Kemenko Marves: World Water Forum Buka Peluang Investasi Air
gospelangolano.com, JAKARTA — Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memperkirakan penyelenggaraan Forum Air Dunia ke-10 di Bali akan membuka peluang investasi pembangunan infrastruktur perairan guna mencapai akses yang aman, adil, dan terjangkau hingga akhir. Air sampai tahun 2003.
“Banyak negara yang akan berpartisipasi dalam World Water Forum ke-10, forum ini akan mampu menarik investasi baru di bidang infrastruktur air,” kata Nani Hendiyarthi, Wakil Direktur Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Kelautan dan Investasi (Kemenko Marves). Dalam keterangan yang diterima di Batavia, Senin (6/5/2024).
Nani mengatakan investasi pada jaringan pipa air minum diperlukan untuk mencapai tujuan akses terhadap air minum yang aman, adil dan terjangkau pada tahun 2030.
Sementara itu, menurut dia, pertumbuhan pipa air minum baru mencapai 20,6 persen. Uang yang dicairkan akan meningkatkan investasi sebesar 30 persen hingga mencapai Rp 123 triliun.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya mampu menutupi 37% kebutuhan pembiayaan infrastruktur air. Oleh karena itu, Nani mengatakan perlunya investasi guna mendorong sumber permodalan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Muhammad Zainal Fatah mengatakan Indonesia akan mengusulkan beberapa rencana strategis senilai 9,6 miliar dolar atau 154 triliun rupiah pada World Water Forum ke-10.
Daftar proyek kini telah dipilih dan dikembangkan oleh Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).
“Beliau sudah menyiapkan banyak proposal dengan nilai total proyek sebesar US$9,6 miliar, baik proyek yang sedang berjalan maupun proyek baru yang pendanaannya tersedia,” ujarnya.
Tema besar yang diangkat pada Forum Air Bumi ke-10 adalah “Air untuk Kemakmuran Bersama”.
Tema ini selaras dengan tanggung jawab global untuk menemukan solusi pengelolaan sumber daya air berkelanjutan dan perbaikan terhadap ketidakpastian perubahan iklim.
Selain itu, terdapat subtema “Sustainable Water Barriers” yang membahas mengenai mekanisme pembiayaan air berkelanjutan yang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, namun juga oleh badan usaha.