Amerika Deteksi Flu Burung H5N1 pada Babi untuk Pertama Kali
gospelangolano.com, JAKARTA – Flu burung H5N1 telah terkonfirmasi pada babi di sebuah peternakan di Oregon, Amerika Serikat (AS), kata laporan itu, menjadikannya virus pertama yang terdeteksi pada babi di AS.
Babi menjadi perhatian khusus dalam penyebaran flu burung karena mereka dapat terinfeksi virus unggas dan manusia pada saat yang bersamaan, sehingga dapat menimbulkan virus baru yang lebih berbahaya dan lebih mudah menular. Richard Webby, ahli virologi di Rumah Sakit Penelitian Anak St Jude yang meneliti flu hewan dan flu burung untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan babi merupakan sumber pandemi flu H1N1 pada tahun 2009-2010 dan telah diimplikasikan sebagai sumber pandemi influenza lainnya. .
Namun, menurutnya, penemuan virus H5N1 di peternakan kecil tidak terlalu mengkhawatirkan dibandingkan jika virus tersebut ditemukan di peternakan babi komersial.
“Saya kira mungkin tidak terlalu meningkatkan risikonya, tapi tentu saja jika virus ini mulai menyebar ke babi, maka itu akan meningkatkan risikonya,” ujarnya, seperti dilansir Reuters, Jumat (11/1/2024). .
Untuk mencegah penyebaran, peternakan di Oregon telah dikarantina, dan hewan lain di sana, termasuk domba dan kambing, berada di bawah kendali USDA. Babi dan unggas di peternakan juga dimusnahkan untuk mencegah penyebaran virus dan memungkinkan dilakukannya pengujian tambahan terhadap babi.
“Kasus ini berasal dari unggas liar dan bukan dari peternakan unggas atau peternakan sapi perah. “Migrasi burung liar telah membawa flu burung ke kawanan unggas dan ternak,” kata juru bicara USDA.
Penemuan ini juga menjadi salah satu faktor yang mendorong USDA memperluas pengawasan flu burung dengan menguji susu mentah secara nasional. Menurut USDA, babi di peternakan Oregon tidak dimaksudkan untuk pasokan makanan komersial. Namun, temuan ini terus memberikan tekanan pada harga daging babi di Chicago Mercantile Exchange.
Penemuan ini merupakan peringatan bagi peternak babi untuk mewaspadai infeksi lebih lanjut, kata Marie Culhane, seorang profesor kedokteran populasi hewan di Universitas Minnesota yang meneliti virus flu pada babi. “Masyarakat perlu mulai meningkatkan rencana mereka untuk menghadapi hal ini jika hal ini terjadi pada kelompok lain dan kelompok lain. “Babi sangat baik dalam menangkap virus flu,” kata Culhane.
Tahun ini, 36 orang dinyatakan positif mengidap flu burung ketika virus tersebut menyebar ke hampir 400 peternakan sapi perah di wilayah tersebut. Kecuali satu orang, seluruh pekerja yang terinfeksi adalah pekerja peternakan yang melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Sejak tahun 2022, virus ini telah membunuh lebih dari 100 juta unggas dalam wabah flu burung terburuk di negara ini hingga saat ini.