Apple Bayar Denda Rp 215,2 Miliar ke Rusia untuk Selesaikan Kasus Antimonopoli

0 0
Read Time:2 Minute, 7 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Apple telah membayar denda sebesar 1,2 miliar rubel atau Rp 215,2 miliar di Rusia. Hal ini dilakukan sebagai bentuk ganti rugi atas dugaan penyalahgunaan posisi dominan Apple dalam pembayaran dalam aplikasi. 

Informasi tersebut diungkap badan antimonopoli Rusia, FAS alias Federal Antimonopoly Service, Senin lalu. Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar, namun Apple sebelumnya membantah denda tersebut. 

Sebelumnya, peraturan FAS mengharuskan distribusi aplikasi melalui iOS memberikan keunggulan kompetitif pada produk mereka. 

Mengutip Reuters Rabu (24/1/2024), FAS mengungkap Apple telah membayar denda tersebut pada 19 Januari. Denda yang dibayarkan Apple juga sudah masuk ke kas negara. 

Pada Februari 2023, kata FAS, Apple membayar denda sekitar US$12,1 juta (Rs 190,1 miliar) dalam kasus antimonopoli lainnya yang menuduh penyalahgunaan dominasi Apple di pasar aplikasi seluler. 

Rusia sendiri telah berselisih dengan perusahaan asing selama bertahun-tahun, terutama terkait ketidakpatuhan terhadap konten yang dianggap ilegal oleh Moskow dan menyimpan data pengguna secara lokal. 

Permasalahan kian memuncak ketika Rusia mengirimkan pasukan ke Ukraina pada Februari 2022. 

Sementara itu, Apple sempat berhenti menjual produknya di Rusia setelah dimulainya konflik Rusia dengan Rusia. Bahkan, Apple juga membatasi layanan Apple Pay di Rusia. 

 

Sebelumnya, analis Jefferies melaporkan penjualan Apple di China mengalami penurunan dan situasi tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga tahun 2024.

Penjualan seri iPhone 15 dimulai dengan lambat, mengakibatkan penurunan penjualan sebesar 30% dari tahun ke tahun.

Penjualan Apple kontras dengan tingkat pertumbuhan Huawei yang mengesankan karena kesuksesan penjualan seri Mate 60 di pasar Cina.

Seperti dilansir Gizchina, Senin (15/1/2023), menurut Bloomberg, peluncuran iPhone 15 terjadi dua minggu setelah pengumuman mengejutkan Huawei Mate 60 Pro.

Para analis berpendapat, rasa patriotisme di kalangan konsumen mendorong mereka memilih produk andalan Huawei, terutama karena prosesor baru buatan China. Namun detail mengenai prosesor ini belum diungkap secara resmi oleh Huawei.

 

Jefferies memperkirakan pengiriman ponsel Huawei mencapai 35 juta unit, dan jumlah tersebut bisa lebih tinggi jika bukan karena gangguan pasokan.

Performa tangguh seri Mate 60 disebut-sebut berkontribusi signifikan terhadap kesuksesan Huawei di pasar dalam negeri.

Laporan tersebut menunjukkan penurunan dua digit dalam penjualan iPhone mungkin berlanjut tahun depan.

Harga iPhone yang ditawarkan di banyak platform belanja online Tiongkok juga mengalami penurunan dalam seminggu terakhir.

Namun penurunan harga tersebut tidak berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan. Hal ini menantang posisi Apple di pasar Cina.

Sementara itu, Huawei terus menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan, didorong oleh kesuksesan peluncuran produk andalan dan kehadiran yang kuat di negara asalnya.

Dinamika pasar ponsel pintar Tiongkok tetap dinamis dan kompetitif. Preferensi konsumen dan loyalitas merek lokal memainkan peran penting dalam membentuk lanskap penjualan.

happy Apple Bayar Denda Rp 215,2 Miliar ke Rusia untuk Selesaikan Kasus Antimonopoli
Happy
0 %
sad Apple Bayar Denda Rp 215,2 Miliar ke Rusia untuk Selesaikan Kasus Antimonopoli
Sad
0 %
excited Apple Bayar Denda Rp 215,2 Miliar ke Rusia untuk Selesaikan Kasus Antimonopoli
Excited
0 %
sleepy Apple Bayar Denda Rp 215,2 Miliar ke Rusia untuk Selesaikan Kasus Antimonopoli
Sleepy
0 %
angry Apple Bayar Denda Rp 215,2 Miliar ke Rusia untuk Selesaikan Kasus Antimonopoli
Angry
0 %
surprise Apple Bayar Denda Rp 215,2 Miliar ke Rusia untuk Selesaikan Kasus Antimonopoli
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D