Wujudkan Indonesia Swasembada, Kementan dan Provinsi Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Wilayah Pesisir

0 0
Read Time:2 Minute, 0 Second

gospelangolano.com, Banten Banten memiliki wilayah pesisir yang membutuhkan benih khusus, terutama untuk mempercepat produksi dan mewujudkan Indonesia mandiri. Terkait hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Provinsi Banten telah mengembangkan benih biosaline terbaik yang tahan terhadap berbagai kondisi cuaca dan kesuburan tanah. 

Kepala Balai Besar Penerapan Standar Alat Pertanian Banten Ismatul Hidayah mengatakan, sejauh ini terdapat 118 hektare sawah di Banten yang sudah ditanami varietas biosalin lokal.

“Di Banten ada 118 hektare yang berlabel ungu dan berlabel biru. Kalau yang berlabel ungu bisa bibitnya banyak atau bisa juga bibit utama yang harus ditanam kembali agar bisa berlabel biru. harus digunakan, “katanya. Ismatul, Sabtu (13/4).

Ismatul mengatakan, total luas sawah yang ditanami biosaline jenis ini mencapai 50 hektare. Nantinya lahan tersebut akan dijadikan bibit lagi. Sementara penanaman terbanyak berada di Kecamatan Tanara yang mencapai 50 hektare.

“Panen padi varietas Biosaline di Provinsi Banten akan dimulai pada bulan Maret hingga Juni 2024. Di Ciruas 1 hektare dan sisanya di berbagai daerah. Dan hingga Juni mendatang masih ada beberapa varietas untuk panen biosaline,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Negara Banten Agus Tauchid mengatakan, pengujian jenis biosaline akan tetap dilakukan terutama di lahan pantai saat musim panas sehingga sebaiknya menggunakan air asin.

“Hari ini kita panen Biosalin sekitar 5 hektar, kita akan produksi bibitnya dan kita uji coba di banyak wilayah di pesisir pantai, selatan dan utara,” kata Agus usai mengikuti Panen Bersama Bibit Padi Biosalin di Desa Curukcuk. , Kecamatan Tanara, Negara Bagian Serang.

Agus mengatakan pengembangan varietas Biosalin dapat membantu petani di pesisir untuk meningkatkan Indeks Tanam (IP) hingga tiga kali panen. Padahal, hingga saat ini penanaman di pesisir pantai hanya dilakukan setahun sekali.

“Kalau kita hitung totalnya ada 20.000 hektare sawah pesisir. Ini angka yang sangat layak. Jadi 20.000 hektar yang biasanya satu musim tanam berarti ada peluang peningkatan produksi untuk kita tingkatkan lebih lanjut dengan Biosalin. , “katanya. 

Jika dihitung dari luasan tersebut, potensi peningkatan produksi dengan biosaline bisa menguntungkan, dengan potensi produksi 60.000 ton GKG atau 33.000 ton beras. Wilayah ini juga belum termasuk wilayah pesisir selatan lainnya seperti Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang yang mempunyai potensi sama dengan wilayah utara Banten. 

“Jika dua potensi wilayah pesisir Banten Utara dan Selatan digabungkan, ada kemungkinan sekitar 20.000 hektare bisa ditingkatkan luas tanamnya dari IP 100 menjadi IP 300, dimana sekali panen bisa menghasilkan setidaknya GKG 120.000 ton dan beras 60.000 ton,” ujarnya.

 

(*)

happy Wujudkan Indonesia Swasembada, Kementan dan Provinsi Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Happy
0 %
sad Wujudkan Indonesia Swasembada, Kementan dan Provinsi Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Sad
0 %
excited Wujudkan Indonesia Swasembada, Kementan dan Provinsi Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Excited
0 %
sleepy Wujudkan Indonesia Swasembada, Kementan dan Provinsi Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Sleepy
0 %
angry Wujudkan Indonesia Swasembada, Kementan dan Provinsi Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Angry
0 %
surprise Wujudkan Indonesia Swasembada, Kementan dan Provinsi Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D