Apakah Boleh Shalat Ied 2 Kali? Simak Hukum dan Tata Caranya
gospelangolano.com, Jakarta Bolehkah Sholat Idul Fitri 2 Kali? Sholat Idul Fitri merupakan salah satu ibadah yang dilakukan umat Islam, sebagai tanda syukur atas akhir bulan Ramadhan. Semua ibadah ini dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.
Tapi apakah benar bagi umat Islam untuk salat Idul Fitri dua kali sehari? Menurut pendapat banyak ulama, tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk melaksanakan shalat Idul Fitri dua kali sehari. Sebab, salat Idul Fitri mempunyai ciri dan ritual khusus yang berbeda dengan salat fardhu pada umumnya.
Sholat Idul Fitri dilakukan dengan membaca takbir dan mengerjakan beberapa rakaat yang tidak termasuk dalam sholat fardhu biasa. Bolehkah Sholat Idul Fitri Dua Kali? Dalam urusan ibadah, umat Islam hendaknya mengikuti petunjuk Nabi Muhammad SAW, serta mengikuti prinsip-prinsip yang ditentukan dalam agama Islam.
Nabi tidak shalat Idul Fitri dua kali dalam satu hari. Oleh karena itu, umat Islam wajib menunaikan salat Idul Fitri pada waktu tertentu, yaitu pada pagi hari Idul Fitri.
Berikut tata cara salat Iduladha dua kali yang dihimpun gospelangolano.com dari berbagai sumber.
Bolehkah Sholat Idul Fitri Dua Kali? Hukum salat Idul Fitri adalah fardhu kifayah, jika ada yang melakukannya maka diampuni dosa orang lain, dan jika semua orang meninggalkannya maka semua bersalah. Ketua Pusat Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis mengatakan, tidak boleh salat Idul Fitri dua kali. Menurutnya, umat Islam wajib memilih waktu salat Id sesuai keyakinannya.
Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk ikut Idul Fitri, khususnya wanita, termasuk wanita yang sedang haid, hanya diperintahkan untuk menghindari shalat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya dan agungnya hari raya Idul Fitri, hingga Nabi memerintahkan kaum perempuan untuk ikut serta, karena mereka bukan kelompok yang disuruh datang ke gereja. Menurut Syekh Sulaiman al-Kurdi; Kata: (إعداد الفر ض) ای: باینی عشر سرتا, salah satu diantara mereka harus berpisah dalam jamaahnya, dan نفله د إدادها عا دادها عن د قدم عدادها ع ن تردد عدادة عن تديف تديف 4. diantaranya : bahwa shalatnya tidak boleh karena takut atau kehebatan, ke-5: agar tidak lemah terhadap apa yang kita baca. Al-Sense ada di “Al-Taifah” tidak seperti dia, dan penjelasan ini dihilangkan dari nomornya, sadike, : Ya, yang kedua: itu hendaknya diulang satu kali saja kecuali shalat kesukaan al-Ma’id yang dapat dikerjakan tanpa memerlukan yang suci, dan yang kedua: Kutipan صحة العلوى خلوف الجمعة sebagaimana firman Allah.
Syarat mengulang shalat fardhu ada 12 syarat yang harus dipenuhi. Lakukan hal berikut:
1. Doa yang wajib diulang adalah doa yang dipanjatkan di gereja, baik shalat wajib maupun sunnah.
2. Doa yang benar juga harus ada pada saat shalat. Jika Anda sudah lulus, maka Anda tidak bisa.
Maksudnya salat i’adah masih tepat waktu adalah minimal satu rakaat yang diulang belum selesai pada waktu salat. Namun hal itu tidak menutup kemungkinan salat Idul Fitri (yaitu boleh diulang meski waktunya telah lewat).
3. Sholat yang benar juga bukan sholat khauf, juga bukan sholat witiri seperti yang dikatakan Al-Syaubari dalam Imam Syamsuddin Al-Ramlis Hawasyi Syarah al-Minhaj. Hanya saja para ulama kitab Tuhfah al-Muhtaj berselisih dengannya.
Sholat yang juga tidak boleh dikerjakan secara berjamaah adalah salat pertama, yaitu salat yang diminta berjamaah pada salat kedua. Doa yang ingin diulang tidak boleh berupa doa pemakaman, hanya saja jika diulang maka doa tersebut menjadi sunnah. Sholat yang benar juga bisa dilakukan satu kali, kecuali sholat istisqa’ (meminta hujan).
