Google Chrome Berbayar Resmi Diluncurkan, Cek Fitur dan Harganya

0 0
Read Time:3 Minute, 14 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Google Chrome menjadi salah satu browser terpopuler di dunia karena mudah digunakan dan memiliki banyak fitur tambahan yang dapat diinstal.

Saking populernya, wajar jika Google Chrome selalu menjadi incaran para hacker atau penyebar malware yang mengeksploitasi celah keamanan browser.

Namun raksasa mesin pencari ini tidak mau tinggal diam dan terus memperbarui celah keamanan agar informasi penggunanya tetap aman dan tidak dicuri oleh penjahat dunia maya.

Itu sebabnya Google menawarkan peningkatan keamanan Chrome untuk pengguna bisnis. Browser berbayar bernama Chrome Enterprise Premium ini memiliki keamanan yang tinggi.

Memperkenalkan Chrome Enterprise Premium, di mana pengguna dapat memilih antara opsi Core (Gratis) dan Premium (Gratis) seharga $6 atau Rp96.000 per bulan.

Menurut Android Police, Senin (15 April 2024), Google memperkenalkan produk yang berfokus pada perusahaan ini sebagai browser yang dapat memberikan privasi lebih aman kepada pengguna saat online.

Lalu apa perbedaan fitur Google Chrome Enterprise Premium berbayar dan gratis? Dijelaskan bahwa versi berbayar dilengkapi dengan fitur pencegahan kehilangan data dan pemindaian malware secara lengkap.

Sementara itu, Google Chrome Enterprise Core tidak memiliki fitur ini dan banyak fitur lainnya. Namun, versi gratisnya tetap menawarkan perlindungan menyeluruh terhadap phishing dan malware.

Meskipun ada dua layanan baru, Google tidak melupakan pengguna reguler Chrome. Perusahaan baru-baru ini mulai menguji fitur keamanan baru.

Sedangkan untuk fitur baru Google Chrome, pengguna dapat lebih mengontrol situs mana yang dapat diakses dengan mouse dan keyboard.

Mungkin terlihat sepele, namun fitur baru di Google Chrome ini sangat berguna dalam membatasi akses penjahat terhadap informasi sensitif pengguna.

Google dilaporkan menghancurkan “miliaran data” yang dikumpulkan secara tidak benar dari pengguna Chrome anonim.

Perusahaan juga menjadi lebih transparan mengenai pengumpulan data, mempertahankan pengaturan yang memblokir cookie pihak ketiga Chrome secara default selama lima tahun ke depan.

Langkah Google ini terkait dengan gugatan class action yang diajukan terhadap perusahaan tersebut karena melacak pengguna Chrome anonim.

Menurut Wall Street Journal, gugatan yang diajukan pada tahun 2020 mengharuskan Google membayar ganti rugi sebesar $5 miliar atau sekitar Rp 79,6 triliun.

Gugatan tersebut menuduh Google menyesatkan pengguna Chrome ke mode penyamaran. Perusahaan mengklaim telah memberi tahu pelanggan bahwa informasi mereka bersifat pribadi, meskipun perusahaan melacak aktivitas mereka.

Google membela kebijakannya, dengan mengatakan pihaknya memperingatkan pengguna Chrome bahwa mode penyamaran “tidak berarti ‘tidak terlihat'” dan bahwa situs masih dapat melihat apa yang mereka lakukan.

Mengutip Engadget pada Selasa (4/2/2024), gugatan tersebut awalnya meminta US$5.000 (kira-kira Rs 79,6 crore) per pengguna atas dugaan pelanggaran undang-undang penyadapan federal dan privasi California.

Google mencoba melawan gugatan tersebut, namun kalah. Hakim Lucy Koh memutuskan pada tahun 2021 bahwa perusahaan gagal memberi tahu pengguna bahwa mereka masih mengumpulkan data saat mode penyamaran aktif.

Keluhan tersebut mencakup email yang secara publik mengungkapkan beberapa masalah privasi perusahaan yang salah pada akhir tahun 2022.

Pada tahun 2019, direktur pemasaran Google Lorraine Tohill menyarankan kepada CEO Sundar Pichai bahwa “pribadi” adalah istilah yang salah untuk mode penyamaran Google Chrome, karena dapat memperburuk kesalahpahaman. 

Dulu, Google memberikan pendekatan kecerdasan buatan dalam proses pembelajaran bagi guru dan siswa. Dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan ini, Google berusaha meningkatkan fitur-fiturnya untuk menciptakan pembelajaran yang aman dan inklusif.

Google mengumumkan melalui blog perusahaannya bahwa kini ada beberapa cara bagi siswa dan guru untuk mengakses sesi belajar mengajar Google.

Pengguna kini dapat mengekstrak teks dari file PDF menggunakan Pengenalan Karakter Optik (OCR) ChromeOS.

Mode membaca browser Google Chrome juga memiliki fitur baru yang berguna, seperti kemampuan untuk menyorot teks, membaca teks dengan lantang, dan mengubah teks menjadi ucapan dengan suara yang lebih alami. Fitur-fitur tersebut membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.

Selain itu, blog tersebut menyebutkan bahwa Google menambahkan 30 bahasa baru pada fitur Closed Captioning (CC) Google Meet yang mampu menerjemahkan percakapan menjadi teks secara otomatis.

Host juga dapat menampilkan beberapa layar video secara bersamaan di layar utama untuk seluruh peserta rapat.

Fitur baru Google Chrome ini, misalnya, membantu menyampaikan presentasi dengan penerjemah bahasa isyarat. 

happy Google Chrome Berbayar Resmi Diluncurkan, Cek Fitur dan Harganya
Happy
0 %
sad Google Chrome Berbayar Resmi Diluncurkan, Cek Fitur dan Harganya
Sad
0 %
excited Google Chrome Berbayar Resmi Diluncurkan, Cek Fitur dan Harganya
Excited
0 %
sleepy Google Chrome Berbayar Resmi Diluncurkan, Cek Fitur dan Harganya
Sleepy
0 %
angry Google Chrome Berbayar Resmi Diluncurkan, Cek Fitur dan Harganya
Angry
0 %
surprise Google Chrome Berbayar Resmi Diluncurkan, Cek Fitur dan Harganya
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D