9 Langkah Pangkas Berat Badan Secara Alami (II)
gospelangolano.com, Jakarta – Menurunkan berat badan seringkali menjadi tantangan bagi sebagian orang. Meski berbagai cara telah kita coba, namun seringkali tidak membuahkan hasil yang diinginkan.
Namun, tidak perlu putus asa. Ada beberapa strategi penurunan berat badan yang didukung bukti ilmiah dan ternyata berpengaruh terhadap penurunan berat badan, seperti berikut ini. 6. Makan lebih banyak serat
Serat makanan mengacu pada karbohidrat nabati yang tidak dapat dicerna di usus kecil, tidak seperti gula dan pati. Memasukkan lebih banyak serat ke dalam makanan Anda dapat meningkatkan perasaan kenyang, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan.
Makanan berserat tinggi antara lain: sereal sarapan gandum utuh, pasta gandum utuh, roti gandum utuh, oat, barley dan oats serta sayuran berdaun hijau, kacang polong, buncis dan kacang-kacangan serta biji-bijian 7. Menyeimbangkan Bakteri Usus.
Salah satu bidang penelitian yang muncul berfokus pada peran bakteri usus dalam pengelolaan berat badan.
Usus manusia menampung sejumlah besar mikroba, termasuk sekitar 39 triliun bakteri.
Setiap orang memiliki jenis dan jumlah bakteri yang berbeda di ususnya. Beberapa jenis dapat meningkatkan jumlah energi yang didapat seseorang dari makanan, sehingga menyebabkan penyimpanan lemak dan penambahan berat badan.
Beberapa makanan yang dapat meningkatkan jumlah bakteri baik di usus antara lain:
Variasi sayuran: Meningkatkan jumlah buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dalam makanan akan menghasilkan asupan serat yang lebih tinggi dan beragam bakteri usus. Masyarakat harus berusaha memastikan bahwa sayuran dan makanan nabati lainnya memenuhi 75 persen makanan mereka.
Makanan fermentasi:
Makanan fermentasi, termasuk asinan kubis, kimchi, kefir, yogurt, tempe, dan miso, mungkin mengandung probiotik.
Para peneliti telah mempelajari kimchi secara ekstensif, dan hanya sedikit bukti yang menunjukkan bahwa kimchi mungkin memiliki efek anti-obesitas. Penelitian juga menunjukkan bahwa kefir dapat membantu strategi penurunan berat badan bagi wanita yang kelebihan berat badan.
Makanan prebiotik: Ini merangsang pertumbuhan dan aktivitas bakteri baik tertentu yang membantu mengendalikan berat badan. Serat prebiotik banyak ditemukan pada buah-buahan dan sayuran, terutama akar sawi putih, artichoke, bawang merah, bawang putih, asparagus, daun bawang, pisang, dan alpukat. Hal ini juga ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum dan barley.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa tidur kurang dari 5-6 jam semalam dikaitkan dengan peningkatan obesitas. Ada beberapa alasan dibalik hal ini.
Penelitian menunjukkan bahwa kurang atau kurang tidur memperlambat proses tubuh mengubah kalori menjadi energi, yang disebut metabolisme. Ketika metabolisme tidak bekerja dengan baik, tubuh dapat menyimpan energi yang tidak terpakai dalam bentuk lemak.
Selain itu, kurang tidur dapat meningkatkan resistensi insulin dan meningkatkan kadar kortisol, yang juga meningkatkan penyimpanan lemak.
Berapa lama seseorang tidur juga mempengaruhi pengaturan hormon pengatur nafsu makan, leptin dan ghrelin. Leptin mengirimkan sinyal kenyang ke otak.
Stres menyebabkan pelepasan hormon seperti adrenalin dan kortisol, yang awalnya menekan nafsu makan sebagai bagian dari respons tubuh melawan atau lari.
Namun, ketika seseorang terus-menerus stres, kortisol dapat bertahan dalam aliran darah dalam waktu lama, sehingga akan meningkatkan nafsu makan dan menyebabkan mereka makan lebih banyak.
Kortisol menunjukkan kebutuhan untuk mengisi tubuh dengan nutrisi dari sumber bahan bakar pilihan, yaitu karbohidrat.
Insulin kemudian mengangkut glukosa dari karbohidrat dari darah ke otot dan otak. Jika seseorang tidak menggunakan gula ini untuk melawan atau lari, tubuh akan menyimpannya sebagai lemak.
Insulin memungkinkan gula dari darah memasuki sel-sel tubuh, di mana ia dapat memberikan energi. Jika seseorang tidak segera menggunakan gula ini, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk glikogen, bentuk penyimpanan glukosa, atau lemak.
Peneliti menemukan bahwa penerapan program intervensi manajemen stres selama 8 minggu disertai dengan diet rendah kalori menyebabkan penurunan indeks massa tubuh (BMI) pada anak-anak dan remaja yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Beberapa teknik manajemen stres antara lain: yoga, meditasi atau pernafasan tai chi dan teknik relaksasi dengan menghabiskan waktu di luar ruangan, misalnya berjalan kaki atau berkebun.