknologi canggih. Selain itu, staf perpustakaan harus memiliki keterampilan untuk mengelola dan menggunakan teknologi ini secara optimal.
Di sisi lain, siswa juga harus dilengkapi dengan keterampilan baru untuk menggunakan sistem berdasarkan kecerdasan buatan dalam mencari dan menganalisis data. Beberapa siswa tidak tahu teknologi ini, jadi pelatihan khusus diperlukan untuk menggunakan kecerdasan buatan untuk melakukan penelitian maksimal.
Di masa depan, Perpustakaan Pendidikan Tinggi AI akan berkembang, memfasilitasi akses ke informasi dan meningkatkan kualitas penelitian siswa. Bersama dengan teknologi canggih, perpustakaan tidak hanya pusat keterampilan membaca, tetapi juga wadah inovatif yang mendukung kemajuan penelitian dan pendidikan di Indonesia.