Apa itu Misoginis yang Dikaitkan dengan Hannah Ballerina Farm?

0 0
Read Time:3 Minute, 17 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Peternakan Hannah Balleri, seorang influencer terkenal dengan julukan ‘Tradewife’, menjadi subyek kontroversi setelah beberapa artikel menyebutkan kemungkinan adanya pengaruh paranormal dalam hidupnya.

Hannah Neeleman dan suaminya, Daniel Neeleman, memiliki lahan pertanian seluas 328 hektar di Utah. Mereka memiliki delapan anak dan menjalani kehidupan yang kental dengan tradisi resmi.

Konten Hannah yang menggambarkan kehidupan sehari-hari, seperti memasak, mengasuh anak, dan mengelola ternak, telah menarik lebih dari 9,3 juta pengikut di Instagram dan lebih dari 8,9 juta pengikut di TikTok.

Kontroversi muncul ketika Times menulis bahwa Hannah mungkin telah mengorbankan impian dan pendidikannya untuk menikahi Daniel. Apa yang dimaksud dengan misoginis?

Artikel tersebut juga menyatakan bahwa Daniel mungkin tidak menghargai bakat dan dedikasi Hannah, sehingga menimbulkan dugaan bahwa Daniel memiliki perilaku paranoid, artinya dia memperlakukan wanita sebagai objek untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya.

Misogini, atau kebencian terhadap perempuan, sering kali ditunjukkan oleh laki-laki dan dianggap sebagai akibat dari patriarki. Menurut Britannica, istilah ini dapat diterapkan pada individu tertentu serta sistem, masyarakat, atau budaya yang lebih besar.

Sementara itu, PsychCentral menjelaskan bahwa pelecehan bukanlah suatu kondisi kesehatan mental. Ini adalah sikap dan keyakinan yang mungkin mencakup faktor mendasar yang kompleks seperti sistem kepercayaan asli, norma budaya, dan pengalaman masa kecil.

Dalam kasus Peternakan Hannah Bellary, diskusi tentang pelecehan menunjukkan pentingnya memahami dan mengatasi tren ini di masyarakat. Beberapa orang percaya bahwa kemungkinan penghinaan Daniel terhadap bakat dan dedikasi Hannah mencerminkan perilaku misoginis yang lebih luas.

Patriarki dan misogini adalah dua konsep yang sering digunakan dalam diskusi mengenai kesetaraan gender dan struktur sosial. Berikut penjelasan masing-masingnya:

Patriarki, berasal dari kata Yunani patriarkhēs yang berarti “pemerintahan oleh ayah”, mengacu pada sistem sosial di mana laki-laki mengendalikan sebagian besar kekuasaan sosial, ekonomi, politik, dan agama. Dalam sistem ini, pewarisan biasanya melalui garis laki-laki, dengan menekankan dominasi laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dikutip CNN pada Selasa, 30 Juli 2024.

Sosiolog Amerika terkenal, Alan Johnson, menjelaskan bahwa patriarki bukan tentang laki-laki atau sekelompok laki-laki tertentu, tetapi tentang suatu tipe masyarakat: baik laki-laki maupun perempuan berpartisipasi.

“Suatu masyarakat dianggap patriarkal jika masyarakat tersebut didominasi oleh laki-laki, diidentifikasikan sebagai laki-laki, dan berpusat pada laki-laki serta mengutamakan hak istimewa laki-laki. Patriarki juga diorganisir berdasarkan obsesi terhadap kontrol dan memasukkan penindasan terhadap perempuan sebagai aspek sentralnya. katanya.

Pelecehan adalah kebencian atau penghinaan terhadap perempuan atau anak perempuan. Perilaku yang tidak pantas dapat diwujudkan dalam berbagai cara, termasuk diskriminasi seksual, pencemaran nama baik terhadap perempuan, kekerasan terhadap perempuan dan objektifikasi seksual terhadap perempuan.

Pelecehan sering dikaitkan dengan hak istimewa laki-laki, adat istiadat patriarki, dan diskriminasi gender. Dalam beberapa kasus, pelecehan juga dapat meningkatkan risiko kekerasan terhadap perempuan dan pelecehan seksual.

Dalam masyarakat patriarki, laki-laki seringkali diberikan keistimewaan dan kekuasaan yang tinggi, sedangkan perempuan diposisikan sebagai subjek yang inferior. Hal ini dapat memicu perilaku kasar karena laki-laki merasa berhak mengontrol dan mengeksploitasi perempuan.

Menurut PsychCentral, baik misoginis maupun seksis memiliki pandangan negatif terhadap perempuan, namun ada perbedaan mendasar di antara keduanya. Misogini melibatkan kebencian atau penghinaan yang mendalam terhadap perempuan. Sebaliknya, anarkisme didasarkan pada keyakinan bahwa laki-laki lebih unggul daripada perempuan.

Kaum Chauvinis percaya bahwa perempuan pada dasarnya lebih lemah, kurang cerdas, atau kurang mampu dibandingkan laki-laki. Meskipun demikian, seorang chauvinis mungkin masih menikmati kebersamaan dengan perempuan dan bersikap protektif terhadap mereka, karena percaya bahwa perempuan membutuhkan perlindungan atau dukungan.

 

Misogini dapat dianggap sebagai bentuk rasisme ekstrem. Namun kedua istilah ini tidak selalu dapat dipertukarkan.

Menurut terapis pernikahan dan keluarga Houston, Roma Williams, “Misogyny adalah antipati, penghinaan, atau prasangka terhadap perempuan. Sedangkan rasisme adalah diskriminasi atau prasangka terhadap lawan jenis.”

Rasisme dapat diterapkan pada siapa saja yang melakukan diskriminasi terhadap lawan jenis, sedangkan misogini secara khusus mengacu pada kebencian dan diskriminasi terhadap perempuan.

 

Ya, wanita juga bisa menjadi misoginis. Mereka mungkin memiliki rasa superioritas dibandingkan perempuan lain, membenci perilaku umum perempuan, atau menganut kepercayaan dominan laki-laki. Semua faktor ini dapat berkontribusi terhadap misogini di kalangan perempuan.

happy Apa itu Misoginis yang Dikaitkan dengan Hannah Ballerina Farm?
Happy
0 %
sad Apa itu Misoginis yang Dikaitkan dengan Hannah Ballerina Farm?
Sad
0 %
excited Apa itu Misoginis yang Dikaitkan dengan Hannah Ballerina Farm?
Excited
0 %
sleepy Apa itu Misoginis yang Dikaitkan dengan Hannah Ballerina Farm?
Sleepy
0 %
angry Apa itu Misoginis yang Dikaitkan dengan Hannah Ballerina Farm?
Angry
0 %
surprise Apa itu Misoginis yang Dikaitkan dengan Hannah Ballerina Farm?
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D