85 Persen Pasien Kanker Hati Tak Merasakan Gejala Apapun di Tahap Awal

0 0
Read Time:2 Minute, 18 Second

gospelangolano.com, Jakarta Kanker hati merupakan penyakit ganas yang merusak hati dan memerlukan pengobatan serius. Ingatlah bahwa hati merupakan organ yang memegang peranan penting dalam tubuh.

Fungsi hati antara lain membersihkan darah dari racun atau zat berbahaya, memproduksi empedu yang membantu mencerna nutrisi, dan mengontrol pembekuan darah.

Fungsi hati yang terganggu akibat penyakit ini dapat mengganggu metabolisme dan mengancam kesehatan seseorang secara umum. Apa penyebab kanker hati?

Kanker hati terjadi ketika sel-sel hati mengalami perubahan (mutasi) pada DNA-nya. Ini adalah bahan yang memberikan instruksi untuk setiap proses kimia dalam tubuh. Mutasi DNA menyebabkan perubahan rekomendasi ini.

Salah satu akibatnya adalah sel mulai tumbuh tak terkendali dan akhirnya membentuk tumor (massa sel kanker).

Menurut RS Pondok Indah – Penyakit Dalam Pondok Indah, Spesialis Gastroenterologi, Hepatologi, Rino Alwani Ghani, terkadang kanker hati disebabkan dan diawali oleh infeksi hepatitis kronis. Namun kanker hati bisa terjadi tanpa penyakit yang mendasarinya dan penyebabnya belum jelas.

“Kanker hati seringkali sulit dideteksi karena hati merupakan organ yang ‘diam’, artinya tidak menimbulkan gejala tertentu pada tahap awal. “Pasien bisa merasa sehat meski penyakitnya sebenarnya berkembang di dalam tubuhnya,” kata Reno dalam keterangan pers, Kamis (8/8/2024).

“Hingga 85 persen pasien tidak mengalami gejala apa pun hingga penyakitnya mencapai stadium sangat lanjut,” tambahnya.

Oleh karena itu, lanjut Reno, deteksi dini sangat penting terutama jika Anda memiliki faktor risiko penyakit tersebut.

Beberapa faktor risiko kanker hati: riwayat keluarga menderita kanker hati; adanya anggota keluarga yang menderita penyakit liver; riwayat transfusi darah; dan menggunakan instrumen yang tidak steril seperti alat tato atau tindik.

“Penting untuk memperhatikan riwayat keluarga dan riwayat pribadi. “Seseorang yang memiliki riwayat transfusi darah, anggota keluarga yang mengidap penyakit liver, atau pernah menggunakan alat yang tidak steril seperti alat tato atau tindik dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker hati,” jelas Reno.

Mengetahui riwayat keluarga dan menghindari faktor risiko kanker hati merupakan langkah penting dalam mencegah penyakit ini.

Kanker hati adalah tumor ganas utama pada hati, yang terutama disertai dengan penyakit yang mendasarinya yaitu sirosis hati. Salah satu faktor penyebab kanker hati adalah peradangan kronis pada hati yang paling sering disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B dan C.

Infeksi kronis virus hepatitis dapat menyebabkan peradangan jangka panjang pada hati, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kanker hati.

Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko dan menjaga kesehatan hati, antara lain: menjalani gaya hidup sehat; mengonsumsi makanan bergizi kaya serat nabati, rendah lemak jenuh, menghindari alkohol, berhenti merokok; Hindari faktor risiko; Hindari hal-hal yang dapat meningkatkan peluang Anda terkena kanker hati, seperti konsumsi alkohol berlebihan dan infeksi hepatitis B dan hepatitis C; Dapatkan vaksinasi, vaksin hepatitis B dapat membantu mencegah infeksi virus hepatitis penyebab kanker hati; Jaga kesehatan Anda, jika Anda pernah memiliki kasus kanker hati di keluarga Anda, penting untuk menjalani pemeriksaan rutin dan deteksi tepat waktu.

happy 85 Persen Pasien Kanker Hati Tak Merasakan Gejala Apapun di Tahap Awal
Happy
0 %
sad 85 Persen Pasien Kanker Hati Tak Merasakan Gejala Apapun di Tahap Awal
Sad
0 %
excited 85 Persen Pasien Kanker Hati Tak Merasakan Gejala Apapun di Tahap Awal
Excited
0 %
sleepy 85 Persen Pasien Kanker Hati Tak Merasakan Gejala Apapun di Tahap Awal
Sleepy
0 %
angry 85 Persen Pasien Kanker Hati Tak Merasakan Gejala Apapun di Tahap Awal
Angry
0 %
surprise 85 Persen Pasien Kanker Hati Tak Merasakan Gejala Apapun di Tahap Awal
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D