Jokowi Reshuffle Kabinet, IHSG Sentuh Posisi Tertinggi di 7.466
gospelangolano.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berubah arah ke zona hijau pada perdagangan Senin (19/08/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah siklus pertumbuhan sektor ekuitas dan perombakan pemerintahan.
IHSG menguat 0,47 persen menjadi 7.466,83 mengutip data RTI. Indeks LQ45 naik 0,31 persen menjadi 928,17. Indeks saham acuan sebagian besar berubah menjadi hijau. Pada awal pekan ini, IHSG sempat mencatatkan tertinggi 7.466,83 dan terendah 7.420,37. Sebanyak 318 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sebanyak 276 saham melemah dan 207 saham stagnan.
Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.066.923 kali dengan volume perdagangan 15,6 miliar lembar saham. Nilai transaksi hariannya Rp 9,3 triliun. Dolar AS berada di 15.550 terhadap rupee.
Sebagian besar sektor ekuitas berubah menjadi hijau, dipimpin oleh sektor ekuitas siklis. Sektor ekuitas siklis naik 3,32 persen. Sektor saham industri menguat 1,18 persen. Kemudian, sektor saham bahan pokok atau mentah bertambah 0,66 persen dan sektor saham non-siklikal menguat 0,05 persen.
Saham keuangan menguat 0,65 persen, real estate menguat 0,01 persen, teknologi menguat 0,03 persen dan transportasi menguat 0,41 persen.
Bersamaan dengan itu, sektor saham energi turun 0,06 persen, sektor saham kesehatan turun 0,45 persen, dan sektor saham infrastruktur turun 0,44 persen.
Mengutip Antara, tim riset Pilarmas Investindo Securitas Indonesia mengatakan IHSG dan pasar saham Asia cenderung menguat. Hal ini didukung oleh sikap pelaku pasar yang masih optimis terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Jadi ini masih menjadi pergerakan positif di pasar keuangan, kata Antara.
Sumber pasar memperkirakan kebijakan penurunan suku bunga akan dilaksanakan pada kuartal terakhir tahun ini. Sebelumnya pasar mengantisipasi rilis data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan perlambatan dan pada akhir pekan lalu dirilis data pembangunan rumah di AS Juli 2024 yang mengalami penurunan sebesar 6.8. persen dibandingkan bulan sebelumnya, hal ini mengindikasikan adanya penurunan daya beli penduduk AS.
Hal ini membuka ruang bagi kebijakan moneter The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan. Di sisi lain, pelaku pasar fokus pada kebijakan moneter bank sentral utama minggu ini, dengan petunjuk lebih lanjut antara lain rilis risalah rapat bank sentral AS dan pidato Ketua Fed Powell di Jackson Hole. Kebijakan moneter AS adalah arah bank sentral.
Di dalam negeri, akhir pekan lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan rencana anggaran pemerintah tahun 2025 dalam RAPBN yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.
Pasar meyakini target tersebut memberikan indikasi jelas bahwa perekonomian nasional tumbuh positif di tengah ketidakpastian global saat ini dan perekonomian Indonesia masih memiliki kemampuan untuk menjaga ketahanan Indonesia di tengah ketidakpastian dan meningkatnya risiko global.
“Selanjutnya, dengan sisa waktu kepemimpinan Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet hari ini, maka pasar akan bereaksi netral terhadap reshuffle menteri kabinet,” LQ45 mengutip saham-saham yang termasuk top gainer: Saham GGRM naik 8,18 persen, saham INTP naik 2,83 persen, saham INKP naik 2,40 persen, saham PGAS naik 2,19 persen, saham SMGR naik 1,98 persen.
Saham-saham yang mengalami top loss antara lain: Saham CPIN turun 2,91 persen Saham KLBF turun 2,42 persen saham MEDC turun 2,25 persen saham MTEL turun 2,24 persen Saham MAPI turun 2,07 persen, termasuk: Saham teraktif berdasarkan nilai: Saham BBRI senilai Rp 939,4 miliar saham BBCA senilai Rp528,1 miliar saham BMRI senilai Rp356,2 miliar saham BREN senilai Rp319,3 miliar saham BBNI senilai Rp298,6 miliar
Saham teraktif berdasarkan frekuensi: Saham FIRE masuk 39.625 kali Saham BBRI masuk 33.940 kali Saham ANTM masuk 29.028 kali Saham WIKA masuk 24.611 kali Saham BSBK masuk 22.077 kali
Pasar ekuitas Asia-Pasifik beragam pada hari Senin, 19 Agustus 2024 setelah pulih pada minggu lalu. Sementara itu, investor menunggu rilis data bank sentral dan inflasi.
Mengutip CNBC, Bank of Korea atau Bank Sentral Korea Selatan akan mengumumkan keputusan suku bunga pada Kamis pekan ini. Sedangkan inflasi Jepang dan Singapura akan dirilis pada hari Jumat. Tiongkok juga akan mengumumkan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun pada hari Selasa.
Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 1,77 persen menjadi 37.388,62. Indeks TOPICS turun 1,4 persen menjadi 2.641,14.
Pesanan mesin dasar di Jepang turun 1,7 persen tahun ke tahun di bulan Juni, mengejutkan para ekonom yang memperkirakan kenaikan sebesar 1,8 persen. Pesanan mesin dianggap sebagai pengganti belanja modal dalam negeri.
Sementara itu, pemerintah Jepang dan Tokyo akan menjadikan operator kereta bawah tanah Tokyo Metro sebagai perusahaan publik dan mengupayakan valuasi sebesar 700 miliar yen, menurut laporan Reuters. Jepang akan mendaftarkan operator kereta bawah tanah pada akhir Oktober.
Separuh saham perseroan akan dijual dalam IPO senilai ¥350 miliar. IPO tersebut merupakan yang terbesar di Jepang sejak 2018.
Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,85 persen menjadi 2.674,36. Indeks KOSDAQ melemah 1,13 persen menjadi 777,47. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,81 persen. Indeks CSI 300 naik 0,34 persen. Indeks ASX 200 Australia naik 0,12 persen menjadi 7.980,4.