Ada beberapa amalan yang dianjurkan sebelum dan sesudah melaksanakan salat Id di muka umum, antara lain: Mandi dan membersihkan diri
Sebelum menunaikan salat Idul Fitri, sebaiknya mandi dan membersihkan diri terlebih dahulu. Jangan lupa untuk mencuci muka sebelum berangkat ke tempat salat. Terkadang orang lupa minum air putih, apalagi wanita yang merias wajah sehabis mandi, karena ketenangan merupakan salah satu syarat shalat yang benar. Kenakan pakaian terbaik Anda
Ketika kita hendak melaksanakan salat Idul Fitri hendaknya kita berhias dan memakai pakaian yang terbaik. Pria juga dianjurkan memakai parfum. Menurut Ibnul Qayyim, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar saat shalat Idul Fitri dan Sholat Idul Adha dengan pakaian terbaiknya. Makan sebelum Sholat Idul Fitri
Sebelum menunaikan salat Idul Fitri dianjurkan untuk makan pada pagi hari, hal inilah yang membedakan salat Idul Fitri dengan salat Idul Adha yang mana kita tidak dianjurkan untuk makan. Artinya, pada hari raya Idul Fitri, umat Islam tidak lagi berpuasa seperti sebelumnya di bulan Ramadhan.
Menurut hadits Nabi:
“Nabi SAW biasa berangkat salat Idul Fitri pada hari Idul Fitri dan beliau akan makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan terlebih dahulu kecuali pulang dari salat Idul Fitri lalu memakan hasil shalat Idul Fitri. korbannya.”
Lagu takbir
Mengucapkan takbir atau takbiran di hari raya Idul Fitri merupakan sesuatu yang dilarang oleh agama. Ada dua pendapat para ulama mengenai waktu dimulainya takbiran, yaitu dimulai dari sore hari setelah matahari terbenam pada hari sebelum salat Idul Fitri, dan pada pagi hari saat hendak salat Idul Fitri.
Berbeda dengan Idul Adha, pembacaan takbir juga diulangi pada hari-hari tasrik hingga tanggal 13 Dzulhijah. Pada hari raya Idul Fitri tidak ada takbir setelah selesai salat. Muhammadiyah sendiri dalam situs resminya menyebutkan kelengkapan takbir Idul Fitri yang sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut.
Lafaz Takbir Idulfitri sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud, ‘Umar bin Al-Khattab dan ‘Ali bin Abi Thalib, diantaranya sebagai berikut:
“Allahu akbar allahu akbar, la ilaha illallah wallahu akbar allahu akbar walillahil hamd”.
Itu berarti:
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah.
Ada perintah salat Idul Fitri yang berbeda dari salat 5 waktu biasanya. Sholat Idul Fitri dapat dilakukan secara berjamaah atau sendiri sebanyak 2 rakaat, dengan takbiri pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.
Agar tidak salah, simak panduan dan tata cara Sholat Idul Fitri berikut ini agar ibadah umat terpilih semakin lengkap.
1. Baca ide sholat Idul Fitri
2. Membuat Takbiratul Ihram
3. Membaca doa Iftitah
4. Takbir 7 kali (Rakaat Pertama)
Setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah, ucapkan takbir sebanyak tujuh kali. Di sela-sela takbir kami anjurkan anda membaca: اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا, وَالْحَمْدُ لِلَّٰهِ كَثِيرًا
Arab-Latin: Allahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa’ashiilaa”
Itu berarti:
“Allah Maha Besar dengan segala puji, segala puji bagi Allah dengan banyak puji, puji bagi Allah, pagi dan petang”
Atau bisa juga membaca tasbih berikut ini:
Arab-Latin: Subhanallah walhamdulillah wala ilaaha illallahu wallahu akbar wala haulawala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar”.
5. Pembacaan Al-Fatihah dan Surat Pendek
Setelah takbir sebanyak tujuh kali, kolom selanjutnya adalah pembacaan Al-Fatihah yang dilanjutkan dengan pembacaan surat-surat pendek seperti shalat fardhu dan sunnah umum. Pada rakaat pertama shalat Idul Fitri dianjurkan membaca Surat Al-A’la.
6. Membungkuk hingga berhenti lagi
Rukun selanjutnya setelah membaca surat pendek sama dengan menunaikan shalat fardhu dan shalat sunnah lainnya. Sholat dilanjutkan dengan lelah, lelah, duduk di antara dua lelah, dan seterusnya hingga berhenti pada rakaat kedua. Bacaannya sama dengan membaca doa biasa.
7. Takbir Lima Kali (Rakaat Kedua)
Pada rakaat kedua, ucapkan takbir sebanyak lima kali. Pembacaan antar takbir sama dengan bacaan rakaat pertama.
8. Ulangi kolom seperti baris pertama
Setelah melakukan takbir sebanyak lima waktu, rukun salat Id selanjutnya sama seperti pada rakaat pertama, mulai dari membaca al-Fatihah, lelah, letih, hingga ucapan. Pada rakaat kedua dianjurkan membaca Surat urat al-Ghâsiyyah.