Toyota Indonesia Tegaskan Mobil Buatan China Tak Berhak Diberi Insentif

0 0
Read Time:1 Minute, 33 Second

TANGERANG – Pemerintah Indonesia saat ini berupaya meningkatkan penggunaan kendaraan listrik. Sejumlah kebijakan yang menggembirakan telah dilakukan, termasuk pengurangan atau pengurangan tarif impor kendaraan listrik impor.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan hanya mobil produksi dalam negeri yang berhak mendapat insentif. Karena produsen berinvestasi besar-besaran dalam perakitan lokal.

“Berikan insentif pada produk-produk yang menurunkan emisi. Kedua, berikan insentif pada produk-produk yang diproduksi di dalam negeri, bukan impor,” kata Anton baru-baru ini di Arena GIIAS 2024 di ICE BSD City, Tangerang.

“Sekarang saatnya mendukung manufaktur karena berkontribusi langsung terhadap perekonomian nasional,” lanjutnya.

Kebijakan insentif kendaraan listrik yang berlaku saat ini adalah pembelian kendaraan listrik impor utuh (Completely built-Up/CBU) dan dalam kemasan lengkap (CKD) dibebaskan dari pajak penjualan barang mewah (PPnBM).

Namun, produsen yang masih melakukan impor dan ingin memanfaatkan insentif tersebut harus berkomitmen untuk membangun pabrik dalam lima tahun ke depan. Hal ini untuk memastikan tidak hanya untuk penjualan tetapi juga untuk membantu membangun ekosistem EV.

Platinum. Putu Juli Ardika, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Angkut dan Elektronika (ILMATE), mengatakan pihaknya saat ini sedang mengoordinasikan pajak kendaraan rendah emisi. Selain mengurangi emisi karbon, ketergantungan pada impor bahan bakar saat ini juga menjadi payung pelindung.

“Kalau kita lihat, kendaraan listrik murni bisa menghemat bahan bakar kendaraan hingga 100 persen. Ini terjadi di bawahnya karena 60 persen listrik kita adalah listrik fosil, sehingga tidak mengurangi emisi karbon CO2,” ujarnya. .

Bahkan, Putu juga akan merekomendasikan percepatan insentif bagi kendaraan hybrid karena terbukti membantu menurunkan emisi. Bahkan, kendaraan seperti itu juga bisa mengurangi impor minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar.

Menariknya, ruang kita sebenarnya banyak, PHEV plug-in bisa mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 70% dibandingkan ICE, hybrid hingga 49%, kalau kendaraan ICE kita bisa beralih ke hybrid. Kita bisa menghemat 50 persen bahan bakar dan “kita bisa mengendalikan 50 persen emisi,” katanya.

happy Toyota Indonesia Tegaskan Mobil Buatan China Tak Berhak Diberi Insentif
Happy
0 %
sad Toyota Indonesia Tegaskan Mobil Buatan China Tak Berhak Diberi Insentif
Sad
0 %
excited Toyota Indonesia Tegaskan Mobil Buatan China Tak Berhak Diberi Insentif
Excited
0 %
sleepy Toyota Indonesia Tegaskan Mobil Buatan China Tak Berhak Diberi Insentif
Sleepy
0 %
angry Toyota Indonesia Tegaskan Mobil Buatan China Tak Berhak Diberi Insentif
Angry
0 %
surprise Toyota Indonesia Tegaskan Mobil Buatan China Tak Berhak Diberi Insentif
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D