6 Tanda Mengejutkan di Kaki yang Bisa Mengindikasikan Diabetes dan Gula Darah Tinggi, Wajib Tahu!
gospelangolano.com, Jakarta – Diabetes merupakan penyakit kronis yang mempengaruhi cara tubuh memproses dan menggunakan glukosa dari makanan. Kondisi ini terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.
Beberapa gejala umum diabetes termasuk sering haus, buang air kecil berlebihan, penurunan berat badan tanpa sebab, dan penglihatan kabur, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan kadar gula darah secara rutin untuk mendeteksi penyakit ini sejak dini dan mencegahnya berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Selain gejala umum tersebut, Anda mungkin juga memperhatikan tanda-tanda awal diabetes pada kaki Anda. WebMD mengutip tujuh tanda kadar gula darah tinggi dan risiko diabetes pada Kamis, 25 Juli 2024. 1. Kesemutan dan kelemahan
Jika Anda sering mengalami kesemutan, mati rasa, atau lemas pada kaki, mungkin ini pertanda gula darah tinggi menyebabkan masalah pada sistem saraf Anda. Kondisi ini disebut neuropati diabetik dan biasanya terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkontrol.
Neuropati diabetik merupakan kerusakan saraf yang sering dialami oleh penderita diabetes. Jenis neuropati ini biasanya mempengaruhi saraf di tungkai dan kaki, menyebabkan gejala seperti nyeri dan mati rasa di area tersebut, menurut Mayo Clinic.
Namun kerusakan saraf ini tidak hanya berdampak pada kaki dan lengan, tetapi juga sistem pencernaan, saluran kemih, pembuluh darah, dan jantung. Gejala yang dirasakan dapat bervariasi dari ringan hingga sangat menyakitkan dan melemahkan.
Selain neuropati diabetik, nyeri dan mati rasa pada kaki juga bisa disebabkan oleh cedera atau kondisi lain yang menyebabkan peradangan pada tulang, ligamen, atau tendon pada kaki. Mayo Clinic menjelaskan peradangan ini bisa menimbulkan rasa sakit yang menyerupai gejala neuropati.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, penting untuk melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Pemeriksaan yang tepat akan membantu mengetahui penyebab pasti dari nyeri dan mati rasa yang Anda alami serta memberikan pengobatan yang efektif.
Penderita diabetes sering kali mengalami luka atau goresan di kaki yang memerlukan waktu penyembuhan lebih lama dari biasanya. Kadar gula darah yang tinggi dapat mengganggu proses penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi. Jika Anda memiliki luka di kaki yang tidak kunjung sembuh, Anda harus menemui dokter.
Gula darah tinggi dapat menyebabkan kulit kaki menjadi kering, pecah-pecah, atau bahkan mengelupas. Kulit kering ini meningkatkan risiko infeksi. Penting untuk menjaga kelembapan kulit kaki Anda dan memperhatikan perubahan apa pun.
Penderita diabetes berisiko lebih tinggi terkena onikomikosis, infeksi jamur yang umumnya menyerang kuku kaki. Infeksi ini dapat menyebabkan kuku berubah warna, misalnya menjadi coklat kekuningan atau buram, serta membuat kuku menjadi tebal dan rapuh.
Dalam beberapa kasus, infeksi jamur dapat memisahkan kuku dari kuku lainnya atau memperburuk kondisi kuku (selain infeksi jamur).
Namun, penyebab infeksi jamur kuku tidak hanya terbatas pada cedera saja. Psoriasis, sirkulasi yang buruk pada jari tangan dan kaki, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau kesehatan yang buruk secara keseluruhan dapat menyebabkan infeksi jamur kuku.
Penting bagi penderita diabetes untuk rutin memantau kesehatan kaki dan kukunya serta mendapatkan pengobatan yang tepat untuk mencegah dan mengobati infeksi jamur kuku.
Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki bisa jadi merupakan tanda retensi cairan, yang sering terjadi pada penderita diabetes. Jika Anda mengalami pembengkakan yang tidak biasa atau berkepanjangan, segera dapatkan bantuan medis.
Kaki yang sering terasa nyeri, terutama saat berjalan atau berdiri, mungkin merupakan tanda diabetes. Nyeri ini kemungkinan disebabkan oleh kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol.
Diabetes dapat menyebabkan dua masalah utama pada kaki: neuropati diabetik dan penyakit pembuluh darah perifer. Neuropati diabetik terjadi ketika kadar gula darah yang tidak terkontrol merusak saraf sehingga mengganggu kemampuannya mengirimkan sinyal. Sebaliknya, penyakit pembuluh darah perifer mempengaruhi aliran darah ke kaki, menyebabkan berbagai gejala di area tersebut.
Seperti yang dijelaskan oleh Mayo Clinic, para peneliti percaya bahwa gula darah tinggi dapat berdampak negatif pada saraf, merusak pembuluh darah, dan mempersulit aliran oksigen dan nutrisi secara efisien. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah serius pada kesehatan kaki.
Beberapa faktor meningkatkan risiko neuropati diabetik, antara lain kontrol gula darah yang buruk, riwayat diabetes, kelebihan berat badan, dan merokok. Menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat dan memantau kesehatan kaki secara teratur penting dalam mencegah dan mengobati komplikasi diabetes.