Apa itu BRICS Pay? Sistem Pembayaran Independen Alternatif SWIFT
0
0
JACARTA – Mendengar BRICS Pay, sebagian orang masih merasa aneh. Istilah ini mengacu pada sistem pembayaran independen yang memfasilitasi transaksi lintas batas antar anggota.
Seperti diketahui, BRICS berupaya mengurangi ketergantungan negara anggotanya terhadap dolar AS. Oleh karena itu, sesuai dengan kebijakan de-dolarisasi, kelompok ekonomi ini secara aktif bersiap untuk menciptakan sistem pembayaran mandiri yang nantinya disebut BRICS Pay.
Saat ini keberadaan BRICS Pay masih dalam tahap perencanaan. Meski begitu, proyek ini diklaim masih berjalan dan akan terus berjalan sesuai rencana di masa depan.
Apa itu BRICS Pay? BRICS Pay adalah sistem pembayaran independen yang bertujuan untuk memfasilitasi transaksi lintas batas antar negara anggota yang awalnya hanya terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, dan telah berkembang hingga mencakup Mesir, Etiopia, Iran, Arab Saudi, dan Amerika. Uni Emirat Arab.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya konkrit BRICS untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan sistem keuangan lain yang didominasi negara Barat.
BRICS Pay dirancang untuk memungkinkan negara-negara anggota melakukan transaksi lintas batas tanpa menggunakan dolar AS. Sebagai platform pembayaran digital, negara-negara anggota akan dapat melakukan pembayaran atau transaksi dengan aman dan lancar menggunakan mata uang lokalnya.
Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk mengurangi biaya dan kompleksitas pembayaran internasional. Singkatnya, BRICS Pay akan menjadi cara yang aman dan andal bagi anggota untuk bertransaksi.
Menariknya lagi, BRICS Pay akan didukung oleh teknologi canggih seperti blockchain. Keberadaannya tentu bisa menjadi alternatif yang sempurna untuk jaringan SWIFT.
Sistem pembayaran yang digagas BRICS rencananya akan diumumkan pada KTT 2024 di Kazan, Rusia. Menurut beberapa laporan, sejumlah negara telah mengonfirmasi keikutsertaannya dalam BRICS Pay.
Sistem pembayaran BRICS yang baru sangat penting bagi kelanjutan upaya de-dolarisasi mereka. Sistem ini akan memberikan negara-negara peserta cara untuk berdagang dalam mata uang lokal.
