Delta Dunia Kantongi Pendapatan USD 855 Juta pada Semester I 2024

0 0
Read Time:5 Minute, 2 Second

gospelangolano.com, Jakarta – PT Delta Dunia Makmur Tbk atau Delta Dunia Group (DOID) membukukan rekor pendapatan sebesar US$855 juta pada paruh pertama tahun 2024. Namun, EBITDA turun menjadi $160 juta karena penurunan volume sebesar 9 persen dari tahun ke tahun. 

Hal ini disebabkan oleh peningkatan biaya tunai awal dari inisiatif efisiensi yang sedang berlangsung. Setelah langkah-langkah ini diterapkan sepenuhnya, perusahaan diperkirakan akan kembali normal. Delta Dunia Makmur Group melaporkan rugi bersih sebesar US$27 juta pada paruh pertama tahun 2024, turun dari laba bersih sebesar US$5 juta pada paruh pertama tahun 2023. 

Penurunan ini terutama disebabkan oleh kerugian selisih kurs sebesar US$12 juta akibat pergerakan nilai tukar IDR dan AUD.  Namun, Kerugian selisih kurs meningkat pada Q2 2024; Turun dari US$ 11,5 juta pada Q1 2024 menjadi US$ 0,7 juta pada Q2 2024. 

Ketika kerugian selisih kurs digulirkan kembali secara berkala dengan tingkat pendanaan semalam yang dijamin (SOFR) dan biaya perjanjian satu kali. Kerugian bersih grup ini sebesar US$1 juta mendekati nol, yang menunjukkan ketahanan bisnisnya.

Direktur Delta Dunia Group Dian Andyasuri mengatakan Delta Dunia Group menunjukkan kinerja stabil pada paruh pertama tahun 2024 meski kondisi cuaca buruk dan nilai tukar anjlok. 

“Ketahanan ini mencerminkan pandangan strategis kami ke depan dalam mengelola risiko-risiko yang tidak dapat dikendalikan, mencerminkan komitmen kami untuk mentransformasi bisnis dan mendiversifikasi sumber pendapatan, serta menempatkan kami pada kemajuan berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon,” kata Dian dalam keterangannya, Senin (5/a). . ) 8/2024).

Dian mengatakan grupnya akan terus mendiversifikasi pendapatannya dari batubara termal. Pada semester I-2024, pendapatan batubara non-termal akan meningkat sebesar 25 persen.

Eks PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mendirikan anak perusahaan pada 17 Juli 2024. Anak perusahaan tersebut bernama PT Katalis Investama Mandiri.

Berdasarkan informasi yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (19/07/2024), PT Delta Dunia Makmur Tbk mencatatkan dalam nota asosiasi anak perusahaan bernama PT Katalis Investama Mandiri (KIM) Perseroan Terbatas. 16 Juli 2024, Nomor 55. Anak perusahaan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 17 Juli 2024 dengan Peraturan No.: AHU-0052935.AH.01.01.

“KIM didirikan sebagai perusahaan subholding untuk mendukung strategi jangka panjang perusahaan di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG,” tulis Dian Sofia Andyasuri, Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk.

Pemegang saham KIM antara lain PT Delta Dunia Makmur Tbk sebesar 99,6 persen dan Ronald Sutardja sebesar 0,4 persen.

Pendirian KIM merupakan bisnis utama perusahaan; hukum Dian mengatakan, tidak ada dampak signifikan terhadap kondisi keuangan dan kelangsungan usaha.

 

Sebelumnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) membagikan dividen sebesar USD 5 juta. Sebelumnya, perusahaan setuju untuk membagi keuntungan sebesar $10 juta. Dividen tersebut berjumlah US$36,01 juta atau sekitar 27,7 persen dari laba bersih tahun buku 2023. 

Pada tanggal 22 Desember 2023, Delta Dunia Makmur membagikan dividen interim sebesar USD 5 juta. Perseroan kemudian menyetujui pembagian kembali sisa keuntungan sebesar US$5 juta pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 21 Juni 2024. Jadwalnya adalah sebagai berikut.

Berdasarkan laporan keterbukaan informasi yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (26/06/2024), rincian jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 akan dibayarkan pada hari Selasa; dividen, 1 Juli Tahun 2024. Dividen Pasar Normal dan Pasar Terkoordinasi Rabu; 2 Juli Tahun 2024.

