Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Frans Seda Maumere Tak Beroperasi 2 Bulan

0 0
Read Time:2 Minute, 18 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Bandara Frans Seda yang terletak di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah dua bulan terakhir tidak beroperasi. Hal ini terjadi karena Bandara Maumere terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki di Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.

Hampir dua bulan tidak ada pekerjaan atau penerbangan di Bandara Frans Seda, akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki, kata Kepala Bandara Frans Seda Maumere Partahian Pandjaitan, ditangkap dari Antara, Senin (9/9/2024). ).

Hal ini dijelaskan terkait dengan erupsi Gunung Api Ile Lewotobi Laki yang masih aktif.

Dia mengatakan, penutupan sementara bandara tersebut karena berdasarkan pantauan, abu gunung berapi yang meletus masih terbawa angin dan mencapai landasan pacu bandara Frans Seda Maumere.

Setiap malam pukul 9 sore, WITA menurutnya sedang dilakukan pengkajian bersama terkait abu vulkanik. Jadi sebulan tidak langsung kita tutup, tapi setiap hari kita cek. Kalau tidak bisa, besok kita tutup lagi, ujarnya.

Selain itu, kata dia, selain Bandara Maumere, Bandara Ende juga terkena dampak abu vulkanik dan ditutup selama beberapa hari.

Tempat teraman saat ini adalah bandara di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, yang masih dibuka karena abu vulkanik belum mencapai kawasan tersebut.

Pusat Vulkanologi dan Penanggulangan Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan gempa Gunung Lewotobi Laki di Kabupaten Flores Timur masih tinggi.

Berdasarkan hasil analisis mendalam dan evaluasi pemantauan visual dan instrumen, aktivitas seismik di Gunung Lewotobi Laki tampaknya masih tinggi, kata Direktur Badan Geologi PVMBG P. Hadi Wijaya.

Gunung Lewotobi Laki kembali meletus pada Senin sore (6/3/2024), pukul 16.14 WITA. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan ketinggian Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini mencapai 900 meter di atas puncak atau sekitar 2.484 meter di atas permukaan laut.

Abu Gunung Lewotobi Laki yang meletus tampak berwarna putih, abu-abu hingga coklat dan lebih padat di bagian barat daya dan barat. Saat laporan ini ditulis, ledakan masih terjadi.

Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki tidak diperkenankan melakukan aktivitas dalam jarak 2 kilometer di sekitar kawah Gunung Lewotobi Laki, serta ruas 3 km ke arah timur laut dan 5 kilometer ke arah utara. bagian timur laut.

Masyarakat harus tenang dan mengikuti instruksi pemerintah daerah serta tidak mempercayai rumor yang tidak diketahui sumbernya.

Kawasan sekitar Gunung Lewotobi Laki juga diimbau waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir bandang di aliran sungai dari puncak Gunung Lewotobi Laki saat hujan deras. Saat abu turun, masyarakat diimbau memakai penutup wajah/hidung untuk menghindari bahaya penghirupan akibat abu terbakar.

Pemerintah daerah selalu berkomunikasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Bandung.

Pada tahun 2024, Gunung Lewotobi Laki telah meletus sebanyak 143 kali. Hingga hari ini, Senin 3 Juni 2024, Gunung Lewotobi Men masih berstatus Waspada (Level II).

happy Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Frans Seda Maumere Tak Beroperasi 2 Bulan
Happy
0 %
sad Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Frans Seda Maumere Tak Beroperasi 2 Bulan
Sad
0 %
excited Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Frans Seda Maumere Tak Beroperasi 2 Bulan
Excited
0 %
sleepy Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Frans Seda Maumere Tak Beroperasi 2 Bulan
Sleepy
0 %
angry Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Frans Seda Maumere Tak Beroperasi 2 Bulan
Angry
0 %
surprise Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Frans Seda Maumere Tak Beroperasi 2 Bulan
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D