Menkes Budi Bicara Soal Penanganan Kanker: Deteksi Dini Nyawa Selamat, Ketahuannya Telat 90 Persen Wafat

0 0
Read Time:2 Minute, 42 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menegaskan, peluang kesembuhan penyakit kanker sangat tinggi dan mencapai 90 persen jika kanker terdeteksi sejak dini. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan saat menghadiri pameran seni bertajuk “Closing the Care Gap” yang digelar MSD dan Yayasan Kanker Indonesia di Pantai Indah Kapuk, Tangerang, Banten pada Minggu, 4 Februari 2024.

Menurutnya, yang terpenting adalah deteksi dini, karena jika kanker terdeteksi dengan cepat, kemungkinan kesembuhan mencapai 90 persen. “Jika terlambat terdeteksi, 90 persen akan meninggal,” ujarnya.

Namun Menteri Kesehatan Budi mengeluhkan kesadaran masyarakat terhadap deteksi dini kanker masih rendah karena ketakutan terhadap diagnosis dan pengobatan kanker.

Hal ini menyebabkan sebagian besar pasien kanker yang datang ke fasilitas kesehatan berada pada stadium lanjut sehingga angka harapan hidupnya menjadi lebih pendek. Misalnya saja pada kanker payudara, sekitar 70 persen kasus terlambat terdeteksi.

Lebih lanjut Budi mengatakan, pemerintah terus berupaya meningkatkan kegiatan deteksi dini kanker dengan melengkapi puskesmas dan rumah sakit dengan peralatan medis modern. Upaya tersebut antara lain: melengkapi 10.000 puskesmas dengan peralatan USG kanker payudara di 514 rumah sakit/kota kanker paru dan pemberian imunisasi HPV dan DNA HPV. melawan kanker serviks.

Menkes berharap dengan perolehan peralatan kesehatan ini, deteksi dini penyakit kanker dan pengobatan penyakit “mengerikan” ini dapat dilakukan dengan benar dan cepat sehingga dapat memperpanjang usia harapan hidup pasien kanker.

Pada saat yang sama, Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa ia merupakan orang dengan genetika kanker yang tinggi. Menkes membeberkan kisah keluarganya yang penuh tragedi akibat penyakit kanker.

Ibunya, seperti ibu mertuanya, meninggal setelah berjuang melawan kanker, kanker paru-paru, dan kanker payudara. Kesedihan semakin menyelimuti kehidupan Menkes Budi ketika mertuanya juga meninggal karena kanker prostat.

Makanya saya bilang kanker itu dekat di hati saya. Jadi saya juga tahu kalau saya secara genetik berisiko tinggi, ujarnya. Orang nomor satu di Kementerian Kesehatan RI ini juga menghimbau masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat dan tidak takut melakukan deteksi dini penyakit kanker.

“Setelah saya belajar tentang kanker, strateginya adalah mendeteksinya pada tahap awal. Jika kita mendeteksi kanker pada tahap awal dengan teknologi yang ada sekarang, tingkat kelangsungan hidup akan tinggi. Penderitaan masyarakat akan jauh lebih sedikit.” katanya.

“Kalau terlambat terdeteksi, kemungkinan kematiannya tinggi. Banyak penderitaannya. Jadi kawan-kawan, tolong sosialisasikan ini agar masyarakat kita mau melakukan deteksi dini penyakit kanker,” kata Menkes kepada wartawan. pejuang kanker (cancer survivor).

Kesenjangan dalam pemahaman dan pengobatan kanker merupakan salah satu tantangan utama dalam memerangi penyakit mematikan ini. Beberapa kesenjangan sosial tersebut antara lain misinformasi mengenai kanker, keterlambatan pengobatan, dan resistensi pasien atau keluarga terhadap pengobatan kanker.

Penolakan pengobatan seringkali terjadi karena ketidaktahuan pasien, sehingga mengakibatkan sebagian besar kasus sudah berada pada stadium lanjut. Menurut Kementerian Kesehatan, lebih dari 70 persen pasien kanker terdiagnosis pada stadium lanjut. Menurut Jurnal Kedokteran Indonesia 2021, 86 persen pasien kanker mengalami keterlambatan pengobatan.

Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. Ph.D. Aru Wisaksona SpPD-KHOM FINASIM menekankan pentingnya dukungan dan persatuan keluarga dan lingkungan bagi pasien kanker. Dia menyatakan bahwa informasi yang tepat dan dukungan aktif sangat membantu dalam memberikan perawatan terbaik.

Selain itu, CEO MSD Indonesia George Stylianu mendukung penyebaran pendidikan kanker dengan mengadakan pameran seni dan lokakarya pendidikan Closing the Care Gap. Pameran ini menampilkan lebih dari 150 karya seni para penyintas kanker untuk menampilkan kisah perjalanan para penyintas kanker.

happy Menkes Budi Bicara Soal Penanganan Kanker: Deteksi Dini Nyawa Selamat, Ketahuannya Telat 90 Persen Wafat
Happy
0 %
sad Menkes Budi Bicara Soal Penanganan Kanker: Deteksi Dini Nyawa Selamat, Ketahuannya Telat 90 Persen Wafat
Sad
0 %
excited Menkes Budi Bicara Soal Penanganan Kanker: Deteksi Dini Nyawa Selamat, Ketahuannya Telat 90 Persen Wafat
Excited
0 %
sleepy Menkes Budi Bicara Soal Penanganan Kanker: Deteksi Dini Nyawa Selamat, Ketahuannya Telat 90 Persen Wafat
Sleepy
0 %
angry Menkes Budi Bicara Soal Penanganan Kanker: Deteksi Dini Nyawa Selamat, Ketahuannya Telat 90 Persen Wafat
Angry
0 %
surprise Menkes Budi Bicara Soal Penanganan Kanker: Deteksi Dini Nyawa Selamat, Ketahuannya Telat 90 Persen Wafat
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D