6 Fakta Proyek IKN, Investasi Swasta Masih Minim hingga Ancaman Banjir
Jakarta – Ibu Kota Negara Kepulauan (IKN) didirikan untuk mencapai tujuan Indonesia menjadi negara maju sejalan dengan Visi Indonesia 2045. Kepada Presiden Joko.
Bambang Susantono dipercaya oleh Jokowi untuk memimpin pengembangan IKN Nusantara sebagai direktur otoritas. Kiprahnya yang luas di sektor infrastruktur membuatnya terpilih sebagai ketua otoritas IKN saat itu.
Program pengembangan IKN Nusantara dibagi menjadi empat tahap. Fase pertama pada tahun 2020 hingga 2024, fase kedua pada tahun 2025 hingga 2035, fase ketiga pada tahun 2035 hingga 2045, fase keempat pada tahun 2045, dan seterusnya.
IKN berencana pindah dari Jakarta ke kepulauan tersebut pada tahun 2024.
Namun persoalan minimnya investasi IKN, persoalan lahan, hingga mundurnya Direktur OIKN Bambang Susantono dan Wakil Direktur Donny Rahajo kini menjadi sorotan. Berikut fakta IKN yang dirangkum SINDOnews dari berbagai sumber, Selasa (6 April 2024).
1. Pengunduran diri bersama Ketua dan Wakil Ketua OIKN
Pengunduran diri Ketua OIKN Bambang Susantono terjadi dua bulan sebelum Jokowi dijadwalkan menggelar upacara di IKN dalam rangka memperingati HUT RI ke-79. Selain Pak Bambang, Wakil Sekjen OIKN Donny Rahajo juga mengundurkan diri dari jabatan Sekjen OIKN.
Dhoni bahkan sudah mengajukan pengunduran dirinya ke hadapan Bambang Susantono. Penunjukan langsung Bang Bang
Jokowi akan menjadi Dirjen IKN pada Maret 2022. ) Saya wakil direktur. Keduanya saat ini menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Wakil Menteri Badan Pertanahan Nasional, Badan Perencanaan dan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
2. Pembatasan lahan