Manfaat Berpuasa Menurut Pusat Kedokteran Tropis UGM: Fakta dan Mitos

0 0
Read Time:2 Minute, 23 Second

gospelangolano.com, JAKARTA — Pusat Pengobatan Tropis (PKT) UGM mengangkat topik ‘Sehat saat Puasa: Mitos atau Kenyataan?’, pada TropmedTalk pada Maret lalu. Profesor Madya Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM Dr. Probusosino mengatakan, puasa sangat menyehatkan.

“Puasa itu sangat menyehatkan secara biologis, psikologis dan psikologis,” kata Probo dalam keterangannya, Jumat (22/3/2024).

Ia melanjutkan pemaparannya dengan mengutip banyak penelitian tentang manfaat puasa. Salah satu yang ia sebutkan adalah penelitian yang dilakukan oleh Yoshinori Ohsumi, seorang peneliti Jepang. 

Ia menerima Hadiah Nobel pada tahun 2016 setelah meneliti hubungan antara puasa dan aktivasi autophagy. Ini adalah proses alami tubuh untuk menghilangkan sel-sel yang rusak dan tidak berfungsi, sekaligus menggantinya dengan sel-sel baru yang sehat. 

Proses ini bisa terjadi secara alami, salah satunya melalui puasa. Bahkan dokter Probo sendiri yang meneliti efek puasa terhadap berat badan dan tekanan darah. 

“Anda akan kehilangan 6 ons hingga 2 pon di minggu pertama,” katanya.

Menurut dia, penurunan tersebut disebabkan oleh pembakaran lemak karena konsumsinya berkurang. Selain itu, aktivitas ibadah juga meningkat pada bulan Ramadhan. 

“Penurunan berat badan juga tampaknya berpengaruh pada penurunan tekanan darah,” ujarnya. 

Selama Ramadhan, masyarakat juga diminta mengendalikan emosi. Melalui mekanisme lain, dr Probo juga mengatakan bahwa puasa dapat mencerahkan kulit dan mengurangi radikal bebas.

Terkait penyakit yang bisa membatalkan puasa, dr Probo menjelaskan, jika penyakitnya ringan, boleh tetap berpuasa. Hal lain yang perlu diingat adalah kapan harus meminum obat yang umum untuk pasien seperti diabetes. 

Beliau bersabda: “Jika Anda mempunyai kebiasaan minum di pagi hari, maka ubahlah setelah berbuka puasa.”

Ia menganjurkan agar Anda tidak berpuasa jika kadar gula darah Anda di atas 250. Begitu pula dengan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), sebaiknya tidak berpuasa. 

Namun, ia menyarankan agar Anda selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa atau melakukan intervensi. Termasuk bagi pasien yang rutin mengonsumsi antibiotik. Jika Anda perlu minum antibiotik setiap enam jam, Anda mungkin tidak berpuasa. Namun jika Anda hanya meminum obat tiga kali sehari, Anda bisa berbuka dengan makan sahur, berbuka, dan mengubah waktu minum obat sebelum tidur.

Sedangkan bagi penderita sakit maag atau dispepsia, Anda perlu mengetahui jenis dispepsia yang Anda derita. Dispepsia sendiri merupakan suatu kondisi berupa gangguan pencernaan kronis yang ditandai dengan nyeri perut, kembung, dan panas terutama setelah makan. 

“Kalau sakit, sakit saat makan, tidak ada alasan untuk berpuasa,” jelasnya. 

Hal ini menunjukkan bahwa penyakit yang dideritanya adalah dispepsia organik. Namun jika tidak merasa lelah saat makan, Anda bisa berpuasa, karena ini tandanya dispepsia aktif. 

Soal memilih menu berbuka dan sarapan, dr Probo menyarankan agar disesuaikan dengan tipe tubuh. Orang sehat lebih leluasa memilih menu makanannya asalkan tidak berlebihan. Usulan ini juga berlaku untuk merespons semakin banyaknya tawaran berbuka puasa dengan skema makan sepuasnya. Ia bersikeras membatasi konsumsinya di tengah godaan untuk makan sebanyak-banyaknya. 

Penataan bagian ini juga berlaku pada makan Sehr. “Itu sesuai dengan kinerjanya,” ujarnya.

happy Manfaat Berpuasa Menurut Pusat Kedokteran Tropis UGM: Fakta dan Mitos
Happy
0 %
sad Manfaat Berpuasa Menurut Pusat Kedokteran Tropis UGM: Fakta dan Mitos
Sad
0 %
excited Manfaat Berpuasa Menurut Pusat Kedokteran Tropis UGM: Fakta dan Mitos
Excited
0 %
sleepy Manfaat Berpuasa Menurut Pusat Kedokteran Tropis UGM: Fakta dan Mitos
Sleepy
0 %
angry Manfaat Berpuasa Menurut Pusat Kedokteran Tropis UGM: Fakta dan Mitos
Angry
0 %
surprise Manfaat Berpuasa Menurut Pusat Kedokteran Tropis UGM: Fakta dan Mitos
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D