Kemudian pada tanggal 3 Juli 2024, 3 Juli Pangsa pasar perak pada tahun 2024. Dividen pasar uang yang benar adalah hari Jumat; 4 Juli Tahun 2024. Daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen tunai atau tanggal pencatatannya adalah hari Jumat; 3 Juli 2024 pukul 16:00 WIB. Dividen tunai akan dibayarkan pada 19 Juli 2024.

Pada kuartal I 2024, DOID melaporkan pendapatan sebesar US$426 juta atau Rp6,9 triliun (dengan asumsi nilai tukar dolar Rp16.373), meningkat 4% year-on-year. EBITDA Grup meningkat sebesar 8% tahun-ke-tahun dengan pertumbuhan pendapatan yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan dari ekspansi strategis dan pengendalian biaya.

Hal ini meningkatkan margin EBITDA dari 20,8% pada Q1 2023 menjadi 21,6% pada Q1 2024. Perseroan mampu menekan beban usaha sebesar 9% pada kuartal I 2023 menjadi US$24 juta. juta pada kuartal pertama tahun 2024. 

 

 

Dulunya merupakan induk perusahaan dari PT Delta Dunia Makmur Tbk atau Delta Dunia Group (DOID), PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia), PT Bukit Makmur Internasional (BUMA Internasional), PT Bukit Teknologi Digital. (BTech) dan PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU) melaporkan hasil operasional dan keuangan yang baik untuk kuartal pertama tahun 2024.

Pada kuartal pertama tahun 2024; Grup ini melaporkan pendapatan sebesar US$426 juta atau Rp6,9 triliun (dengan asumsi nilai tukar dolar Rp16.373), meningkat sebesar 4% dibandingkan tahun lalu. EBITDA Grup meningkat sebesar 8% tahun-ke-tahun dengan pertumbuhan pendapatan yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan dari ekspansi strategis dan pengendalian biaya.

Hal ini meningkatkan margin EBITDA dari 20,8% pada Q1 2023 menjadi 21,6% pada Q1 2024. Grup ini mampu mempertahankan manajemen keuangan yang kuat dan mengurangi beban operasional sebesar 9% dari US$24 juta menjadi US$22 juta. kuartal 2024 

Selain itu, laba usaha mencapai US$16 juta, meningkat 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Delta Dunia Group Dian Andyasuri mengatakan belanja modal (Capex) meningkat 80% year-on-year menjadi US$40 juta; Ia menjelaskan, hal ini disebabkan oleh peningkatan produktivitas pelanggan (resurjensi) dan biaya pemeliharaan yang terus meningkat. 

 

Pertumbuhan ini tetap sejalan dengan kisaran panduan setahun penuh grup sebesar US$150 juta hingga US$190 juta. 

“Dengan perluasan operasional grup, fokus utama tetap pada pengendalian permodalan yang ketat, yang mencerminkan komitmen grup terhadap praktik pengelolaan keuangan yang sehat,” kata Dian dalam keterangan resmi yang dikeluarkan, Selasa (25/6/2024).

Kinerja grup diperkuat oleh pertumbuhan pemindahan lapisan penutup (OB) dan volume batu bara dari tahun ke tahun, dengan pertumbuhan dua digit yang kuat di Australia. 

Meskipun terdapat tantangan seperti hujan lebat yang tidak terduga di Indonesia yang mempengaruhi produktivitas. Grup ini terus mencapai target volumenya sepanjang tahun 2024. 

Penghapusan OB yang stabil meskipun kondisi cuaca buruk Perluasan lokasi; Hal ini mencerminkan keterampilan manajemen dan persiapan strategis kelompok.

happy Delta Dunia Kantongi Pendapatan USD 855 Juta pada Semester I 2024
Happy
0 %
sad Delta Dunia Kantongi Pendapatan USD 855 Juta pada Semester I 2024
Sad
0 %
excited Delta Dunia Kantongi Pendapatan USD 855 Juta pada Semester I 2024
Excited
0 %
sleepy Delta Dunia Kantongi Pendapatan USD 855 Juta pada Semester I 2024
Sleepy
0 %
angry Delta Dunia Kantongi Pendapatan USD 855 Juta pada Semester I 2024
Angry
0 %
surprise Delta Dunia Kantongi Pendapatan USD 855 Juta pada Semester I 2024
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D