Samsung Incar Pasar Kacamata Pintar: Gunakan AI Gemini dan Siap Saingi Meta!
JAKARTA – Usai mengungkap cincin pintar pertamanya (Galaxy Ring), Samsung kini menyasar kategori perangkat wearable lainnya: kacamata pintar.
Sebuah perusahaan riset di Shenzhen, Wellsen
“Rencana Samsung Electronics untuk merilis kacamata pintar AI telah dikonfirmasi awal bulan ini, dengan produksi pertama sebanyak 500.000 unit pada kuartal ketiga tahun 2025,” demikian bunyi buku tersebut, dilansir Surat Kabar Mail Business.
Strategi Samsung: Fokus pada kinerja dan pekerjaan yang menarik, Samsung tidak mengejar sesuatu yang terlalu mewah atau inovatif dalam hal teknologi. Sebaliknya, perusahaan mengambil jalan aman dengan meniru model kacamata pintar Meta Ray-Ban Story yang sukses, hingga ke perangkat keras internalnya.
Kacamata pintar besutan Samsung dikabarkan akan dibekali chip Qualcomm AR1 Gen 1 dan semikonduktor NXP sebagai bagian keduanya. Perekaman media akan ditangani oleh kamera 12 megapiksel dengan sensor Sony CMOS.
Kacamata pintar ini juga dikabarkan akan ditenagai baterai 155 mAh dan bobot hanya 50 gram. Kamera depan akan berguna untuk penegakan hukum, pengenalan gerakan dan banyak lagi, selain kemampuan foto dan video.
Keunggulan Samsung: Google Gemini AI terintegrasi Meski ada beberapa kemiripan dengan kacamata pintar Meta Ray-Ban, namun Samsung akan menggunakan software yang berbeda. Alih-alih rangkaian Meta AI yang saat ini tersedia di kacamata pintar Story, Samsung akan bermitra dengan Google.
Secara khusus, Samsung akan menempatkan Google Gemini AI sebagai pusat kacamata pintarnya. Kemitraan ini tidak mengherankan karena smartphone Samsung Galaxy juga menjadi yang pertama menampilkan fitur-fitur bertenaga Gemini sebagai bagian dari rangkaian Galaxy AI.
Integrasi Gemini AI akan menjadi keuntungan besar, karena Gemini sangat terintegrasi dengan produk Google, terutama bagian Workspace yang digunakan oleh ratusan juta pengguna. Saat ini, Gemini dapat melakukan banyak hal menarik dengan produk seperti Gmail, Dokumen, dll., sekaligus memungkinkan pengguna menggunakan agen AI khusus.
Selain itu, kolaborasi dengan Android akan sangat membantu dalam menghubungkan kacamata pintar dengan ponsel dan kecerdasan buatan lainnya secara alami.
Persaingan di pasar kacamata pintar Samsung tidak akan sendirian di pasar kacamata pintar. Saingan mereka dari Tiongkok, Xiaomi, juga dikabarkan sedang mengembangkan modelnya sendiri yang akan mencoba meniru kesuksesan penawaran Meta.
Samsung memiliki peluang besar untuk sukses di pasar kacamata pintar dengan memanfaatkan mereknya yang kuat, ekosistem yang kuat, dan kolaborasi dengan Google Gemini AI. Namun mereka juga menghadapi persaingan ketat dari pemain lain seperti Meta dan Xiaomi.