Anak Bisa Alami Depresi, Keluhannya Jangan Anggap Sepele
gospelangolano.com, Dr. Jakarta Citra Rahmadani dari Rumah Sakit Spiritual Regional (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda, Calymy Timur, mengatakan anak -anak juga dapat mengalami depresi. Kondisi ini dapat mengganggu perkembangan dan kualitas hidup mereka.
“Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan depresi pada anak -anak, yaitu stres, lingkungan dan genetika,” kata Citra.
Stres dapat terjadi akibat tekanan pada anak -anak, seperti ketidakmampuan untuk mengatasi tugas atau kegiatan harian. Lingkungan, terutama dalam keluarga dan hubungan, juga memainkan peran penting. Selain itu, faktor genetik dapat meningkatkan risiko anak -anak yang dihadapi depresi.
Citra juga menekankan peran orang tua dalam mengenali tanda -tanda depresi anak.
“Orang tua harus peka terhadap perubahan perilaku anak -anak.
Dia menekankan bahwa komunikasi terbuka antara orang tua dan anak -anak sangat membutuhkan.
“Jangan biarkan keluhan anak Anda dianggap sepele.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa depresi dapat memiliki efek serius jika tidak diobati dengan benar.
“Depresi yang tidak diproses dapat mengganggu kegiatan anak -anak dan kualitas hidup, bahkan dengan risiko menyebabkan kegiatan berbahaya,” jelasnya.
Citra juga ingat bahwa depresi memiliki keparahan yang berbeda, dari mudah, sedang hingga parah.
Gejala depresi dapat meliputi: perubahan dalam kehilangan suasana hati selama gangguan tidur dan konsentrasi.
Jika gejala -gejala ini berlangsung setidaknya dua minggu, ia menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan para profesional.
“Pengakuan faktor risiko untuk anak -anak dan gejala depresi.
Mengutip Kementerian Kesehatan, diagnosis depresi dibuat oleh para profesional medis, seperti dokter atau psikiater, jika perlu melalui evaluasi psikologis dan pemeriksaan fisik.
Manual yang sering digunakan adalah manual diagnostik dan statistik gangguan mental (DSM-5), yang menentukan kriteria untuk mendiagnosis depresi berdasarkan gejala yang disambut seseorang untuk jangka waktu tertentu.
Jika diagnosis depresi, maka depresi, pengobatan melibatkan pendekatan holistik yang mungkin termasuk terapi obat dan terapi psikologis:
– Terapi Obat: Dokter mungkin meresepkan antidepresan untuk membantu mengurangi gejala depresi. Antidepresan yang biasa digunakan adalah SSRI (inhibitor penangkapan kembali serotonin selektif), SNI (inhibitor penangkapan kembali serotonin-nepinefrin)
– Terapi psikologis: Terapi seperti terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi wicara dapat membantu individu mengatasi pikiran negatif, mengembangkan strategi manajemen stres dan mempelajari keterampilan baru dalam depresi.