Catat! Ini Warna yang Sangat Disukai dan Dibenci Nyamuk
JAKARTA – Pergantian cuaca dari musim hujan ke kemarau mendatangkan tamu tak diundang yakni banyaknya nyamuk yang mengganggu. Tidak hanya suaranya yang mengganggu, batuknya juga bisa menimbulkan ruam, gatal, bahkan penyakit serius seperti demam berdarah.
Ada berbagai cara untuk mencegah gigitan nyamuk. Mulai dari penggunaan obat nyamuk, penyemprotan untuk mengusir nyamuk, hingga penggunaan lilin untuk membuat kelambu. Terlepas dari berbagai tindakan perlindungan yang dilakukan, menunjukkan bahwa warna pakaian yang kita kenakan juga memegang peranan penting.
Laporan Daily Mail, Sabtu (25/5/2024), Penelitian Universitas Washington menunjukkan bahwa lalat tertarik pada warna merah, oranye, hitam, dan cyan – biru dan hijau.
Sebaliknya, lalat tertarik pada warna hijau, biru, ungu, dan putih. Oleh karena itu, mengenakan pakaian dengan warna-warna tersebut merupakan cara efektif untuk menghindari gigitan nyamuk di musim panas ini.
Geoffrey Raffel, profesor biologi di University of Washington, menjelaskan ada tiga alasan utama mengapa nyamuk tertarik. Ini adalah napas, keringat, dan suhu kulit seseorang. Namun baru-baru ini ada hal lain yang ditemukan.
“Dalam penelitian ini, kami menemukan hal keempat: warna merah, yang tidak hanya terdapat pada pakaian, tetapi juga pada kulit setiap orang, tidak peduli warna kulitnya, kita semua memancarkan sinyal yang kuat.” Menghindari warna-warna tersebut pada kulit kita atau mengenakan pakaian bisa menjadi cara menghindari gigitan nyamuk,” kata Reiffel.
Penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2022 ini mengamati perilaku nyamuk demam kuning, Aedes aegypti, saat terkena berbagai rangsangan visual dan pendengaran. Hanya nyamuk betina yang menghisap darah, dan kutu A. aegypti dapat menyebarkan penyakit serius seperti demam berdarah, demam kuning, chikungunya, dan Zika.
Para peneliti mengamati serangga di laboratorium kecil yang dipenuhi dengan berbagai aroma dan isyarat visual, termasuk titik berwarna atau tangan manusia. Tanpa bau, lebah mengabaikan tetesan air di lantai ruangan, apapun warnanya. Namun, ketika semprotan karbon dioksida ditambahkan, lebah terbang ke area yang berwarna merah, oranye, hitam, atau sian – namun menghindari area yang berwarna hijau, biru, atau ungu.
Manusia mengeluarkan karbon dioksida, yang dapat dicium oleh serangga, dan eksperimen menunjukkan bahwa gas tersebut memilih panjang gelombang cahaya tertentu untuk mata lebah. “Bayangkan Anda berada di jalan dan Anda mencium bau kerak roti dan kayu manis. Ini mungkin pertanda ada toko roti di dekatnya dan Anda bisa mulai melihatnya. Di sini kita mempelajari bagaimana baunya. Toko roti jenis apa yang Anda lihat nanti,” kata Reiffel.
Dengan mengetahui warna pakaian apa saja yang moma sukai dan hindari, kita bisa lebih berhati-hati dan ekstra hati-hati saat beraktivitas di dalam dan luar ruangan.