Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Jadi Rp1,515,000 per Gram
gospelangolano.com, Jakarta Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) hari ini mengalami penurunan signifikan Rp 13.000 per gram menjadi Rp 1.515.000 dari harga sebelumnya Rp 1.528.000. Penurunan ini juga berdampak pada harga buyback yang saat ini dipatok Rp 1.365.000 per gram.
Perubahan harga emas ini terbilang mengejutkan investor, mengingat emas kerap dianggap sebagai aset aman di tengah ketidakpastian perekonomian. Penurunan ini menunjukkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik yang harus diperhatikan.
Meski harga emas turun, banyak investor yang masih menganggap emas sebagai pilihan investasi jangka panjang karena nilai intrinsiknya cenderung stabil di saat krisis. Berikut informasinya dirangkum Liputan6, Selasa (31/12).
Harga emas global sangat erat kaitannya dengan kondisi geopolitik dan perekonomian dunia. Ketidakpastian global seperti ancaman resesi, konflik geopolitik, dan kebijakan moneter seringkali menjadi pemicu volatilitas harga emas.
Dalam situasi perekonomian yang stabil, permintaan terhadap emas sebagai aset yang aman menurun karena investor cenderung memilih instrumen investasi dengan return yang lebih tinggi. Situasi ini menyebabkan harga emas mengalami tekanan.
Selain itu, penguatan dolar AS terhadap mata uang lain membuat harga emas menjadi lebih mahal dalam mata uang lokal sehingga menekan permintaan dan menurunkan harga emas di pasar dalam negeri.
Salah satu penyebab utama turunnya harga emas adalah kebijakan moneter yang diterapkan bank sentral Amerika Serikat (Fed). Ketika The Fed menaikkan suku bunga, investor cenderung memindahkan dananya ke aset yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan emas.
Kenaikan suku bunga juga memperkuat dolar AS sehingga membuat emas lebih mahal bagi investor di negara lain. Akibatnya, permintaan emas global menurun dan menyebabkan harga emas turun.
Di sisi lain, ketika suku bunga turun, harga emas cenderung naik karena emas kembali dipandang sebagai sarana investasi yang lebih stabil dan aman dibandingkan mata uang yang nilainya terkikis oleh inflasi.
Inflasi yang tinggi seringkali menyebabkan masyarakat beralih ke emas sebagai alat lindung nilai. Namun, ketika inflasi terkendali dan mata uang domestik menguat terhadap dolar AS, permintaan emas mungkin menurun sehingga memberikan tekanan pada harga.
Di Indonesia, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi belakangan ini turut menyumbang penurunan harga emas Antam. Rupiah yang menguat membuat emas impor menjadi lebih murah sehingga harga dalam negeri juga terkoreksi.
Investor sebaiknya memperhatikan pergerakan nilai tukar dan tingkat inflasi untuk mengantisipasi fluktuasi harga emas di masa depan, terutama untuk menentukan waktu terbaik untuk membeli atau menjual emas.
Harga emas juga sangat dipengaruhi oleh hukum penawaran dan permintaan di pasar. Peningkatan pasokan emas yang tidak diimbangi dengan permintaan dapat menyebabkan turunnya harga.
Di sisi lain, permintaan emas untuk kebutuhan investasi, perhiasan, dan industri seringkali berfluktuasi tergantung pada keadaan perekonomian global. Ketika permintaan melambat karena kekhawatiran ekonomi, harga emas cenderung tertekan.
Namun dalam jangka panjang, emas tetap menjadi aset yang dicari karena tahan inflasi dan minim risiko, sehingga harga emas berpotensi kembali menguat seiring meningkatnya permintaan.
Berikut daftar rincian harga yang tercatat di situs Logam Mulia Antam hari ini Selasa 31 Desember 2024
Harga emas 0,5 gram: Rp 807.500.
Harga emas 1 gram : Rp 1.515.000.
Harga emas 2 gram: Rp 2.970.000.
Harga emas 3 gram: Rp 4.430.000.
Harga emas 5 gram: Rp 7.350.000.
Harga emas 10 gram: Rp 14.645.000.
Harga emas 25 gram: Rp 36.487.000.
Harga emas 50 gram: Rp 72.895.000.
Harga emas 100 gram: Rp 145.712.000.
Harga emas 250 gram: Rp 364.015.000.
Harga emas 500 gram: Rp 727.820.000.
Harga emas 1.000 gram: Rp 1.455.600.000,1. Mengapa harga emas Antam hari ini turun?
Harga emas turun karena penguatan dolar AS, kebijakan suku bunga The Fed, dan penguatan rupee terhadap dolar.
Harga emas berpotensi naik jika ketidakpastian global masih terjadi, inflasi meningkat, atau suku bunga diturunkan.
Investor dapat memanfaatkan harga emas yang murah untuk membeli emas sebagai investasi jangka panjang yang aman dan stabil.
Faktor-faktor kuncinya meliputi kondisi geopolitik, kebijakan moneter, inflasi, nilai tukar dolar, serta penawaran dan permintaan pasar.