Indonesia Ajukan 5 Arsip ke UNESCO sebagai Memory of The World

0 0
Read Time:1 Minute, 50 Second

Solo – Indonesia saat ini sedang menyerahkan lima arsip dan manuskrip ke UNESCO sebagai Memory of the World. Keputusan juri saat ini masih menunggu keputusan dan diharapkan dapat diketahui pada akhir tahun.

Lima tradisi dokumenter disajikan, yang pertama adalah perjuangan gender yang disajikan bersama arsip Kartini dan Belanda. Dua Arsip Gedung ASEAN dinominasikan bersama oleh 5 negara dan didukung oleh Belanda. Ketiga, arsip calon gabungan Hamzah Fansoori dengan Malaysia.

Baca Juga: UNESCO Tetapkan Naskah Tambo Tuanku Imam Banjal sebagai Monumen Dunia

“Yang keempat adalah tari tradisional Mangkunega. Ini adalah sesuatu yang belum pernah kami tawarkan sebelumnya dan sangat unik. Imam Gunarto, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di sela-sela acara Asosiasi Arsip Audiovisual Asia Tenggara-Pasifik ke-28 mengatakan, “Naskahnya sungguh luar biasa, kalau tidak salah itu Mankunega IV. Solo , Konferensi Jawa Tengah (SEAPAVAA), Senin (10/6/2024).

Tarian khas Mangkunega memuat naskah tari Sengkok yang berjumlah sekitar 1.000 halaman. Ada gerakan tarian dengan semua kaki, dan sejauh ini merupakan satu-satunya di dunia. Naskah-naskah tersebut memuat aksara Jawa, sedangkan naskah-naskah abad ke-19 dan awal abad ke-20 memuat aksara Latin.

Selanjutnya yang kelima adalah Songhian Siksa Kandang Kareshian, naskah dari Jawa Barat. Pihaknya memperkirakan pengumuman mengenai usulan tersebut akan dilakukan pada akhir tahun 2024 atau awal tahun 2025. Diasumsikan kelima usulan yang diajukan akan diterima seluruhnya. Sebab UNESCO hanya memberikan setiap negara dua kali dalam setahun.

Baca Juga: Pemerintah Usulkan Kotapraja Reog Ponorogo, Kolintang, Kebaya Sebagai Situs Warisan Budaya UNESCO

Katanya, kami sudah mengajukan 2 nominasi tunggal dan 3 lagi nominasi gabungan.

Indonesia mengajukan tiga pengajuan tahun lalu dan semuanya diterima di tingkat Asia-Pasifik, termasuk Arsip Penelitian Gula dan naskah Tuanku Imam Bonjol. Penelitian gula mengejutkan dunia pada abad ke-19 ketika penyakit tebu muncul. Penelitian untuk mengatasi hal tersebut berasal dari Jawa Timur.

Sedangkan naskah Tuanku Imam Banzol ditulis dalam pengasingan di Makassar. Naskah tersebut ditulis oleh putranya dan ditulis oleh Tuanku Imam Banjole. Teksnya tentang rekonsiliasi dalam perang dan semoga menjadi pelajaran bagi masyarakat dunia.

Sebelum suatu arsip atau naskah dapat dipresentasikan secara internasional, terlebih dahulu harus didaftarkan sebagai anggota kolektif nasional. Kemudian dewan ahli akan mencari dan memverifikasi. Jika lebih penting sebagai kenangan dunia, maka diberikan kepada UNESCO.

happy Indonesia Ajukan 5 Arsip ke UNESCO sebagai Memory of The World
Happy
0 %
sad Indonesia Ajukan 5 Arsip ke UNESCO sebagai Memory of The World
Sad
0 %
excited Indonesia Ajukan 5 Arsip ke UNESCO sebagai Memory of The World
Excited
0 %
sleepy Indonesia Ajukan 5 Arsip ke UNESCO sebagai Memory of The World
Sleepy
0 %
angry Indonesia Ajukan 5 Arsip ke UNESCO sebagai Memory of The World
Angry
0 %
surprise Indonesia Ajukan 5 Arsip ke UNESCO sebagai Memory of The World
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D