Arti Temperamental, Pahami Juga Penyebab dan Cara Mengatasinya

Read Time:3 Minute, 59 Second

gospelangolano.com, Jakarta Yang dimaksud dengan temperamen adalah karakter yang cenderung mengungkapkan emosi, terutama kemarahan. Orang yang temperamental sering kali mengalami kesulitan mengendalikan respons emosionalnya terhadap rangsangan. Sifat ini dapat menimbulkan akibat yang merugikan baik bagi orang tersebut maupun orang lain di sekitarnya.

Aspek menarik dari pentingnya temperamen adalah kemungkinan adanya faktor genetik yang juga menentukan kepribadian tersebut. Namun, tidak hanya faktor genetik yang berperan, lingkungan dan proses perkembangan individu juga berperan penting dalam membentuk temperamen seseorang.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang dengan sifat temperamental kerap diibaratkan seperti memegang bom waktu. Reaksi emosi yang tidak terkendali dapat menimbulkan berbagai masalah di kemudian hari, baik yang menyangkut kesehatan fisik maupun mental, karir profesional, dan hubungan sosial.  Berikut ulasan lebih lanjut mengenai pentingnya temperamen yang dirangkum gospelangolano.com dari berbagai sumber, Kamis (3/7/2024).

Pengertian temperamen seringkali disalah artikan sebagai sinonim dari temperamen, padahal keduanya mempunyai perbedaan yang signifikan. Temperamen mengacu pada sifat atau karakter alami seseorang dalam menyikapi berbagai situasi, mulai dari perasaan bahagia, sedih, hingga marah. Sifat ini biasanya sudah ada sejak seseorang dilahirkan.

Sedangkan pengertian temperamen merujuk pada sifat seseorang yang mudah marah dan mudah emosi tinggi dalam menyikapi suatu hal. Orang dengan kepribadian temperamental seringkali lebih sensitif dan mudah tersinggung, dan bahkan mungkin melakukan kekerasan fisik ketika emosinya sedang berada pada puncaknya.

Penyebab pasti gangguan kepribadian temperamental masih belum jelas, meski diduga lingkungan sekitar turut berperan dalam pembentukannya. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan sifat temperamental seseorang.

Menurut buku Desa Wee “Determined to Build”, temperamen adalah karakter yang sulit diubah. Ketika seseorang dengan kepribadian temperamental merasa marah, besar kemungkinan kemarahannya sulit dikendalikan dan bisa meningkat menjadi sesuatu yang tidak terkendali.

Pemahaman yang jelas tentang perbedaan temperamen dan temperamen penting untuk menghindari kebingungan ketika menganalisis kepribadian seseorang. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat mengenali kompleksitas individu dan memberikan dukungan yang tepat kepada mereka yang kesulitan mengelola emosinya.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, temperamen seseorang dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang kompleks. Berikut beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pembentukan karakteristik temperamen individu. 1. Genetika

Faktor genetik berperan penting dalam membentuk temperamen manusia. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sifat temperamen dapat diturunkan dalam keluarga. Seseorang dapat mewarisi sifat ini dari kedua orang tuanya.

Misalnya, anak-anak yang orang tuanya memiliki kecenderungan emosional tertentu cenderung memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan karakteristik serupa. Meskipun genetika berperan, penting untuk diingat bahwa tidak semua anak dari orang tua yang temperamental menunjukkan karakteristik yang persis sama, karena pengaruh lingkungan dan faktor lain juga berdampak. 2. Lingkungan

Selain faktor genetik, pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sekitar juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan sifat temperamen. Lingkungan keluarga dan teman sebaya, sekolah dan masyarakat secara keseluruhan dapat mempunyai pengaruh yang kuat terhadap cara individu mengekspresikan dan mengelola emosinya.

Anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang tidak stabil dan penuh konflik, atau yang pernah mengalami trauma berat, seperti kehilangan orang tua atau kekerasan, mungkin cenderung bereaksi lebih temperamental terhadap situasi tertentu. 3. Perkembangan individu

Ciri-ciri temperamen juga dapat berkembang seiring berkembangnya seseorang sepanjang hidup. Misalnya, perubahan hormonal pada masa pubertas dapat mempengaruhi kestabilan emosi seseorang. Selain itu, peristiwa penting di masa dewasa, seperti pernikahan, kehamilan, atau memulai pekerjaan baru, juga bisa menjadi pemicu munculnya sifat temperamental. Perubahan besar dalam kehidupan orang dewasa sering kali melibatkan stres dan ketegangan, yang secara signifikan dapat memengaruhi respons emosional seseorang.

Mengatasi sifat temperamental bisa menjadi tantangan yang kompleks, namun langkah-langkah dapat diambil untuk membantu individu mengelola dan mengatasi sifat-sifat ini dengan lebih efektif. 1. Meningkatkan kesadaran

Langkah pertama yang paling penting adalah menjadi lebih sadar akan temperamen Anda. Dengan memahami karakteristik dan pola responsnya, individu dapat mengelola responsnya terhadap situasi tertentu dengan lebih baik. Penting juga untuk membedakan antara kemarahan yang sehat dan tidak sehat. 2. Pengelolaan emosi

Bagi orang yang cenderung mengalami ledakan emosi atau reaksi emosional yang intens, penting untuk mempelajari teknik manajemen emosi. Ini mungkin termasuk latihan relaksasi, meditasi, atau berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental untuk mendapatkan panduan yang lebih terfokus. 3. Belajar berkomunikasi

Keterampilan komunikasi yang efektif sangat penting dalam mengelola sifat temperamental. Mempelajari cara berkomunikasi dengan baik dan memahami kebutuhan orang lain dapat membantu meningkatkan hubungan sosial dan mengurangi konflik antarpribadi. 4. Minta dukungan

Tidak ada salahnya meminta bantuan. Jika Anda kesulitan menghadapi sifat temperamental Anda, penting untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau ahli kesehatan mental. Berbicara dengan orang yang terlatih dapat memberikan informasi dan strategi yang berguna untuk menghadapi karakteristik ini. 5. Perubahan lingkungan

Jika memungkinkan, mengubah lingkungan sekitar agar lebih sesuai dengan karakteristik temperamental dapat membantu orang tersebut merasa lebih nyaman. Misalnya, orang dengan kecenderungan introvert mungkin mencari pekerjaan di mana mereka bisa bekerja sendiri atau di lingkungan yang lebih tenang.

Dengan mengambil langkah-langkah ini dan berkomitmen untuk mengatasi sifat-sifat temperamental, individu dapat meningkatkan kesejahteraan emosional mereka dan membangun hubungan yang lebih positif dengan orang-orang di sekitar mereka.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post UB Terima 5.587 Calon Mahasiswa di SNBT 2024, Cek Info UKT dan KIP Kuliah
Next post 189 Kasus Dilaporkan, Gagal Ginjal Akut Menyerang Anak Usia 6 Bulan sampai 18 Tahun