Amerika Pangkas Target Kendaraan Listrik, Mobil Bensin Bakal Lebih Banyak pada 2030

Read Time:1 Minute, 49 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden telah merevisi peraturan final mengenai ketenagalistrikan, mengurangi produksi kendaraan berbahan bakar bahan bakar agar bisa bertahan lama di akhir tahun. Meskipun peraturan baru mengarah pada kemajuan kendaraan listrik, transisinya berjalan lambat.

Alhasil, pemerintah AS pada Rabu (20/3/2024) menurunkan target kendaraan listrik negaranya pada tahun 2032 dari 67 persen menjadi hanya 35.

Biden mengambil kebijakan ini setelah mendapat reaksi keras dari industri otomotif dan pekerja di Michigan. Perubahan peraturan ini merupakan kemenangan besar bagi produsen mobil AS karena mereka dapat terus memproduksi kendaraan pembakaran hibrida sekaligus memproduksi kendaraan listrik yang lebih kecil. Namun, harus memenuhi standar penghematan bahan bakar komersial atau standar CAFE yang diatur di Amerika Serikat.

Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) menyebutkan peraturan akan dipotong sebesar 49% pada tahun 2032 dibandingkan tahun 2026. Sementara perkiraan tahun lalu mengalami penurunan sebesar 56%. Namun, Administrator EPA Michael Regan telah merekomendasikan berbagai pemotongan.

“Biar saya perjelas, peraturan akhir kami akan memberikan pengurangan polusi yang serupa, atau bahkan lebih besar,” katanya.

“Kami merancang standar ini agar netral terhadap teknologi dan berbasis aktivitas untuk memberikan fleksibilitas kepada produsen dalam memilih kombinasi teknologi pengendalian polusi yang tepat bagi pelanggan mereka,” katanya.

Ini bukan kali terakhir pemerintah federal mengeluarkan peraturan lingkungan hidup untuk industri otomotif. EPA juga akan menerbitkan Perjanjian Aksi Bersama terbaru, atau peraturan CAFE.

Dengan adanya dua aturan tersebut, belum jelas bagaimana penerapannya. Namun, kedua keputusan ini akan mendorong produsen mobil untuk lebih mengandalkan kendaraan hybrid dalam jangka pendek.

Untuk kendaraan berat, peraturan EPA lebih fleksibel dibandingkan truk atau truk ringan. Pada tahun 2032, kendaraan seperti mobil kecil dan truk berat akan mengurangi emisi CO2 sebesar 46%. Namun, kendaraan ini diperbolehkan mengeluarkan CO2 tiga kali lebih banyak dibandingkan pikap ringan dan hampir empat kali lebih banyak dibandingkan truk.

United Auto Workers mendukung pelonggaran aturan tersebut karena para pekerjanya khawatir mobil listrik akan merugikan pekerja otomotif yang seringkali mendapat upah rendah.

Aliansi Inovasi Otomotif, yang mewakili hampir semua produsen mobil, mengatakan aturan baru ini akan menetapkan target elektrifikasi yang masuk akal di tahun-tahun mendatang menjelang transisi ke kendaraan listrik.

Biden mengambil aturan pengecualian ini sebelum dia menghadapi pemilihan Presiden Amerika Serikat pada bulan November.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Rizky Febian dan Mahalini Raharja Bakal Menikah, Begini Perjalanan Cinta Keduanya
Next post Dosen Komunikasi UPNVJ Beberkan Teknik Copywriting dan Strategi Pemasaran Digital Baru