Anak Gampang Tertular Penyakit, Jalin Silaturahmi Lebaran Tanpa Cium Saudara yang Masih Balita

Read Time:1 Minute, 42 Second

gospelangolano.com, Jakarta Idul Fitri menjadi momen bertemu anggota keluarga yang sudah lama tidak bertemu. Bahkan, ini mungkin menjadi momen pertama kalinya bertemu dengan anggota keluarga yang baru lahir.

Mencium atau memeluk saudara kandung yang masih bayi atau balita pasti menimbulkan perasaan gembira. Namun, sebaiknya menjauhinya karena kontak dekat dapat meningkatkan risiko anak tertular penyakit tersebut.

RS Pondok Indah Dr. – Sp A Subsp IPT dari Puri Indah. “Jangan sembarangan mencium atau memeluk anak, apalagi bayi, karena mereka rentan terkena penyakit menular,” kata Dwinanda Edina.

Untuk berteman dengan si kecil, cukup bersalaman saja. Momen kebersamaan tersebut kemudian bisa Anda abadikan dengan foto grup.

“Jadi untuk silaturahmi cukup berjabat tangan atau foto bersama. Hindari kontak fisik dalam jarak dekat,” pesannya dalam wawancara daring, Jumat, 5 April 2024.

Ketegasan orang tua terhadap anak

Dwinand mengatakan penting bagi orang tua yang memiliki bayi atau anak untuk memastikan anaknya tidak dicium atau digendong seperti barang rampasan. Keputusan orang tua sangat penting dalam hal ini. Kalau ada yang menganggapnya konyol atau ekstrem, tidak apa-apa.

Prinsipnya, saya tidak peduli apa kata orang. Anak itu tanggung jawab orang tua, jadi orang tua tidak akan membiarkan anak dicium atau digendong sebagai hadiah, ujarnya.

Dwinanda mengatakan, dirinya pernah melihat sendiri pasiennya yang baru berusia beberapa hari terkena penyakit cacar setelah dibawa pergi oleh beberapa pengunjung.

“Beberapa hari kemudian bayinya terkena cacar dan ternyata tertular dan dicium oleh orang yang terkena cacar. Ini contoh langsungnya,” ujarnya.

Beruntung, bayi yang belum genap berusia satu bulan itu berhasil diselamatkan. Saat Anda sakit, situasinya tidak serius.

Namun, Dwinanda mengingatkan, banyak kasus bayi yang terjangkit penyakit cacar tidak dapat diselamatkan atau meninggal dalam hitungan hari.

“Maksudku, itulah situasinya. Bagaimana perasaan kami jika hal ini terjadi lagi pada putra kami?” Kata perempuan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Dwinand juga mengatakan asap rokok juga berdampak buruk bagi kesehatan anak. Untuk itu, orang dewasa yang berkumpul bersama keluarganya sebaiknya berusaha untuk tidak merokok atau menghindari keramaian saat merokok.

“Tidak hanya berciuman, merokok juga bisa membuat anak sakit. Lingkungan turut berperan dalam penyakit yang diderita anak,” kata Dwinanda.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Momen Menlu Retno Marsudi Walk Out Saat Dubes Israel Pidato di PBB Viral di Medsos, Tuai Pujian Warganet
Next post Bursa Asia Dibuka Cerah Usai Libur Imlek, Nikkei Tembus Rekor Tertinggi