Viral Santri di Kediri Meninggal Diduga Akibat Perundungan, KemenPPPA Angkat Bicara

0 0
Read Time:2 Minute, 41 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Seorang siswa SD Bibi menjadi korban kekerasan di sebuah pesantren di Kediri, Jawa Timur. Akibat kekerasan tersebut, bocah berusia 14 tahun tersebut dinyatakan meninggal dunia dengan luka di sekujur tubuhnya.

Kasus tersebut pun viral di media sosial dan mendapat kecaman dari warganet. Sementara itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengecam keras kejadian kekerasan di pesantren.

Wakil Menteri Perlindungan Khusus Anak PPPA, Nahar, menegaskan pihaknya akan terus memantau dan memantau proses hukum para tersangka serta memberikan dukungan kepada keluarga anak korban.

Dalam keterangan resminya, Nahar mengatakan, “Kami di Kementerian PPPA turut berduka cita atas meninggalnya anak Bibi (14) akibat kekerasan fisik atau penganiayaan saat bersekolah di Pondok Pesantren PPTQ Al-Hanafiyya Kadiri dihadapi.” Pada hari Jumat (03/01/2024).

“Kami juga sangat prihatin jika kekerasan di pesantren terus berlanjut bahkan sampai memakan korban jiwa. Beliau menambahkan: “Ini merupakan ancaman serius bagi lembaga/institusi keagamaan berupa pesantren yang mereka berikan lebih memberikan rasa aman kepada santri. .”

Ia berharap tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban kekerasan yang terjadi di lembaga pendidikan, khususnya di pesantren.

Nahar juga menjelaskan sejarah kejadian dari sudut pandang keluarga. Informasi tersebut diperoleh dari Tim Pelayanan Ramah Perempuan dan Anak (SAPA) 129.

Pada 23 Februari, keluarga korban mendapat kabar meninggalnya Bibi dari pihak pesantren. Alih-alih melakukan kekerasan, pihak pesantren mengatakan kematian pasien tersebut disebabkan oleh sakit perut dan terjatuh di toilet.

Pihak pesantren mengatakan, korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun tidak dapat ditolong.

Saat keluarga korban menerima jenazah, ditemukan kejanggalan. Darah mengalir dari peti mati.

Setelah itu, kecurigaan keluarga semakin kuat dan mereka meminta agar kafan anak korban dilepas. Kondisi tubuh anak korban sangat memprihatinkan, terlihat beberapa luka di sekujur tubuhnya.

Kondisi tubuh korban penuh lebam, luka sobek, bekas luka bakar rokok di bagian kaki, luka terbuka di bagian dada bahkan luka robek di bagian leher.

Dugaan penganiayaan yang dilakukan anak korban diperkuat dengan bukti adanya beberapa luka yang terlihat jelas di sekujur tubuh. Saat ini kami (18) MN, MA (18), AF (16) dan AK (17) mendapat informasi mengenai penganiayaan tersebut. identitas keempat (empat) tersangka dan mereka telah ditangkap. Nahar mengatakan: “Kasus ini akan kami pantau hingga anak korban mendapatkan keadilan yang layak.”

Selain itu, Nahar menyampaikan, Kementerian PPPA Kotamadya Kota Kederi mengoordinasikan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).

Koordinasi juga dilakukan dengan Pusat Pelayanan Integrasi Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Beniwangi.

Koordinasi dilakukan dalam upaya bantuan tambahan dalam hal bantuan hukum dan psikologis. Pada tanggal 26 Februari, Tim Pendukung Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Banyuwangi berkoordinasi dengan Polresta Banyuwangi dan menginformasikan kepada keluarga korban bahwa anak korban dan dilakukan visum pada tanggal 27 Februari.

Direktur Beniwangi beserta pejabat dan instansi terkait lainnya turun langsung untuk meningkatkan kesadaran di kalangan keluarga anak korban.

Berdasarkan keterangan ibu anak korban, anak korban menghubunginya melalui pesan instan WhatsApp dan meminta untuk ditangkap. Namun ibu anak korban tidak menerima permintaan tersebut karena sebentar lagi anak korban akan dibunuh di bulan Ramadhan liburan dan anak korban pun menerimanya.”

Namun saat itu ibu korban sudah mempunyai firasat buruk dan akhirnya ibu korban memerintahkan perjalanan untuk menangkapnya. Nahar menjelaskan, “Tetapi keesokan harinya, korban menelepon dan memberi tahu ibunya bahwa dia tidak perlu ditangkap karena dia baik.”

happy Viral Santri di Kediri Meninggal Diduga Akibat Perundungan, KemenPPPA Angkat Bicara
Happy
0 %
sad Viral Santri di Kediri Meninggal Diduga Akibat Perundungan, KemenPPPA Angkat Bicara
Sad
0 %
excited Viral Santri di Kediri Meninggal Diduga Akibat Perundungan, KemenPPPA Angkat Bicara
Excited
0 %
sleepy Viral Santri di Kediri Meninggal Diduga Akibat Perundungan, KemenPPPA Angkat Bicara
Sleepy
0 %
angry Viral Santri di Kediri Meninggal Diduga Akibat Perundungan, KemenPPPA Angkat Bicara
Angry
0 %
surprise Viral Santri di Kediri Meninggal Diduga Akibat Perundungan, KemenPPPA Angkat Bicara
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D