Dilema Jokowi soal Harga Pangan: Harga Beras Naik Diomelin Emak-Emak, Kalau Turun Dimarahi Petani
gospelangolano.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui pemerintah masih menghadapi keputusan sulit untuk menstabilkan harga pangan. Contohnya adalah kasus harga beras.
Ia mengatakan pemerintah menghadapi dilema dalam menjaga keseimbangan harga beras karena petani menuntut harga tinggi untuk meningkatkan keuntungan, sedangkan konsumen membutuhkan harga yang wajar.
Penjelasan itu ia sampaikan saat menyalurkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Komplek Gudang Bulog Bakaran Batu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, Jumat. Kita dalam keadaan sulit, kalau harga beras turun petani memarahi saya, tapi kalau harga beras naik perempuan-perempuan memarahi, kata Jokowi dikutip Antara, Jumat (15/03/2024). .
Presiden Jokowi juga mengungkapkan, tugas pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan 270 juta penduduk Indonesia tidaklah mudah. Tantangan
Ia mengatakan, terdapat tantangan dalam produksi beras untuk memenuhi kebutuhan tahunan sebesar 31 juta ton, termasuk kondisi iklim.
“Tapi kalau produksi dari petani banyak, kita tenang saja. Tapi ini seperti kemarin, musim kemarau panjang, maka tanam pasti tertunda, atau terlalu basah, terlalu banyak. banyak hujan, ada yang kebanjiran,” kata Presiden.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyebut keberagaman geografis Indonesia yang tersebar di 17.000 pulau turut berkontribusi terhadap rumitnya distribusi dan pengelolaan pangan di seluruh tanah air.
“Ini negara besar sekali, besar sekali. Kalau negara lain jumlah penduduknya 10 juta (orang), maka 20 juta (orang) lebih mudah, kita punya 270 juta (orang) yang tersebar di 17 ribu pulau dari Sabang sampai Merauke. Miangas ke Pulau Rote, ini Indonesia, ujarnya.
Presiden juga memastikan subsidi beras yang diberikan pemerintah sejak Januari akan berlanjut hingga Juni mendatang.
Namun menurutnya, keberlangsungan dukungan tersebut bergantung pada ketersediaan APBN.
“Nanti kalau APBN izinkan setelah bulan Juni, akan dilanjutkan, tapi saya tidak menjanjikan apa-apa, janjinya hanya sampai Juni. Nanti saya lihat apakah APBN cukup, baru dilanjutkan.” kata Presiden Jokowi.
Dalam kegiatan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, CEO Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dan para aktris. Gubernur Sumut, Hassanudin.