Ajak Generasi Muda Terjun ke Pertanian, Pemerintah Dorong KUR Pertanian
gospelangolano.com, Jakarta Kementerian Pertanian RI terus berupaya untuk menghidupkan kembali produksi pertanian, khususnya bagi generasi muda untuk berpartisipasi di bidang pertanian sebagai mata pencaharian dan usaha.
Upaya ini sejalan dengan anjuran Menteri Pertanian RI, Andi Amran Suleiman yang selalu mendorong para petani, khususnya petani muda Indonesia, untuk memanfaatkan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber pendanaan usaha pertanian yang mereka lakukan
“Saya yakin dukungan KUR dari petani muda akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan pertanian modern dan mandiri,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Promosi Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Didi Narasiyamsi bahwa Tani Akur merupakan langkah yang tepat untuk mendukung pengembangan wirausaha muda pertanian.
Ia meyakini proyek KUR mempunyai potensi besar untuk menjawab tantangan pembangunan pertanian Tanah Air.
“KUR benar-benar merupakan inisiatif pemerintah untuk mendorong akses pembiayaan bagi pelaku agrobisnis mikro, kecil, dan menengah atau UMKM melalui lembaga keuangan yang terjamin,” kata Didi Narsiamsi.
Proyek KUR ini sejalan dengan Enterprise and Youth Employment Support Service (YESS), yang merupakan kemitraan antara Kementerian Pertanian dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Direktur Unit Pelaksana Proyek Nasional (NPIU) Proyek YESS, Idha Widi Arsanti menegaskan, Proyek YESS bertujuan untuk mendukung dan memantau pemulihan sektor pertanian.
Beliau berkata: “Salah satu tujuannya adalah untuk memfasilitasi pengembangan pertanian dari tingkat atas hingga ribuan petani. Dukungan bisnis.
Dalam upaya penguatan kapasitas petani muda untuk mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbington] khususnya Polbington sebagai Unit Pelaksana Proyek Provinsi [PPIU] dari YESS Project Millennium Agriculture Forum [MAF] Jawa Timur. Edisi Accor di Tani Baniwangi, Rabu lalu [27/3].
Webinar MAF Tani Akure dilaksanakan di Balai Promosi Pertanian [BPP] Kecamatan Kaling Kabupaten Baniwangi dengan mengusung tema ‘Remitansi sebagai penggerak pembangunan agroekosistem perdesaan yang berkelanjutan melalui generasi muda petani’.
Sejumlah pembicara hadir antara lain Manajer Bank Jatim Baniwangi, Yongki Septian selaku Pengawas Kredit Mikro; Kepala Kantor PT Pos Indonesia Banyuwangi I Nyoman Adhi W; Sukartani, pemilik P4S, Edi Suprandono, koordinator pewarnaan BPP, Margawati Nur W dan Ahmed Maulana, local champion yang merupakan penerima manfaat proyek YESS.
Webinar MAF dihadiri secara langsung oleh 25 orang pemuda dan peserta secara daring sebanyak 198 orang. Mereka terdiri dari penyuluh dan petani muda. Direktur Polbington Milling Satya Budhi Udriyana membuka secara online. Saat ini Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti dan Project Manager YESS PPIU Jawa Timur, Acep Harriri.
Udrayana berharap Webinar MAF dapat memberikan manfaat bagi para petani muda dengan mengapresiasi semangat para petani muda Baniwangi, meskipun mereka baru mengikuti program YESS pada bulan Oktober 2023.
Ia mengatakan, peningkatan fokus pada pertanian dan peningkatan dukungan pemerintah melalui program seperti Yes, merupakan tanda upaya membangkitkan generasi muda di sektor pertanian.
Kepala Pusdik Idha Widi Arsanti menyampaikan pentingnya kegiatan MAF sebagai kabupaten baru Baniwangi dalam proyek YESS. Menekankan peran koperasi dan keberlanjutan pertanian sebagai wadah untuk mendorong kemandirian petani.
“Kolaborasi Bank Jatam dan PT Pos diharapkan dapat membantu petani mengakses permodalan dan dukungan finansial,” ujarnya yang akrab disapa Santi.
Seorang penyuluh, Marga, menyoroti pentingnya dukungan Dinas Pengembangan Usaha [BDSP] dalam upaya mengatasi permasalahan petani, khususnya petani muda.
Oftaker Eddy Sprandono memberikan gambaran mengenai upaya peningkatan produktivitas dan keragaman produk pertanian melalui proyek-proyek inovatif.
Perwakilan Bank Jatim, Yungki Septian menjelaskan tentang program pinjaman yang tersedia bagi petani muda dalam program YESS. Sementara itu, PT Pos yang diwakili oleh I Nyoman Adi menyoroti pemanfaatan teknologi digital dalam mendukung usaha petani muda.
Selain itu, local champion YESS Young Farmers, Bapak Ahmad Maulana berbagi pengalamannya tentang peran koperasi dalam memulai usaha dan membantu petani di sektor pertanian.
Acep Harriri, Program Manager program PPIU YESS Jatim mengatakan, secara keseluruhan webinar MAF memberikan wawasan berharga bagi para petani muda dalam mengembangkan usaha pertaniannya.
Bapak Acep Harriri menyampaikan bahwa “kerjasama berbagai pihak seperti pemerintah, perbankan dan pengusaha diharapkan dapat terus memperkuat sistem keuangan. Pertanian pedesaan yang kuat dan berkelanjutan.