Cerita Burhan Sugiarto Dirikan Bali Baby Home untuk Selamatkan Bayi yang Terancam Ditelantarkan

0 0
Read Time:3 Minute, 2 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Data Guttmacher Institute menunjukkan terdapat sekitar 2 juta kasus aborsi di Indonesia pada tahun 2000. Data terakhir menunjukkan jumlah tersebut meningkat menjadi 2,5 juta.

Tingginya angka aborsi sejalan dengan banyaknya jumlah bayi yang tidak diinginkan. Tak sedikit juga kasus bayi ditelantarkan oleh ibunya karena dilahirkan tanpa ayah atau karena hamil di luar nikah.

Permasalahan ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi Burhan Sugiarto, seorang pemandu wisata yang beberapa tahun terakhir berupaya membangun Yayasan Rumah Bayi Bali.

Yayasan yang juga dikenal dengan nama Bali Baby Home ini merupakan tempat penampungan bayi yang berisiko ditelantarkan oleh orang tuanya.

Burhan mengatakan yayasan ini didirikan pada tahun 2019, namun ide menyelamatkan bayi sudah terpatri di benaknya selama puluhan tahun.

Pada tahun 2007, pria kelahiran 1977 ini memutuskan untuk mengabdikan dirinya dan penghasilannya untuk membantu anak-anak. Sementara itu, impian mulia tersebut sudah ada di benaknya sejak ia berusia 6 tahun.

“Sebenarnya cita-cita saya membantu anak ini sejak saya berumur enam tahun, saya tidak memikirkan apa pun sejak kecil,” kata Burhan Sugiarto kepada Health gospelangolano.com saat ditemui di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (4/ 24). /2024).

Ide membantu anak muncul saat ia mulai duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Saat itu, ia melihat temannya masuk sekolah namun tanpa seragam atau tas baru seperti miliknya.

Faktanya, teman kecilnya tidak memakai sepatu ke sekolah.

Pria yang menggemari filsafat ini mulai berpikir mengapa hidup ini tidak adil, mengapa di antara orang kaya ada orang yang lahir dari keluarga miskin.

Saat remaja, pemikiran Burhan beralih untuk membantu anak-anak yang membutuhkan.

Ide ini kembali muncul karena teman dekatnya semasa SMA tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi karena masalah keuangan. Faktanya, dia adalah anak yang pintar.

Burhan mengatakan teman dekatnya itu sudah tidak memiliki ayah lagi dan ibunya hanya bekerja sebagai penjual keripik kentang.

Saat sebagian besar teman sekelasnya melanjutkan studi, sahabat Burhan harus mengubur mimpinya karena sedang menghadapi masalah keuangan.

“Bagi saya, itu seperti sambaran petir,” kata Burhan.

Setelah dewasa, pria asal Klaten, Jawa Tengah ini memutuskan merantau ke Bali pada tahun 2003.

Di Pulau Dewata ia bekerja sebagai pemandu wisata dengan penghasilan yang lebih dari cukup, yakni sekitar Rp 20 juta per bulan.

Tak berhenti sampai disitu, lulusan fesyen dan kecantikan ini mengembangkan bakatnya di bidang fashion dengan mendirikan bisnis pakaian.

Sayangnya, saat hendak mengikuti Bali Fashion Week, kediamannya dibobol dan barang-barangnya dicuri maling.

Saat itulah Burhan merenungkan bahwa uang yang dimilikinya bisa digunakan untuk membantu orang lain.

“Dari situ saya mulai berpikir, saya sudah bekerja, saya sudah punya uang, berbeda dengan saat saya SMA. Sebenarnya ini adalah kesempatanku untuk mewujudkan impian terbesarku dalam hidup, ingat ketika aku masih kecil aku ingin membantu teman-temanku,” kata Burhan.

Keesokan harinya, Burhan langsung mendatangi notaris untuk mempelajari tata cara pendirian yayasan.

Sebelum mendirikan Bali Baby Home, ia sempat mendirikan dua yayasan sekitar tahun 2014, namun keduanya sudah tidak aktif lagi.

Pada tahun 2019, Bali Baby Home diciptakan khusus untuk merawat bayi yang berisiko terlantar.

Hingga saat ini, Bali Baby Home telah merawat 78 bayi di Bali dan Semarang, 38 diantaranya berhasil sembuh dan dikembalikan ke keluarga.

Yayasan ini beralamat di Jl PD Pedra Alam No.10, Batubulan, Kec. Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali 80582.

Untuk mendirikan yayasan tersebut, Burhan bahkan rela meminjam Rp 500 juta dan menyumbangkan sebagian penghasilannya.

Selain itu, ibu hamil yang tidak mendapat dukungan keluarga juga mendapat bantuan selama proses persalinan hingga kelahiran bayinya.

Meski banyak relawan yang datang ke Bali Baby Home, namun kebutuhan dana untuk merawat bayi terus meningkat, termasuk untuk membiayai pengasuh yang merawatnya setiap hari.

Jika Anda ingin berpartisipasi membantu kebutuhan bayi-bayi tersebut, Anda dapat berdonasi melalui link berikut: https://www.balibabyhome.org/donasi/.

happy Cerita Burhan Sugiarto Dirikan Bali Baby Home untuk Selamatkan Bayi yang Terancam Ditelantarkan
Happy
0 %
sad Cerita Burhan Sugiarto Dirikan Bali Baby Home untuk Selamatkan Bayi yang Terancam Ditelantarkan
Sad
0 %
excited Cerita Burhan Sugiarto Dirikan Bali Baby Home untuk Selamatkan Bayi yang Terancam Ditelantarkan
Excited
0 %
sleepy Cerita Burhan Sugiarto Dirikan Bali Baby Home untuk Selamatkan Bayi yang Terancam Ditelantarkan
Sleepy
0 %
angry Cerita Burhan Sugiarto Dirikan Bali Baby Home untuk Selamatkan Bayi yang Terancam Ditelantarkan
Angry
0 %
surprise Cerita Burhan Sugiarto Dirikan Bali Baby Home untuk Selamatkan Bayi yang Terancam Ditelantarkan
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D