Apa Penyebab Knocking pada Mesin yang Bikin Mobil Terasa Bergetar
JAKARTA – Yang terjadi ketukan pada mesin seperti bunyi klik atau tik, disebabkan banyak hal.
Saat berkendara, terkadang Anda mendengar suara berderak di dalam mesin mobil. Kedengarannya seperti benturan dan mobil seakan bergetar.
Tangisan ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Sebab bunyi tersebut merupakan tanda bahwa kendaraan sedang bermasalah.
Knocking pada mesin terjadi karena campuran bahan bakar panas dan udara tidak terkoordinasi dengan baik atau terjadi ledakan yang tidak terkendali di ruang bakar.
Jika dibiarkan, tekanan diferensial dapat merusak bagian-bagian mesin dan mengurangi kinerja serta mengurangi umur mesin. Berikut penyebab dan penyebab mesin knock: 1. Kualitas bahan bakar rendah.
Bahan bakar beroktan rendah berarti akan lebih cepat macet, dan mungkin terjadi knocking. Solusinya adalah dengan menggunakan bahan bakar berkualitas tinggi dengan nilai oktan yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan Anda.2. Endapan atau kerak pada ruang bakar Endapan atau kerak yang terbentuk pada ruang bakar suatu mesin dapat mengubah kondisi pembakaran dan menyebabkan ketukan.
Deposit dapat disebabkan oleh penggunaan bahan bakar berkualitas rendah atau penggunaan pelumas yang tidak sesuai.
Solusinya adalah dengan membersihkan sistem pemanas secara rutin dan menggunakan minyak pelumas sesuai petunjuk pabrik.3. Susunan busi sudah benar
Pengaturan lampu yang tidak tepat, seperti celah yang terlalu besar atau terlalu kecil, dapat menyebabkan mesin mogok.
Celah percikan yang tepat akan mempengaruhi pengapian. Solusinya adalah dengan mengecek dan mereset settingan busi sesuai petunjuk pabrikan kendaraan Anda.
4. Pemanasan (mesin panas)
Temperatur yang terlalu tinggi di ruang bakar akan menyebabkan kegagalan dini. Solusinya adalah dengan memeriksa sistem pemanas dan memastikan komponen-komponennya berfungsi dengan baik. Pastikan radiator, kipas dan pendingin dalam kondisi baik.
5. Ada masalah pada sensor atau sistem pengapian
Sensor detonasi yang rusak tidak dapat mendeteksi ledakan dengan benar sehingga tidak mengontrol pembakaran dengan baik.
Solusinya adalah dengan memeriksa dan mengganti sensor yang rusak serta melakukan perawatan rutin pada sistem pengapian.