Harita Nickel Serap belanja Modal Rp 246 Miliar hingga Kuartal I 2024

0 0
Read Time:3 Minute, 48 Second

gospelangolano.com, Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel memiliki belanja modal atau capex (Capex) sebesar USD 15 juta atau Rp 246,1 miliar (dengan kurs Rp 16.412 per USD). dolar). 

Suparsin Darmo Liban, Chief Financial Officer Harita Nickel, mengatakan perseroan menganggarkan belanja modal sebesar USD 70 juta atau Rp 1,1 triliun hingga 2024. 

“Hampir seperempatnya selesai di kuartal I 2024. Masih dalam proses. Jadi total modal kita di kuartal I 2024 adalah US$10-15 juta. Keterbukaan informasi, Kamis (27/6/2024). 

Terkait hasil kuartal I 2024, Suparsin menyebutkan meraup Rp6,03 triliun (unaudited) dibandingkan Rp4,7 triliun pada periode sama 2023. 

Sedangkan laba induk perusahaan pada kuartal I 2024 sebesar Rp1 triliun, turun 27 persen year-on-year menjadi $1,36 triliun. 

“Penurunan laba ini disebabkan oleh turunnya harga nikel. Laba bersih turun karena laba perusahaan terkait kami “HPAL” turun signifikan. Dari sisi produksi, tidak meningkat karena kapasitas HPAL 100 persen. harga jual turun,” pungkas Suparsin.

Saham NCKL naik 1 persen ke Rp 1.010 per saham pada penutupan perdagangan Kamis 27 Juni 2024. Saham NCKL dibuka pada harga Rp 1.000 per saham. Saham NCKL diperdagangkan pada $1,020 per saham, mencapai titik terendah $990. Total frekuensi perdagangan sebanyak 3143 kali dan terjual sebanyak 463255 saham. Kesepakatan itu bernilai Rp 46,5 miliar.

Sebelumnya, emiten pertambangan dan pengolahan nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menyetujui pembelian kembali saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 29 Tahun 2023, Perseroan akan mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun untuk rencana pembelian kembali saham ini dengan jangka waktu pelaksanaan 12 (dua belas) bulan setelah disetujui.

Presiden Harita Nickel Roy Arman Arfandi mengatakan, aksi pembelian kembali saham tersebut didasarkan pada harga saham perseroan saat ini dan tidak mencerminkan posisi perseroan saat ini.

Terkait hal tersebut, manajemen berencana melakukan pembelian sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun dalam 1 tahun ke depan setelah mendapat persetujuan, kata Roy dalam Paparan Publik, Kamis (27/6/2024).  Mengenai masalah hukum

Terkait rencana right issue, Roy menjelaskan, ada 3 investor strategis yang sudah melakukan due diligence kepada perseroan. 

“Selanjutnya kami sedang dalam proses pembahasan syarat dan ketentuan untuk mengajukan menjadi pemegang saham di NCKL,” jelasnya. 

 

Harita Nickel juga menjelaskan mengenai operasional perusahaan, kinerja keuangan dan berbagai proyek pengembangan yang sedang berjalan.

Produksi tambang pada kuartal pertama tahun 2024 adalah 5,88 juta metrik ton basah (wmt), naik 38% dari tahun lalu. 

Produksi pertambangan berasal dari 2 tambang yang sudah beroperasi (PT. TBP dan PT. GPS) dan tiga tambang lagi (PT. JMP, PT. OAM dan PT. GTS) sedang dalam tahap eksplorasi.

Sebelumnya, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menunjukkan kinerja keuangan positif pada tahun 2023. Hal ini tercermin pada peningkatan pendapatan dan laba pada tahun 2023 dengan peningkatan efisiensi produksi dan operasional.

PT Trimegah Bangun Persada Tbk melaporkan pendapatan sebesar $23,85 triliun pada tahun 2023, mengutip laporan keuangan yang diajukan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Senin. Dibandingkan tahun 2022, pendapatan meningkat 149,3 persen. 9,56 triliun.

Peningkatan pendapatan tersebut mendorong laba tahun ini yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp5,61 triliun pada tahun 2023. Laba tersebut menjadi Rp4,66 triliun mulai 2022, meningkat 20,4 persen. Perseroan menargetkan total pendapatan mencapai Rp7,06 triliun pada 2023, naik 54,02 persen dari tahun 2022 menjadi Rp4,58 triliun.

Harga pokok penjualan perusahaan pada tahun 2023 adalah $8,27 triliun. Beban pokok penjualan meningkat 218,4 persen dibandingkan 4,89 triliun dolar AS pada tahun 2022. Namun perseroan membukukan total pendapatan sebesar Rp8,27 triliun, naik 77 persen dari tahun 2022 sebesar Rp4,67 triliun.

Selain itu, beban penjualan, umum dan administrasi akan meningkat menjadi $1,44 triliun pada tahun 2023, dibandingkan dengan $889,91 miliar pada tahun 2022. Laba usaha tercatat sebesar 76,3 persen dari Rp3,98 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp7,023 triliun pada tahun 2023. Berdasarkan angka tersebut, Harita Nickel memperkirakan laba per saham inti sebesar Rp92,39 pada tahun 2023, naik dari Rp84,70 pada tahun 2022.

Total ekuitas mencapai Rp 28,39 triliun pada tahun 2023. Ekuitas akan tumbuh sebesar 99,5 persen dari tahun 2022 menjadi $14,22 triliun. Liabilitas perseroan turun 17 persen menjadi $16,89 triliun pada 2023 dari Rp20,37 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Aset perseroan meningkat 30,87% dari Rp34,60 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp45,28 triliun pada tahun 2023. Perseroan mengantongi uang tunai dan bank sebesar Rp3,93 triliun pada tahun 2023 dari Rp1,27 triliun pada tahun 2022.

 

happy Harita Nickel Serap belanja Modal Rp 246 Miliar hingga Kuartal I 2024
Happy
0 %
sad Harita Nickel Serap belanja Modal Rp 246 Miliar hingga Kuartal I 2024
Sad
0 %
excited Harita Nickel Serap belanja Modal Rp 246 Miliar hingga Kuartal I 2024
Excited
0 %
sleepy Harita Nickel Serap belanja Modal Rp 246 Miliar hingga Kuartal I 2024
Sleepy
0 %
angry Harita Nickel Serap belanja Modal Rp 246 Miliar hingga Kuartal I 2024
Angry
0 %
surprise Harita Nickel Serap belanja Modal Rp 246 Miliar hingga Kuartal I 2024
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D