Kasus Flu Singapura atau HFMD Meningkat, Dokter Sebut Tak Perlu Sampai Tutup Sekolah

0 0
Read Time:2 Minute, 39 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Belakangan ini kasus Flu Singapura atau Hand, Foot and Foot Disease (HFMD) semakin meningkat di Indonesia.

Menurut Dokter Spesialis Anak Sub-Spesialis Kesehatan Anak, Penyakit Menular dan Tropis, Hinky Hindra Irawan Satari, HFMD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus.

“Virus itu jenisnya banyak sekali, di beberapa negara ada dan di beberapa negara dominan virusnya berbeda-beda. Dari data yang ada di Indonesia, penyebab HFMD di Indonesia adalah virus Coxsackie,” kata Hinky kepada Pekan Imunisasi Dunia (PID). bersama Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin (18/3/2024).

Hinky menegaskan, kehadiran anak-anak yang terjangkit HFMD bukan menjadi tanda sekolah harus ditutup. Namun, anak-anak tidak perlu bersekolah selama seminggu untuk pulih.

“Jadi selama seminggu itu anak tersebut tidak diperbolehkan bersekolah dan diisolasi dari saudara laki-laki atau perempuannya agar tidak menularkan penyakitnya.” “Penularannya lewat air liur, lewat sistem pernafasan, jadi harus pakai masker, cuci tangan, jangan berbagi tempat makan bersama untuk mengurangi risiko penularan,” jelas dokter anak tersebut.

Daripada menutup sekolah, Hinky menyarankan pihak sekolah untuk membersihkan ruang kelas.

“Setelah seminggu, anak-anak sudah bisa bersekolah, sekolah tidak harus diliburkan. “Tinggal mengeringkan sekolah, menggunakan disinfektan biasa, tembok diberi sabun, meja, peralatan sekolah, semua perlengkapan yang digunakan anak-anak dibersihkan dengan pembersihan rutin,” ujarnya.

Kemudian Hinky menjelaskan, hingga saat ini flu Singapura belum ada obatnya. Sementara itu, ada gejala umum yang bisa terjadi: Demam, ruam seperti cacar air, mulut kering, ruam di telapak tangan dan telapak kaki.

“Ada yang tinggi, ada yang tidak tinggi, ada yang berpenampilan buruk, ada pula yang masih aktif. Biasanya susah makan, demam tinggi, dan kalau ada riwayat kejang di keluarga juga bisa kejang. seminggu tapi penyakit ini sangat menular,” kata pria yang juga Ketua Komite Nasional Reaksi Merugikan Pasca Imunisasi (KIPI) ini. 

Untuk mengobati flu singapura, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah: Minum obat demam jika batuk dan pilek jika mengalami gejala yang biasanya jarang terjadi, berikan vitamin atau buah-buahan dan sayur-sayuran.

Penyebab flu Singapura di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh virus Coxsackie dan gejalanya cenderung ringan. Sementara itu, di beberapa negara, penyebab penyakit ini ditandai dengan Enterovirus 71 yang dapat menimbulkan gejala parah.

“Di negara lain ada yang kena encephalitis, ada yang kena pneumonia, soalnya nggak masalah, sebaiknya ke dokter. Hati-hati, cari tanda-tanda bahayanya seperti sesak napas, kejang, demam tinggi, jangan sampai saya sakit.” tidak mau makan atau minum, muntah atau diare setelah makan, tidak buang air kecil, bisa jadi tanda bahaya.”

Lalu apa bedanya flu singapura dengan flu atau flu?

“Kalau flunya suhunya tinggi, anak kelihatannya sakit parah, kadang timbul ruam, batuk, dan pilek, kalau flunya di saluran pernapasan atas. Tapi bisa juga masuk ke paru-paru. Kalau imunitasnya sistemnya buruk, flu juga bisa masuk ke paru-paru, menyebabkan sesak napas A, influenza B.”

Ada vaksin untuk melawan influenza dan diberikan setahun sekali sehingga memberikan kekebalan.

Meskipun flu juga dapat menyebabkan ruam, ruam HFMD cenderung terlihat seperti cacar air.

“Kalau flu, ruamnya seperti demam berdarah, merah seperti campak. Hanya saja lebih rata, warnanya lebih terang, permukaannya lebih halus. “Kalau masuk angin tidak batuk, itu bedanya dengan flu Singapura.”

Penderita influenza tidak mengalami ruam pada telapak tangan, telapak kaki, dan rongga mulut, sedangkan flu Singapura memiliki gejala tersebut.

happy Kasus Flu Singapura atau HFMD Meningkat, Dokter Sebut Tak Perlu Sampai Tutup Sekolah
Happy
0 %
sad Kasus Flu Singapura atau HFMD Meningkat, Dokter Sebut Tak Perlu Sampai Tutup Sekolah
Sad
0 %
excited Kasus Flu Singapura atau HFMD Meningkat, Dokter Sebut Tak Perlu Sampai Tutup Sekolah
Excited
0 %
sleepy Kasus Flu Singapura atau HFMD Meningkat, Dokter Sebut Tak Perlu Sampai Tutup Sekolah
Sleepy
0 %
angry Kasus Flu Singapura atau HFMD Meningkat, Dokter Sebut Tak Perlu Sampai Tutup Sekolah
Angry
0 %
surprise Kasus Flu Singapura atau HFMD Meningkat, Dokter Sebut Tak Perlu Sampai Tutup Sekolah
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D